elah t
an manusia sudah tiba untuk melaksanakan aktivitas sebagaimana mestinya. Di luar rumah tengah terdengar su
s dipan. Sebagai tujuan utama adalah kamar mandi, membuka pakaian dan ingin
kecil memang sudah terbiasa tidur telanjang dada. Bahkan membuka seluruh badan tan
gu. Memiliki badan yang putih, berkumis tipis, dan berwajah tampan menurut kata r
wah, wajah tampan. Kemungkinan kutukan masa lalu ketika duduk di bangku SMA. Saat itu aku
Kala itu mereka melakukannya di rumah, akan tetapi bukan di kamar tidur. Ruang tamu adalah t
perawan segampang memberikan uang lima ribu rupiah. Entah apa maunya wanita, yang pasti se
lenggu jiwa. Cinta pertamaku telah musnah diambil oleh teman satu kelas
sekolah. Bahkan aku sempat pindah sekolah waktu itu, karena tidak tahan dengan melih
dan terus membekas dalam ingatan. Perihal perbuatan mereka berhubungan badan
r berdua. Tetapi dia bilangnya sahabat, karena rumah keduanya tidak begitu jauh. Namun, ternyata kedeka
tapan penuh kegembiraan, kutatap cermin yang memberikan pantulan sosok diri. Benda b
t. Namun, ketika aku menyentuhnya, teringat pulalah milik Arjuna yang ada di seb
cul di dalam lemari kaca itu, ya
ng untuk menutup badannya. Ketika aku memulai membuka potret kilas balik perihal penampakan
berfoto seperti itu, meskipun hanya sekadar koleksi pribadi saja. Aku kemudian tersenyum ketika hal demikian mu
ingin menapak menuju kamar. Mengambil jas hitam dan dasi berwarna serasi. Badan telah tertutup
it demi sedikit terisi satu titik berkat hadirnya Arjuna. Namun, aku tidak m
gara Jerman atau Thailand, biasa saja. Mereka telah meresmikan pernikahan seperti itu. Akan
ntuk keluar kamar dengan gaya rapi. Senyum simpul layaknya lekaki berkarisma, aku
i, Tuan ...,
pagi,"
ung menentukan nama-nama mereka. Rumahku sudah seperti ruang kelas ketika masa
eja makan yang ada di bawah sana. Ayah dan ibu telah hadir lebih dulu,
sekali kamu, Nak?" kata si ayah,
g, kan, anak mama,"
ah. Enggak ada sejarahnya kalau ana
rkan dia adalah m
lau anak adalah atas
ng sepele dapat berbuntut panjang kalau sudah orangtuaku berdebat. M
makan menghilang. Namun, apa pun yang mereka katakan, tetap kalau keduanya adala
. Mulai dari kemarin, aku mendadak sayang sama ayah, entah kenapa pria berusi
lembut dan perhatian, jantung pun berdetak ketika si ayah mulai meraba leherk
sa saja dan membiarkan kalau dia mencium pipiku berulang kali. Ketika itu mama
aya mendekatiku, dia duduk di samping
arus rajin bekerja agar bisa m
elah kanan, seketika jantung ini berdetak kencang. Ada perasaan berbeda yang tu
ambu