at tidur untuk sekian lama, tetapi Jehan belum juga keluar dari kamar mandi. D
idak sengaja membuat sepatunya terlempar. Tepat pada saat ini, pin
han saling
pannya dan wanita yang sedan
t, dan rambutnya berantakan. Meskipun demikian, m
eher mulus wanita itu, dia mengeru
sepatunya kembali tanpa merasa canggung, tertegun
atau tidak. "Hadiah pernikahan yang dijanjikan ayahmu untuk diberikan p
a tidak ingat Yudi pernah mengat
pai mati karena dorongan hati. Jika Keluarga Rahayu yang tak berperasaan mengetahui b
ngat sesuatu. "Oh, maksudmu kalung itu? Aku lupa membaw
k sementara waj
alung itu? Dia bahkan tidak tahu seperti apa bentuknya. Dia melirik Jehan dan melihat cincin unik di jari
pernah melihatnya di s
at Saras, yang dianggap sebagai putri Yudi dan Arini sela
an ketika dia melihat raut wajah Lana yang berubah-u
ana terc
enatap matanya, "Kam
. Akan tetapi, dia lupa dan duduk di tempat tidur yang sudah dihias dengan indah. Lana segera bangkit dan berjalan tertatih-tatih
gging di sudu
merasakan jantungnya yang berdebar kencang
parnya ke laut untuk santapan hiu jika dia menyinggung perasaannya. Pikiran bahwa dia akan mengh
aktu yang lama. Akhirnya, dia keluar dan mengeringkan tubuhnya dengan
ehan yang membuat
enempelkan telinganya ke pintu untuk mencoba
an menunggun
idak ada suara di luar pintu, Lana membungkus
A
dan memelototi Jehan, yang sedang duduk d
Jehan tampak sama terkejutnya. Dia tidak tahu harus mel
pa memb
erapa pakaian mahal untuk membuat Jehan terkesan, tetapi semuanya
rti kenapa putri dari Keluarga Rahay
tidur baru untukmu. Ada di sana
raih dinding untuk menopang tubuhnya, dan mengambil gaun tidur
dan melihat bahwa
ni unt
ya berbinar seperti berlian yang membu
sebelum berdeham. "Apa kamu mengharapka
memutar kursi r
itu untuk pergelangan kakinya. Dia sangat terkejut den
n peduli