sering tersenyum dan entah mengapa merasa lebih bebas. Sebelumnya jika pergi keluar Rania tidak pernah merasa nyaman. Perempu
elihat keranjang belanjaan yang sed
asih tertawa lagi sambil mendorong
ania tersenyum meng
kerja di rumah juga soalnya." Nugrah membuat Rani
bertanya masih sambil tersenyu
n. Sama buat beberapa materi gitu." Nugrah
ia tersenyum
k bosen si. Kadang jadi gak punya temen aja.
rja di rumah dan memang gak suka diganggu
kali tidak mementingkan hal lainnya." Nugrah kembali menjelaskan apa yang dia pikirkan. Sebenarnya pembicaraan dan menjadi seseorang denga
? Gak ada uang? Mau gimana?" Rania tersenyu
aan?" Rania bertanya kepada Nugr
rapa hari ke depan. Tapi, ada beberapa klien yang sebenarnya membuat aku
lama gak makam fastfood." Nugrah terlihat tersenyum men
Rania menyambut ajakan Nug
berusaha akrab?" Nugrah bertanya setelah meletakkan be
t candaan ketika mereka sampai di kasir. Karena bukan hari l
ling atas mall untuk makan. Sebenarnya Rania tahu jika tempat makan diatas mall ini adalah salah satu yang paling mewah sajiannya. Beberapa kali Rania pernah ke sa
langsung bertanya pada Rania. Pere
u menu kesukaanmu di sin
minum ice latte, tapi americano ice." Rani
atte?" Nugrah bertan
suasananya mendukung untuk minum ic
ngan senyum yang tentunya membuat Rania benar-benar tersipu. Perempua
Rania bertanya lagi pada Nugrah tentang pekerjaan
ga. Tapi kebanyakan aku terima karena mereka tidak terlalu men
seperti itu?" Nugrah bertanya balik u
nia membuat tawa Nugrah
kan hal yang sama tapi terlalu rumit bagiku." Nugrah menjelaskan
tidak ada masalah. Kembali pada orangnya." Ra
euangan?" Nugrah terlihat berusaha melakuk
ugrah merupakan pribadi yang menyenangkan. Rania benar-benar senang dengan apa yang terjadi sa
n sering minta bantuanmu." Nugrah terli
ingkat sambil menggeser makana
menjawab cepat s
lih sendiri. Terus juga aku hanya ngik
buah kalimat membuat Rania ter
grah terdengar lembut mengucapkan kal
. Lebih ke males." Rania membuat Nugrah kemudian mend
z?" Nugrah terlihat m
a diri, untuk meninggikan dirinya. Ada sedikit gengsi y
h mundur lagi dan melanjutk
jak jalan, ya gak terlalu terpaksa lah." Rania m
" Nugrah terlihat menyo
terdengar ter
Nugrah tiba-tiba memberikan pertanyaan
ya pada Nugrah. Laki-laki itu terl
g selalu aku perhatikan." Nugrah masih fokus
angkan alat makannya dan menyilangkan tangannya di tengah depan tubuhnya. Rania terlihat berhenti dan jadi serius karena Nugrah menatapnya saat