fokus pada laptopnya. Dia masih saja men
terjadi. Perempuan itu pada akhirnya membuka sebuah situs dan kemudian memberikan sebuah feed untuk meminta bantuan di sana. Perempuan itu sepertinya tidak lagi ragu ketika mulai menuliskan permintaan bantu
a buka. Perempuan itu memang selalu memeriksa beberapa hal tentang tetangga sekitarnya meski tidak ada yang tahu. Rania memang merasa perlu b
an itu membuat Rania tersadar. Dia mengambil ponsel pintarnya dan melihat jam di sana. Rania ke
dari kamar sambil berjalan cepat menuju ke garasi rumahnya. S
paket sedang melakukan pekerjaannya. Rania kembali meletakkan motornya dengan standar. Perempuan itu ti
saja membuat Rania tertegun sebentar. Ada tatapan kosong yang me
tas kain berwarna coklat. Rania hanya berfikir itu adalah makanan perkenalan dari tetangga.
dan tersenyum, meski kemudian kaca helmnya justru turun, sungguh sesuatu y
tu mengulurkan tanga
nama yang sedikit asing dan sulit. Rania hanya
rgi?" Sebuah kalimat dari Nugrah membuat Rania te
at dimana motornya berada, dia kemudian menaiki motornya dan menyalakan mes
tetangga berada di warung sebelah dan tentu saja Nugrah tersenyum dan menunduk sedikit untuk menunjukkan rasa hormat. Sikap yang benar-bena
lihat sekeliling sebentar. Nugrah menghela
grah langsung berbicara ketika menerima panggilan telepon itu. Ad
kan sendirian?" Sebuah jawaban membua
n? Kamu kan juga bisa tinggal di sini bersama?" Nugrah me
bali membuat Nugrah menghela nafas. Kalimat itu diucapkan den
hkan rumah ini." Nugrah kembali memint
Naughty?" Sebuah pertanyaan membuat Nugrah mengangguk dan
Nugrah memberikan komentar yang membuat se
seperti seseorang yang memiliki potensi besar." N
bukan? Data yang kita dapatkan juga hanya sebuah data formal, bahkan tidak ada sedikitpun yang b
membelikannya dalam perjalanan?" Suara itu kembali bertany
g biasa, lingkungan ini terlihat biasa saja, jadi jangan terlalu mencol
n apa yang aku miliki bukan?" Sebuah kalimat
Jika kamu berlebihan, pekerjaanku bisa berantakan." Nugrah mengatakan s
emang tidak memiliki banyak barang, tapi debu masih menjadi sebuah masalah serius yang belum bisa dia selesaikan sendiri. N
a dan menuju ke arah pintu depan rumahnya itu. Dia kemudian membuka p
ke warung sebelah. Saya di sana." Pemilik rumah adala
au ada apa-apa saya bisa ke sana." Nugrah
gung dengan apa yang dikatakan oleh induk semangnya. Laki-laki itu merasa apa yang dilakukannya adalah sebuah hal yang cukup wajar, apalagi men
balik karena dia benar-benar tidak tahu harus berkata apa
nya satu rumah kan nanti tidak kenal semua." Sebuah pern
anya yang terlihat saja." Nugrah benar-benar ingin mengakh