ehan sedang duduk di kursi rodanya, tampak mulia d
a memutar kursi rodanya ke arah Lana
a harus bersikap layaknya sepasang kya sendiri," ucapnya
tas putih. Dia merasa lebih baik jika mere
ni sudah sangat marah pada pengasuh itu sehingga air matanya menggena
ung tangannya, berpura-pura mesra. "Kamu adalah istriku. Bagaimana mun
a mulutnya untuk mengatakan sesuatu, Jehan langsung memperingat
am yang bersembunyi di kejauhan, berpura-pura berbicara.
? Kenapa kamu tidak membayarny
mencibir. "Bagaimana mungkin orang cacat dengan paka
t memperkirakan latar belakang atau situasi keuangannya. Mengingat d
na mengepalkan tangannya dan memeloto
ampak tenang. "Berapa
pan belas juta sebulan. Apa k
tanya Jehan sambil mengeru
adaku sekarang!" pinta w
kamu sudah bekerja sepanjang hari dan istriku h
eningnya. Riwayat gajinya akan mengungkap kebohon
a dia belum memba
k membayarmu, kenapa kamu bekerja untuknya? Ji
ari bahwa dirinya berada dalam masalah. Di
engizinkan
emandang Jehan dengan ragu sementara Jehan
padanya." Jehan mendongak dan menatap mata pengasuh itu dengan dingin, "Kamu
tai bawah, kepala rumah sa
gsal VIP dan dua orang pengasuh. Kami a
pun ada desas-desus bahwa mereka akan segera bangkr
ehan dengan tak percaya. Dia tidak paham kenapa kepala rumah sakit mereka
rkan pandangan mencemooh pada pengasuh. "Kamu dipecat! P
tunduk. Jehan berbalik dan menatap orang-orang yang menonton mereka. "Sia
tu, orang-orang pun
at untuk tidak mencampuri urusan satu sama lain?" uca
am saja melihat orang lain
h sangat mahal. Sebentar lagi kamu bangkrut. Kamu bisa
i, kenapa kamu, putri Keluarga Rahayu tida
nku sendiri!" L
ehan mengamati wajah Lana sejenak dan mengajukan pertanyaan yang tela