sedang menyetir. Ia takut namun saat ini ia h
akek-kakek," ucap Gendis dengan polosnya. Ia berharap orang
ndis tak percaya. Gadis yang menyusup ke dalam mobilnya saat ini bis
menyuruhmu menyusup ke dalam mobilku!" bentak Erlangga b
bisa menurunkanku di daerah Cibubur agar aku dapat kembali pul
rakter dingin dan susah untuk didekati, t
a detik ini juga?" tanya Erlangga sambil
h pasrah jika hari ini dirinya akan mati, yang
h sama kakek-kakek itu," ucap gendis sambil mena
kembali memasukkan pistolnya ke dalam jaket. Kali ini ia yakin jika gadis yang berada di dalam mo
lalu," ucap Gendis sambil mencium tangan
mbali mengibaskan tangannya dan membentak Gendis. Ia tidak menya
di depannya saat ini. Sedangkan Erlangga ia tetap waspada pada keberadaan Gendis saat ini. Ia harus memastikan kese
Cibubur barulah Erlangga berhenti dan m
ntah Erlangga
aya tidak membawa uang sama sekal
. Namun ia tetap saja menjalankan mobilnya dan mengantar Gendis, ia ti
trakanmu?" t
an bungur Om,"
bilnya ke arah Jalan Bungur. Hingga akhirnya ia berh
di depan," ucap Gendis sambil menunjukkan
i Gendis kembali mencium tangannya sebagai tanda
temu lagi, saya akan buatkan sesuatu u
mencium tangannya. Ia melihat gadis itu terus berjalan menjauhinya dan sempat m
ium tanganku selayaknya anak-anak pada orang dewasa," ucap Erlangga bermonolog sambil mengge
*
eradaan sahabatnya saat ini. Ia berharap kedua orang yang mengejarnya tidak menaruh curiga pada Susanti. Lima panggilan masuk dan semuanya
elamat dan dapat pulang ke Kontrakan. Kabari aku lagi ya Dis, hati-hati di
tu merasa lega keberadaannya di Kontrakan Susanti tidak diketahui saa
ndal milik Susan yang masih berjejer rapi di depan p
TO
udian Susan membukakan pintu untuknya. Ia kemudian
awatirkanmu, apalagi kau tidak membawa uang s
g galak, tapi baik hati mau antar aku sampa
ucap Susanti sambil melerai pelukannya. Ia kemudian
yaris mau ditembak kepalaku," keluh Gendis sambil berce
temu orang baik yang mau menolongmu. Bukan menjerum
h,"keluh Gendis sambil mengusap peluh di keningnya dan
mu juga," jawab Susanti sambil menuang sebungkus bakso
aku harus bersembunyi terlebih dahulu,"ucap Gendis
uar-keluar dulu. Aku merasa mereka juga akan m
i memberikan iming-iming hadiah pada penduduk kampung jika mereka berhasil m
tuamu tapi tetap saja menjadikanmu sebagai barang untuk melunasi hutang-hutang m
ng-orang yang ingin menangkapnya. Ia akan bersembunyi dulu saat ini, hingga kondisi lebih aman untuknya. Orang-orang di Ka