ti itu, ya?" tanyaku pada pelay
, aku permisi pergi dulu." Pelayan itu pun beringsut pergi ber
Mas?" tanya ora
g tukar tatap. Sementara orang di hadapan terlihat sangat pongah, dia tidak m
tap foto-foto yang aku tidak tahu apa. Setelah beberapa menit membungkam, orang di
apa, Mas?" ta
nku. "Nama aku, Andrew Sebastia
a Immanuel, panggil
s meja. Kamera itu belum mati, hanya saja diletakkan oleh pemiliknya sembari
m dulu. Mau pesan
wab, Arjuna pun pergi meningg
miliknya dengan menggeser beberapa kali benda berwarna hitam itu. Mendadak
na adalah photografer handal, karena kamera yang dia bawa berharga sangat mahal. Menggunakan
di depan pantai.' Selepas bersenandika, aku menatap lagi
ian serba merah itu. Apalagi ditambah suasana panas dengan terik
s model-model itu sangat serasi, tetapi ada hal yang membuat aku tercengang.
alam merek mahal, serta berpose sangat serasi seperti iklan celana dalam luar neger
ngan Arjuna, tidak memakai baju bahkan celana dalam. Benda pusaka yang dia miliki jug
Tetapi kenapa Arjuna berfoto seperti itu? Ah, mungk
buh serta benda pusaka itu membuat begidik dan menaikkan bulu kudukku. Akib
i. Tidak berapa lama, Arjuna berjalan sangat laju dan kembali
lama. Aku tadi pesan minu
bekerja di mana?" tanyaku basa-basi
. Biasalah, untuk mencari gambar ter
kam sesaat, sebelum akhirnya pelayan datang dan membawa nampan berisikan makanan dan min
ucap pelayan itu, lalu dia mengambil gel
erdua celingukan dan mena
ni? Kok, banyak banget pesana
au pulang rasanya malas, karena
n. Kalau dihindari, kapan bisa sel
tidak segampang ketika mengambil potret artis seperti profesinya itu. Melihat dokumen yang
r, sudah berapa lama
angtuaku ada masalah, aku ter
pa? Sampai-sampai membuat kamu
menuju pantai di samping kanan. Akibat pertanyaan itu, aku
adar menatap kopi hangat yang ada di samping kamera. Kami membungkam s
maaf, kamu besok datang ke kantor aku untuk mendapat ponsel pengganti.
" tanyanya ser
tang ke sana saja besok. Ponsel kamu ini jangan diperbaik
masih ada ponsel cadan
ke kantor. Kalau kamu enggak data
a yang enggak mendapatkan maaf ada
tar hebat dan rasa nyaman mulai muncul. Padahal, aku tidak pernah mau berteman
angtua, karena tidak pernah membentak sama sekali apa pun keputusan mereka. Sejak kecil, aku did
rbentuk naga dan berukuran sangat besar. Sebagai laki-laki yang tidak pernah tahu bagaimana
banget," ta
dia pun menatap ke arah wajahku yang
an tatoku?"
rasa aneh dan hanya senyum simpul sebagai alasan untuk aku menjauh. B
" jawabku terbata-bata, lalu aku menggar
ambu