k beberapa aplikasi penyimpanan uang di ponsel pintarnya itu. Rania tersenyum puas melihat angka-angka di beberapa aplikasi penyimpanan uang secara digital itu. Rania kemudian me

ara Ibu Rania sambil masuk ke kamar

n Ibunya juga tersenyum. Tentu saja Ibu dari Rania paham jika anak peremp

ka Ibunya memberikan nasehat supaya dia juga memperhitungkan segala sesuatu dalam hidupnya. Setelah tidak melanjutkan sekolahnya, Rania juga kehilangan pekerjaannya. Perempuan itu harus benar-ben

tersenyum. Ibunya melihat kamar Rania yang berantakan. Laptop yang masih menyala meski t

Bu?" Rania berta

terus dia tidur." Ibu Rania

amin sama puzzle. Besok lah aku ajakin." Rania

sambil berjalan keluar dari kamar Rania dan menutup pintunya. Rania kini b

grup, perempuan itu mengangguk. Ada jadwal dan arahan pencairan. Rania masih bersikap tenang dan memperhatikan pembicaraan di grup tersebut

aan fenomenal sehingga kita terus tercover." Rania mer

berdebar karena pekerjaannya kali ini memang tidak bisa dianggap remeh. Biasanya dia hanya bekerja sendiri dan mendapatkan hasil yang cukup. Sedangkan kali ini berbeda,

ni karena uang yang dia dapatkan, mungkinkan rekannya melakukan hal seperti ini karena alas

ting untuk aku." Rania bergumam pelan da

enemukan alasan yang paling pas dengan apa yang dia lakukan kali ini. Sasaran mereka memang orang yang terkenal dan juga ada dana gelap yang mereka telusuri

Dia memang belum pernahh bekerja dengan resiko yang sebesar ini. Perempuan itu membiarkan layar ponselnya mati dan masih terdiam,

itu menoleh perlahan, dia tersenyum melihat a

berucap perlahan sambil mend

ri seorang anak kecil membuat Rania ters

guji keponakannya itu. Anak kecil iu terlih

warung." Anak kecil

ia mengusap kepala keponakannya itu. Dia memang begitu meyayangi eponakannya itu meski tidak pernah begitu menunjukkannya. Sampai d

di atas, Rania membantu keponakannya itu mengambil jajanan yang d

mbuat Rania menoleh sambil menungg

an jajan juga?" Ada senyum ketika

rempuan itu juga hanya tersenyum tanpa mengatakan apa-apa lagi. Rania kemudian berjalan perlahan meninggalkan warung dengan keponakann

tikan langkah Rania yang berada di gerbang rumahnya. Ra

n juga sepertinya kita seumuran." Nugrah menco

tapi kemudian melangkah untuk masuk. Nugrah terli

tapi tentu saja Nugrah berbalik dan melihat Rania masih di depan gerbang b

u jalan juga boleh?" Nugrah sepertinya benar-benar

jawab singkat samb

an senyum dan kemudian berbalik masuk ke halaman rumah

Keponakannya menyadari jika Rania

il menatap keponakannya itu. Perempuan

ersamaan?" Rania bergumam pelan sambil memandang ke rumah di