melihat ke belakang. Tujuannya hanya satu, ingin
ghidupkan sepeda motornya dan mengejar
sampai dia masuk ke jalan kecil
sepeda motor, aku tidak bisa lolos kalau terus berlari di jalan besar. Jalan satu-sa
jarak beberapa meter. "Lebih baik aku masuk ke ja
ri arah belakang, kemudian disusul su
arena mendengar suara benturan yang keras. Matanya terkesiap melihat tiga
yang masih berputar, begitu juga dengan orang-orangnya yang terg
yang selamat dan hanya diam melongo bercampur kaget melihat
tatapannya jatuh pada satu titik sebuah mobil Jeep Wrang
l Jeep Wrangler Rubicon hitamnya didampingi kedua bodyguard n
," gumam Ratu. Ada sedikit rasa senang dalam hatinya begitu melihat Kenzo dari kejauhan, tapi a
mikirkan teman-temannya yang tergeletak di tengah jalan, pria gempal terseb
ah meringis. Salah satu dari mereka mencari dalang siapa yang t
engan kita?" Teriak salah satu d
pria dengan setelah jas hitam-hitam sedang b
a harus berurusan dengannya," salah satu dari mereka
t!" Teman yang satu lagi dengan terb
ancap gas meninggalkan tempat kejadian dan sudah tidak
elihat Kenzo, sementara Kenzo sendiri nampak santai saja berdi
berisik sepeda motor, keadaa
a sangat marah dan kesal, ingin rasanya mengg
o santai melihat Ratu dari atas
sulut melihat wajah Kenzo yang santai tanpa merasa bersalah, padahal semua ini terjadi
yang terlihat marah dan kening yang berkeringat serta
brengsek! Sialan!" Teriaknya kencang, marah d
u berteriak di depannya. "Kamu membua
adi!" Teriak Ratu kesal, saking ke
g ada di depannya. Hatinya merasa iba dan mera
a yang ingin menangis. "Aku tadi sangat ta
ekati Ratu. "Maafkan aku,
lopak mata mulai jatuh membasahi pipi Ratu. "Bagaimana kalau aku tadi
kan kepala tidak tahan melihat gadis yang dicintainya
ya yang tadi sangat ketakutan ketika dipaksa naik ke atas motor da
penyesalan. "Maafkan aku. Jika tahu akan seperti ini, aku tidak akan
kin membanjiri kelopak matanya. Tanpa sadar kedua tanga
tu menangis dalam pelukannya, perlahan Kenzo mereng
wajah kesal. "Gara-gara kamu ak
dicintainya bisa berubah. Tadi menangis seperti orang yang t
at dengan tubuh Kenzo, secara refleks langsu
mata. Tangannya mengambil sapu tangan yang ada di saku celananya l
gan Kenzo. Tanpa rasa malu, Ratu langsung mengeluarkan ingus yang me
melihat sapu tangannya yang d
ritual buang ingusnya, Ratu mengembalika
ok sekali. Buang saja!" Kenzo melemp