AA
memasuki kamar. Nuansa feminin dengan dominasi cat
ng. Mencengkeram bantal yang tak be
ada di sekitarnya pasti akan semakin mengambil jarak darinya bila ada seorang bodyguard
embali mencengkeram bantal di sampingnya. Belum merasa pua
rang sahabat yang akan meledeknya tiap kali ia bertingkah konyol atau berbagi
an tidur menyamping. Ia mencoba memejamkan ma
*
agi sekali ia sudah sibuk mengenakan pakaian, bersiap
mengisyaratkan para pelayan serta penjaga untuk menutup mulut m
ngga karena berhasil meloloskan diri. Entah mengapa pagi ini terasa begitu cerah. I
etika seorang pria yang harusnya ia hi
"Selamat pagi, Nona Vellon
o tak dapat menyembunyikan rasa terke
at Anda sejak Anda keluar
i ia justru seperti orang bodoh. Jadi setelah keluar dari kamar pria itu sudah mengikutinya? Mengapa ia
la menitipkan ini untuk Anda." Dexter menyer
n, pergerakannya sangat mudah terbaca ternyat
kan tubuhnya, memberi ruang pada V
cerah? Pag
tam itu?" Langkahnya terhenti, berbalik menghadap Dexter setel
membawa pakaian lain," jawab Dexter setelah mengedarkan pandangan
denganku? Kau bisa mengawasiku dari kejauhan," ujar Vello berhati-hati. Takut menyin
kir, ringan dan datar. Seperti otaknya sudah dapat menebak bahwa sang nona m
ndukan teriakan kesakitan korban yang berlumuran darah dari pada harus meli
an kampus untuk menyantap sarapan yang diterimanya tadi. Lagi
iri di samping tak jauh darinya. Mata pr
l di pangkuannya dan menemukan sebuah kertas kecil di
apan yang kubuat untukmu. Nasi gor
rin. Kini Vello menyesalinya, ia sadar Russell hanya berusaha melindunginya. Tak sepantasn
kau sempat berte
siang ini ia akan k
in setelah ini akan menelepon
yang Russell sebut tadi berisi nasi goreng.
an lagi, ia menyendokkan nasi
endapati orang-orang yang berlalu lalang tengah saling berbisik dengan memandang ke arah
*
gedung jurusan ketika Vello be
n mengumpulkan keberaniannya, Vello berusaha mema
uhinya. Ia benci orang-orang semak
i sudah perinta
mbel-embel. Sedikit mengusik pikiran tetapi apa yang terjad
i tak ada Russell? Tolon
lo sangat berhati-hati memilih perkataan, mesk
n begitulah kenyataan ketika Vello dihadapkan dengan bodyguard seperti De
ikanmu, Nona," jawab
li orang lain untuk mengerti isi hatinya. Tak bisakah bodyguard terseb
U
Vello membulat sempurna. Terkejut oleh
aw
rena pukulan yang Vello layangkan, tetapi suara
an tubuhnya sendiri. Bagaimana bisa ia justru memukul pria itu? Dan
sebut. Ia yakin bahwa setelah ini tubuhnya akan mengeluark
memandang Vello dengan datar seakan tak
an. Tetap dengan wajah datar, tanpa ada jejak kha
langan tangannya. "Saya akan menjaga jarak sesuai yang Anda mau," putus Dexter akhirnya.
Akhirnya permohonannya terpe
oleh ke belakang untuk memastikan bodyguard-nya benar
menyelinap di sela-sela para mahasiswa lain untuk kab
lihat. Ia bebas sekarang, tetapi tiba-tiba sebuah tangan me
AA
r jal
wajah Vello. Napas gadis itu membur
g ia rasakan adalah panas yang menjalar di pipi. Matanya mengerjap beberapa
ggoda Kenneth! Apakah kau tak memiliki k
i tontonan. Justru itu yang ia harapkan. Semaki
pernah me
Vello dan kembali membentu
AA
ello yang mulai memberont
anya di lorong! Dasar jalang!
mparnya, tetapi rasa panas di pipinya tak kunjung bertambah, Vello memberanikan membuk
e Conti
a tinggalkan komentarmu ya. Segala info tentang