kmati da
, aku baik-baik saja. Aku hanya sedikit lelah
teman, sudah sewajarnya
lama dengan benda-benda mati ini. Mungkin aku
, itu tadi dia be
, suara cewek terca
ntuknya, mengapa orang tuan
sini. Ah, aku tidak pernah menyangka aku berteman dengan orang aneh. Oh, salah dia buka
ar ketua membicarakan pengeluara
dari sekolah ini jika dia sudah keluar dari sekolah kita, kita akan te
tidak boleh aku harus tahan dengan ini semua. Mr Stop melangkah memasuki kelas, syukurlah Mr Stop
enapa ini? Kenapa Mr Stop berjalan ke arahku dengan tatapan itu, tolong katakan semua ini baik-baik saja. Mr Stop menyipitkan matanya menatap
seperti mu, karena aku guru yang profesional, Stop! Maka dari itu aku hanya mengajari murid-murid ya
mempersilakan aku keluar. Aku berdiri berjalan dengan tertunduk arah pintu yang terbuka lebar itu, berapa o
narsis, aku cantik, bahkan benar-benar cantik. Padahal aku tak pernah berbicara dengan benda mati di hadapan Mr Stop, tap
n aku kasih terbiasa dengan ini semua, tidak tahu kapan. Mengenai Mr Stop, aku tahu kalian pasti sudah paham ken
mobil baru, karena itulah Mr Stop memutuskan untuk berlibur, dia tidak pandai menyetir mobil. Berbeda dengan istrinya yang sangat mahir menyetir, dalam perjalanan
ang berada di belakang sekolah. Mereka gemar menggosip, siswa siswi selalu berada di sana ketika ingin menggosip, karena daun pohon mangga yang sangat lebat membuat tempat
gga itu atau sebaliknya aku pulang saja, tapi di kelas karena masih ada satu jam lagi setelah pelajaran Mr stop sebaiknya aku ke lapanga
basket, seharusnya jika mereka bertemu denganku mereka akan menyebutku orang aneh, tapi tampaknya mereka sangat terburu-bur
tidak ada yang istimewa. Siswi-siswi yang berlari tadi hanya ingin menonton mereka bermain basket, tapi kenapa sedikit berbeda ya? Siswi-sis
i ke sini. Hanya untuk mempertajam ingatanku, siapa sih itu. Atau jangan-jangan itu nama grup pemain basket، aku tak terl
setelah hari ini dia akan menjadi p
di sekolah ini, aku yang paling cantik
! Akan kubuktikan,
ke arah lapangan basket, aku semakin memperhatikan para
Abhinav bahkan tak
engar suaraku, perhat
ini disertai dengan lompatan kecil semua pemain bas
ke episode