aku jalani di rumah hanya seorang diri. Alex menyuruhku untuk berhenti bekerja, maka
akku. Gegas keluar kamar, ingin tahu sia
m," sahutku saa
tahunan bersama seorang anak remaja berusia sekitar belasan tahun. Mungki
i siapa?" tany
disebut, hatiku kembali bersedih. Tak sanggup rasany
ya?" Dahiku berkerut, mendengar pert
napa dia bisa tahu n
aku udah pegal nih!" Rengek si r
g. Benar in
ir, Mbak!" Si gadis remaja mend
rani masuk ke rumah orang tanpa ijin
klah! Kami bukan
kap Ibu-ibu itu. Seb
g melahirkanku. Kalau memang wanita itu adalah Ibu, sejahat apapu
saja hendak mengempaskan bokong, si Remaja yang be
lin Flora air minum.
Aku pun ke dapur, menuangkan dua gelas air putih. Lalu
dan namaku?" Aku mencecar pertanyaan pada mereka. Sejujurnya ada
ebrangan denganku telah m
ang jahat. Masih ada kaitannya
a kalian?" kataku tegas. Aku memiliki firasat buruk
Terlihat raut wajah tak suka ya
m menjawab pertanyaan I
ita ini sanga
l," katak
l? Mening
. Lalu menit kemudian, m
Aku gak bisa ngebayangin hidup satu atap den
Berani sekali dia berb
angnya kalian siapa sih??" Aku mulai naik pitam. Tak terima mendengar orang lain membicar
imana sikap Nenek Salamah dari pada kamu, Mbak!" cetus Flora, membuatku semakin ta
rumah. Tapi ya ... dari pada kita pindah-pindah tempat terus, apalagi harus bayar
dah gak kerja kayak gitu lagi. Nan
aban Ibunya,
nghasilkan uang banyak lagi! Harus kasih tempat tinggal yang bagus buat Flora!!" Aku hanya menggelengkan kepala. Mendengar percakapan se
" Flora berdiri, ia hendak berj
lian! Jangan berani ku
dua justru tertawa. Ta
da yang salah d
-lagi perkataan Flora membuatku bertambah bingung dan pening. Aku membi
menjual rumah dan ke
sebidang tanah di pekarangan adalah peninggalan dari Nenek. Walaupun dalam
menjadi atas namaku. Tapi aku menolak. Sebab kupikir, ibu tidak mungkin dat
tertawa. Sampai m
taku setenga
n siapa Flora?" tanyaku setengah berteriak. Mere
menyilangkan tangan ke depan dada. Aku benar-benar ta
. nama Ibu adalah Arum Sari, anak satu-satunya Ibu
gku sendiri? Pada kedua bola matanya tak kujumpai kerinduan seorang Ibu pada anaknya yang ditinggal belasan tahun
akan memelukku dengan erat saat perjumpaan pertama kami. Pasti akan m
ini bukan, buka
asuk kamar. Kemudian disusul oleh wanita yang mengaku seba
pu lagi dicegah. Mengalir deras membasahi
benar, wa-wanit