di sana dan sini. Manusia hanyalah sebagai penggerak atau aktor, yang menjadi produser a
sejak zaman Nabi Luth AS. Hingga saat ini, kehidupan dunia Gay dan Lesby masih tersebar d
nflik drama rumah tangga, akan hadir dan membuat pembaca akan terhanyut berderai air mata.
an tetapi masih sibuk dengan tulisan yang lain dan belum selesai. Mak
dan
rew
rumah yang telah lama kami tempati. Untuk berbagi kisah, bahkan cerita. Setiap h
uh enam tahun, dan sekarang sedang bekerja di salah satu perusahaan yang dikelola o
a. Tumbuh dan besar dengan lingkungan yang sangat normal, dan tidak memiliki sahabat t
ri provinsi, aku mendapati hal ganjil di sana. Bukan karena hantu, tetapi lebih k
a sebuah model cantik di hadapannya. Mereka sedang asyik
hampir tidak ada. Bergelut pada pekerjaan di usia muda, membuat aku selalu d
ya seseorang yang tiba-tiba
ecara saksama netra hanya sejurus pada or
jangan terlalu panas dan tidak usah m
Kan, Bapak sudah manis," jawab pelayan
n aneh padanya. Lalu pelayan itu pergi begitu saja. Namun, dalam sekele
ini sangat indah, banyak orang berkunjung yang datang dari berbagai penjuru. Aku pun seol
g kafe. Dengan melintasi ruangan, serta sejurus pada koridor gelap di sana. Tibalah aku
meletakkan kembali badan tep
nya. Aku tidak kuasa melihat itu, keringat pun keluar sejurus membasahi
ke pandangan awal. Kedua pria itu telah hilang, entah ke mana perginya. Karena sudah sangat sun
in? Tetapi, kenapa suaranya laki-lak
maju mundur seperti sedang melakukan hubungan suami dan istri. Ruang toilet t
Aku enggak mau melihat itu semua, sangat
kamar mandi dengan cepat. Setibanya di ambang pint
r
rnyata aku menabrak seseorang di hadapan. Karena tidak sengaja berbuat it
napa bisa pecah begini, s
menatap mantap seseorang di hadapan. Sosok pria berambut cepak, dengan net
mu," kataku melas, kemudian tangan in
dah buru-buru masuk ke dalam sini," jawabnya, lawan
na kalau aku ajak kamu minum kopi di sana.
awan bicara memutar bada
i mulut. Hal seperti ini baru pertama kali aku lakukan, karena memang tadi
adinya pecah, kuletakkan di samping gelas bekas minuman. Orang di hadapan tanpa henti memer
hal siapa namanya. Namun, untuk bertanya, aku merasa sangat canggung dan tidak bisa
ak pria tersebut sangat mirip dengan saudaraku yang berada di Amsterdam, Belan
adinya membawa pesanan. Kapucino hangat telah ada di nampannya, akan tetapi hanya ada s
ah gemulai dan memiliki paras glowing seperti wanita. Seh
ambu