bih baik kalian cepat pergi. Bodyguard Vello sudah berjal
meninggalkan Vello begitu saja. Arabelle menarik napas panjang melihat Vello yang s
menyelipkan beberapa lembar tisu ke ta
a. Ia mengembuskan napas berat sebelum akhirnya ia mengambil totebag-nya yang sudah terjatuh di lantai. Diapitkan tote
masih saja lemah dan menjadi pihak
bawah hingga atas yang begitu kacau. Rambut yang berantakan, wajah yang dipenuhi cairan b
karena tak becus menjaga nona mudanya. "Siapa yang
an apa? Semua sudah terjadi! Dari mana saja kau? Sibuk berkencan, huh?
nya ketika pukulan Vello men
dua tangan Vello meremas jaket di dada Dexter. Ia terisak, menempelka
g semakin deras, luruh menjatuhi pipinya. Kemarahan ser
asakan tubuh sang nona muda
tahan selama ini. Ia tak pernah lagi menangis setiap kali mendapatkan perlakuan buru
mprioritaskan aku! Kau seharusnya tak berkencan
dilontarkan nona mudanya beberapa kali tadi, tetapi ia ta
Dexter kini semakin kaku merasakan kedua tangan gadis itu begitu erat memeluk pinggangnya. Ia mengumpat dalam
. Mendengar debaran jantung yang entah mengapa justru membuatnya tenang, serta tubuh Dexter y
annya meskipun sebenarnya ia sangat berat meninggalkan dada b
g bertemu. Untuk kali pertama, entah mengapa Vello merasa aman dengan sorot mata hijau kecok
ingga memperlihatkan sebagian pakaian dalamnya, Dexter dengan cepat melepas jaket dan mengenakannya pada Vello. M
aket ini justru membuatnya seperti berada dalam dekapan Dexter karena
n mereka." Dexter menatap Vello dengan keseriusan. Ia tak akan membi
ard-nya yang robek di bagian bawah dengan darah di sekitar kaus tersebut. Tanpa berpikir panjang, jemari
ongak dan menemukan wajah Dexter yang berubah mengeras marah, tetapi V
g pencopet ketika saya dalam perjal
seperti itu jelas bukan dari benda tajam." Dengan cepat Vell
-nya, Vello berujar, "Aku akan membawamu
gangguk dan mengikuti nona mudanya. Lagi pu
*
xter ketika Vello baru saja membukakan pintu ruangan
pernah lepas dari nona mudanya, seakan t
a beroda dekat bodyguard-nya. Tak lupa ia mengenakan sarung tangan steril dan duduk di kursi ya
?" Akhirnya pertanyaan itu terlontar sete
ntusias untuk mempraktikkannya," jawab Vello dengan
ya. "Saya bisa melaku
gukanku?" Suara V
hal tersebut kepadanya. Vello menunduk menyembunyikan senyumnya. Ia menarik napas dalam sebelum akhirnya ia m
muda menjadikannya subjek praktik. Bahkan ketika berhadapan denga
mengaitkan benang ke lubang jarum curved needle hingga akan memulai menjahit. Tanpa sadar Dexter turut menmenahan pergelangan tangan sang nona muda dan
kukannya sendiri," ujarnya dengan sua
beberapa kali karena tak percaya dengan perkataannya
embling!" tukas Dexter sarat
k perhatiannya pada luka di perut bodyguard-nya. Satu tusukan jarum berhasi
ng jarum jam dinding membuat Vello semakin gugup. Ia mend
tanda tanya besar karena wajah pria itu terlamp
ding dengan luka yang perna
embali meneruskan jahitannya. Jemarin
pandai b
jar untuk bercerita," lirik
ja yang bercerita? Saya
punya kisah menarik. Tak sepertimu yang
memulai menceritak
iembuskan gadis berkacamata itu yang menerpa luka j
a berempat. Mereka mulai menampar balik, menarik rambutku, mencengkeram lengan, merobek bajuku hingga menyiram wajahku dengan susu. Namun, sebelum mereka kembali menyiramku de
g nona muda. Suara itu lebih terdengar seperti seseoran
k mendapatkan respons suara sedikit pun da
melemparkan pertanyaan dengan wajah datar khasnya yang
anmu," gerutu Vello dengan suara kecil sambil mengoleskan kri
aikan tugasnya dengan memasang hypafix pada
uh hari lagi untuk
*
mobil yang dikendarai Dexter dan Vel
di samping Vello. Ia melirik sesaat pada pakaian berwarna h
ian untuk membelikan nona muda dan dirinya sendiri. Vello sepakat akan hal tersebut. Mereka tak ingin memancing se
sudah berdiri dengan berkacak pinggang di depan pintu utama mansion. Menat
Madre, bahkan teman seusiaku pulang hampir pagi dan orang tua mereka tak memp
pandangan pada Dexter yang berdiri di samping be
takan pulang larut karena berbelanja baju." Camilla mendesah l
. Sementara Dexter mengangguk hormat pada Camilla dan a
sudah memaka
Sungguh Nyonya tak perlu melakukan hal sebaik itu ter
negakkan kepalanya. Camilla mengusapnya lembut. "Kau bisa memanggilk
e Conti
a tinggalkan komentarmu ya. Segala info tentang