a baru saja bertanya apakah aku mau dinikahi ole
'kan?" Aku tergagap mend
. orang gak punya," jawabku merunduk. Merasa tidak percaya
s punggung tanganku
nu sudah membicarakan hal ini. Apalagi sekarang kamu hidup se
Laura. Mereka orang yang kaya raya, banyak harta dan terpandang, tetapi ti
ercaya diri yang tinggi Alex menimpali ucapan Maminya. Aku dan
a Alex? Oh iya, kamu juga mulai sekarang bias
tulus dari wanita yang bahkan tidak pernah melahirkanku. Sedangkan wan
h ... Maksudku
kul pundakku. Kami bertig
kamu sud
buru-buru pulang. Gak enak katanya sama Mami P
. Ayok deh! Kita makan siang bareng." Tante La
am menu terhidang. Aku sampai bi
in. Tuh lauk pauknya tinggal pilih." Tante Laur
ik,
tu sendok nasi dan t
uarga Alex. Tak kusangka, Tante Laura memberiku b
merasa tak enak hati menerima kebaikan Tante Laura. Aku jadi teringat Nenek.
lum. Oh ya, Lex, kapan hari kelulusan
x atau tidak. Bukan karena masalah cinta saja, tetapi ... karen
nggu depan.
a surat kelulusan, kita harus pers
iak tak percaya men
at. Aku hanya geleng-geleng kepala. Gilir
etap kompak. Harus tetap saling menjaga kepercayaan dan saling menyayangi." Nasihat Mami ditanggapi berbinar oleh Alex. S
petuah Mami. Iya kan, Sayang?" Alex
ni sekali menggodaku d
x siap nikahin Dini secara lahir bathi
kamu gak
k tanya? Aku melirik ke ara
i gak yaki
, Nak? Bi
lanjutnya. Khawatir Alex
n masih muda.
k masalah. Selama apapun itu, yang penting kalian harus menikah
i? Nikah habis lulus se
tunggu kesi
u ragukan? Aku udah besar! Aku bis
enting, cepat atau lambat, kalian harus tetap menikah! Ya sud
pulang. Oh iya, makasih banyak o
nterin Dini pulang.
. Beruntung sekali jika memang Tuhan menakdirkan Ta
ap,
pandangan. Alex membantuku me
u ya? Aku gak enak kalau dilihat orang banyak b
an di kamar setelah antar kamu pulang." Aku mengangguk. Mengiyak
eb
H
alau aku bisa nafkahi
sih muda banget. Delapan
au nikah mu
irkan cara bicara yang tid
yang dewasa pun diperlukan. Apa kamu bisa membimbing aku supaya jadi is
unya mau aku bimbing." Aku ter
bicarakan lagi. Sekar
dan Alex berdiri, keluar rumah. Menaik
ora sedang duduk
.. habis be
begitu aku tur
Tak kuhiraukan pertanyaan Flora.
ma. Aku pulan
ran. Biasanya Alex selalu menyempatk
arang di rumah i
mengerut, menatap
roh Alex memberi isyarat ka
enaha
tain aku kuntil?" Flora ta
lainnya? Burik. Hahaha." Alex langsung menstarter motornya