... lihat dia
pa ia sedang mencari r
l di dadanya? Memangnya siapa yang aka
ada satu perempuan dengan kacamata lebar yang berjalan dengan me
U
seorang perempuan menabrak bahunya dan berlalu
epatu ketsnya melanjutkan langkah dengan lebar untuk segera terbebas dari tatapan
u mendesah lega ketika ia sudah mendorong pintu memasuki ruang kuliahnya dengan jaj
n para mahasiswa di luar tadi, setidaknya ia bisa mengalihkan perhat
elalu berhasil membuatnya melarikan diri
edang berciuman panas dengan Arabelle yang berada di pangkuan menyamping lela
kan. Vello akan tertawa keras, mengingat kenyataan lelaki tampan seperti Kenneth hanyalah kekasih khayalannya dan perempuan cantik yang kini sedan
. Apakah ia bisa berharap orang itu adalah Kenneth? Bagaimana rasanya ketika dua bibir dan lidah saling membelit?
matanya beberapa kali hanya untuk sekadar m
U
ang bertemu dengan dahi seorang perempuan
seru seorang teman lelaki dengan nada yang
u d
de
g mencoba membantu Vello untuk berdiri ataupun sekadar memb
ia miliki. Mengambil satu persatu-satu bukunya setela
ak meraih bukunya tanpa berani menatap pemilik kaki yang dengan angkuh menjadikan buk
nggeser buku tersebut ke dekat tangan Vello. Dalam hati Vello yakini bah
darah," tambah suara lelaki ya
nya untuk menemukan jawaban. Benar, lela
gorokan ketika ia menangkap manik mata indah yang kini sedang menatapnya.
ha tak mengedipkan mata agar jika ini hanya sebuah fatamorgana, s
okelat gelap yang menyapu sedikit dahinya menciptakan percikan pesona yang tak dapat terbantahkan. Ditambah kombinasi ali
ngannya bergetar gugu
enarik tengkuk Kenneth. Lelaki itu menyeringai senang menyambut ciuman
bukunya yang masih di lantai dan bergega
pa kata kedua orang tuanya nanti jika melihat karya baru di wajah ini? Padahal leba
*
han!) Apa yang terjadi
sion, pekikan dari Camilla, sang i
erwarna hijau di wajahnya yang kini sudah retak ka
). Aku hanya tak sengaja terbentur." Ia mencoba berlalu dari interogasi
i! Oh, kemarilah putriku.
uk duduk di sofa beledu berwarna biru
a dengan tangan yang begitu sigap mengobati dahi Vello setelah sebelu
amilla. Wajahnya berubah sendu mencoba menje
hasil yang berarti. Mereka terus saja memperlakukanmu tidak pantas! Apakah kau tak pernah melawan mereka yang berbuat keji terh
semakin gencar me
ya dicelupkan ke lubang kloset. Ia tak pernah menceritakan bagian itu pada siapa pun. Tidak ada gunanya men
mun, sejak kepindahannya ke Inggris saat kuliah, Vello tak lagi mendapatkan teman sebaik yang ada di Spanyol. Tak ad
l memboyong keluarganya untuk pindah ke Inggris,
nnya menjadi chef sekaligus pebisnis yang memiliki banyak cabang restoran di berbagai negara, tetapi itu jelas menjadi a
ubungan pertemanan, Vello tak pernah kehabisan kawan yang selalu mengisi hari-harinya. Ia masih mengingat jelas bagaimana orang-orang di lingkungan hidupnya di Spanyol begitu meng
ya sedari kecil. Vello menyapa dan mencoba mengenal satu persatu teman kuliahnya, tetapi yang ia dapat justru jauh dari harapan.
a harus memiliki teman di tempatnya kuliah, tetapi Vello selalu tak mendapatkan respons yang baik. Orang-orang ju
a ingin memiliki teman dan apa salahnya dengan bersikap ramah? Namun, semakin waktu bukannya semakin memb
golok Vello ataupun berlaku kasar padanya secara fisik. Sejak saat itu Vello lebih memilih diam. Ia tak lagi banyak berbicara ataupun men
a akhirnya ia memilih menerima perlakuan buruk tersebut demi menjalani perkuliahan unt
akmu pasti memiliki solusi." Camilla menyudahi pembicara
e Conti
a tinggalkan komentarmu ya. Segala info tentang