n keluarga Salam, sementara Devina memperalat Jaya untuk melarikan diri dari keluarga Salam.
ampai akhirnya dia tersadar. Devina tercengang dengan aksi kejahatan yang melintas tepat di depa
i ini di dalam hidupnya Devina mengejar seorang perampok. Sayangnya, Devina lupa satu ciri khas penting tentang tempat ini. Di sini, orang-orang i
Jalan ini jauh lebih sepi dibanding dengan jalan yang dia lalui beberapa saat lalu, dan lebih sedikit oran
evina dengan ban panasnya dan melintas dengan akurat untuk menghentikan pencuri itu ag
hampiri pencuri itu telanjang kaki. Devina merampas tasnya kembali dan melemparnya ke samping. Kemudian Devina m
ika selesai memukuli pencuri itu, dia berdiri tegak dan terengah-engah. Dia tiba-tiba teringat dengan pengemudi yang suda
tu tersenyum menatapnya sambil bersandar di mobil. Matanya lembut, dan rahang maskulinnya memiliki garis bentuk yan
apa-apa lagi selain mengungkapkan rasa terima kasihnya saat berdiri tegak denga
encuri ini," jawab pria itu. Lalu pria itu mengambil tas di tanah dan menyerahkannya kepada Devina. Melihat sep
gan satu lutut dan dengan lembut membersihkan solnya sebelum menyelipkan sepatu kembali ke kaki Devina. Kemudian dia mengulangi kesopan
n di tangan Jaya, tetapi pria ini membuatnya merasa seperti mangsa. Jauh di dalam lubuk hatinya, Devina berada dalam kepani
mu.
lanjutnya. Dengan cepat Devina meraih tasnya, menggigit bibir bawahnya yang montok, dan bersiap untuk meninggalkan tempat it