. Hidung mereka bersentuhan, napas mereka berbaur menjadi satu dan meny
a mencoba merayunya? Bagaimana jika dia mengira aku tel
a memelototi Lana, yang terbaring di
ya.
Dia menelan ludah ketika dia merasakan otot-ototnya yang keras di bawah jema
imbulkan gelombang arus ke sekujur tubu
ngan kakinya tiba-tiba terasa sangat sakit sehingga dia kehilangan keseimbangan l
rdiri, melangkah ke samping dengan terpincang-pin
ngaja, kan?" desis Jehan mel
mengulurkan tangannya untuk membantu Jeh
am Lana, mengusap tangannya. "Aku tidak menyuka
atih-tatih menuju lemari, mengeluar
dia tertidur. Beberapa saat kemudian, sua
di sofa itu dan menyentuh bibirnya sendi
apakah wanita itu baru
ukan Jehan di kamar. Dia bergegas mengganti pakaiannya dan pergi ke ruang tamu. Begi
k saja?" tanya Lana,
h dia menderita penyakit
ih ke bibirnya yang montok dan merah. Jantungnya tiba-tiba berde
a. Dia terus mengatakan pada dirinya sendiri bahwa dia tidak ingin
baru yang ada di dapur, Lana mengenakan celemeknya, siap untuk me
" Mata Jehan meleba
arga Rahayu adalah wanita yang sombong da
Lana dengan percaya diri. Lagi p
awang," ucap Jehan
nge
tu, dia tetap memotong tig
mpak kesal ketika sarapannya
ya menggunakan sendok, berniat untuk membuang
k-kanakannya itu, Lana
idak bisa menemukan satu pun potongan bawang di dalamnya.
." Lana mengedipkan ma
telah bertanya pada seorang pelayan, dia mengetahui bahwa Jehan tidak alergi bawang. Pria itu hanya sangat pilih-pili
i beberapa buah di dapur dan
a sedang sibuk, po
siapa yang menghubu
endengarkan ucapan di telepon, wajahnya menjadi pucat. "Apa? A
ahan itu di meja dan bergegas keluar dari dapur,