malukan," tukas Vania sambil menatap tajam pada Kyle yang duduk di sampingnya. Ro
hal itu, bukankah tadi kau yang
elakukannya. Aku hanya
eluk siapa pun di de
ania sambil mengibaskan tangan dan melihat ke arah luar
*
nia sangat menyukai dan mengagumi kastil-kastil yang ia lihat di buku-buku kesukaannya tersebut. Belum lagi halaman ya
mahku," ucap Kyle yang
hmu?" tanya gadis itu d
ni terlalu biasa untuk se
membayangkan bahwa sosok Kyle tinggal di apartemen mewah atau rumah denga
ini tepat bagiku, Cio juga suka tinggal
ganku?" sahut Vania sa
saja nanti kau akan menja
anpa lagi peduli pada Kyle. Pintu rumah dibuka dari
s you very mu
lagi." Ucapan Kyle tersebut membuat Vania menoleh padanya sambil melot
*
ut terlelap setelah lelah bermain ditemani Vania. Tangan kanannya memegang erat tangan gadis itu. Sebelum tidur, ia s
e yang berdiri di ambang pintu
, jika sudah tidur, Cio ti
Cio. Bocah lelaki itu ternyata memang tidak bangun. Vania menarik t
yang melingkar pada pergela
aiknya aku pulang se
a kau makan malam di sini. Aku
ku .
kau selalu mau membantu untuk mengurus Cio
jenak dan kemud
*
hanya ada dia dan Kyle di sana. Kyle mengangkat gelas tinggi di tangan dan mengajak Vania untuk bersulang. Vania segera melakukanVania,' tegur
pria angkuh dan suka memaksa, bahkan mengancam untuk mencapai tu
ranjak berdiri. Vania tertegun bingung. Pria itu
atau cara makan orang k
n untuk membungkusnya agar bisa dibawa pulang," ucap Kyle yang kemudian melang
nggalkanku b
*
ui Vania. Semula Vania hendak mengomel pada pria tersebut, t
ukan, aku bisa mengantarmu pulang sekar
akit, aku pulang
yle yang m
ah orangku, aku harus
eperti ini, ak
baik-ba
tuk beberapa saat, teta
atmu seperti ini, kita berdua mungkin a
u, aku akan me
udah malam, aku pulan
lihan. Ronan mengantarmu
u ini
aku sedang sakit. Apa kau
*
galah dan membiarkan Ronan mengantar. Namun tidak hanya Ronan, Kyle juga ikut
dis itu tidak segera masuk. Ia malah mengetuk kaca jendela tempat Kyle tengah du
gera istirahat. Minum obat dan jangan bekerja lagi
senyum dan
ri salut dengan jari telunjuk d
alam rumah. Tidak lama terdengar suara mesin mobil menderu
ku hanya merasa suka melihatnya karena dia tampan dan menarik. Tidak ada hal lain. Setiap wanit
edang Ronan terus mengemudi. Sesekali ia melihat
ik-baik saja,
k sebanding dengan bisa