/0/7072/coverbig.jpg?v=20250122151811)
Andini dincintai oleh lelaki yang usianya jauh lebih muda. Akan tetapi, hubungan mereka tidak berjalan mulus karena kedatangan seseorang yang sedari dulu Andini harapkan kedatangannya. Akankah Andini dan lekaki itu akan tetap menjalin hubungan? Ataukah hubungan Andini dan Alex kandas begitu saja?
Tuh cowok bener-bener bikin malu! Masa mengungkapkan cinta di tengah taman? Udah kayak badut aja dilihatin banyak orang. Belum lagi disorakin. Tahu bakal begini, ogah ikut sama dia.
"Andin! Tungguin Mas Al!!" Lenganku ditariknya saat kutinggalkan dia usai berkata, "Andin, nikah, yuk?!" Ajaknya dengan suara lantang.
"Cieeee ... Diajak nikah mah mau aja, Mbak!"
"Hajar, Mbak!"
"Semangat, Mas!"
Entah kata-kata apalagi yang terlontar dari sebagian pengunjung taman. Seketika wajahku memerah menahan malu.
"Kamu belum jawab ajakan Mas Al, Din?"
AWWW!!!
Kuinjak kakinya. Jengah lihat wajah memelas si Alex.
Cowok edan itu namanya Alexander Danuarta.
Semenjak viral salah satu sinetron tanah air, dia selalu memanggil namanya sendiri sebagai Mas Al. Sementara namaku, Andini. Biasa dipanggil Dini. Tapi sejak sinetron itu pula jadi sering dipanggil Andin. Sue!!
"Al-Al? Maksudmu Alhamdulillah???" Mulai sewot menghadapi bocah yang baru naik kelas 3 SMU itu!
Sambil memegang sebelah kakinya, ia meringis kesakitan.
"Mas Al serius ... ngajakin kamu nikah, Diiin ...."
"Jijik!!!" Kutinggalan lelaki berpostur tinggi 180 cm. Berjalan hingga pinggir jalan raya.
Memang menyebalkan! Sok-sok-an ngajakin nikah, duit buat jajan aja masih minta sama Mami Papinya.
"Din! Ya elah, tungguin napa! Jalannya cepet banget! Mas Al capek nih!"
"Bodo amat!" sungutku sambil terus berjalan.
Berdiri di sisi jalan, menunggu angkot lewat. Aku kira, dia ngajak ke taman cuma beli jagung bakar pesenan nenek. Ternyata ... malah teriak-teriak gak jelas.
"Andiiin ... Mas Al cinta kamuuuu!!"
Spontanlah para pengunjung taman menoleh ke arah kami. Aku yang mendapat perlakuan seperti itu benar-benar menahan malu.
Apalagi ketika dia mengajakku menikah terang-terangan. Bener kurang ajar tuh bocah!
"Pesenan jagung Nenek belum dibeliin, Din. Masa mau pulang aja?"
Malas meladeni lelaki yang sejak kecil sudah kukenal. Memilih menatap gemerlap bintang yang menghiasi malam.
Kami tumbuh besar bersama. Rumahku dan rumahnya berdekatan. Bedanya, dia terlahir dari keluarga terhormat dan kaya raya, rumahnya megah, di sisi jalan. Sedangkan aku dari seorang Ibu yang pulang dari Arab lalu hamil. Bapak yang hingga kini belum pernah aku temui. Wajahku memang mirip orang-orang Timur Tengah. Saat kecil, sering kali dibully kalau aku adalah hasil hubungan gelap Ibu dan majikannya sewaktu jadi TKW di Arab sana. Tapi hingga kini tidak jelas bagaimana asal usulku. Ibu sendiri meninggalkanku begitu saja saat aku baru berumur satu tahun. Menurut Nenek, ibu pergi ke Arab lagi. Entahlah. Hingga berumur sembilan belas tahun, tak pernah ibu kembali. Aku dibesarkan oleh Nenek. Yang rumahnya tepat di belakang rumah megah Alex. Rumah yang sangat sederhana.
"Au, ah!!" jawabku tetap jutek.
"Kamu tunggu di sini ya? Mas Al mau beli jagung bakar dulu. Oke?" Tak kutanggapi ocehan bocah ingusan yang berubah menjadi sok dewasa.
Angkot mana lagi? Padahal baru jam tujuh malam, tapi kok udah jarang yang lewat? Lupa gak bawa handphone . Tadi itu Nenek tumben banget nyuruh aku beliin Jagung bakar di taman ini cepat-cepat. Jadi lupa bawa tas. Cuma bawa uang dikantong saku celana. Minggu lalu memang Alex pernah membawakan jagung, Nenek ketagihan. Katanya Jagung bakarnya gak terlalu keras. Jadi Nenek mudah memakannya.
Tak berlangsung lama Alex datang menenteng tiga buah Jagung bakar.
"Ayok dah pulang! Motor Mas Al parkir di sana. Atau Andin mau tungguin di sini aja?" Aku tetap cemberut. Enggan menjawab.
"Jangan cemberut gitu dong ... nanti Mas Al khilaf langsung caplok gimana?" Spontan aku menoleh, melotot ke arahnya. Bukannya takut, dia malah memamerkan senyum.
"Oke-oke. Tunggu sebentar ya? Ini tolong pegang jagung bakarnya. Atut ketinggalan."
Ya ampuuun ... berlebihan banget gayanya. Aku tak mengerti kenapa sejak dulu Alex selalu saja bersikap demikian? Sering kali mengakui aku adalah pacar atau calon istri ke hadapan teman-temannya. Dulu aku tidak terlalu peduli, aku anggap itu cuma keisengan Alex saja. Tapi tadi? Bener-bener gila! Gak waras! Bagaimana tidak gila? Tiba-tiba teriak saat kami baru tiba di bangku taman. Hadeuuhh...
"Ayok, naik, Beb!"
Nah sekarang apalagi? Beb? Ampun dah ah!
Kuambil helm dari tangannya, mengenakan lalu agak berjinjit naik ke atas motor.
"Pegangan, nanti mental lagi!"
PLETUKK!!
Kupukul helmnya, menyebalkan! mentang-mentang tinggi badanku cuma 150 cm. Seenaknya dia ngomong!
"Buru jalan!"
"Oke, Bebeb!"
Bruuumm ....
Tiba di depan rumah, Alex mematikan mesin motor. Aku turun, melepaskan helm, lalu menyerahkan padanya.
"Pergi sana!!"
Alex bergeming. Menatapku dengan tatapan sendu.
"Pergi kemana?"
"Ke rumah kamulah!"
"Rumah aku di situ, tapi hati aku di kamu."
Najooooongg ... makin mual tingkahnya. Bodo amat, ah!
Aku tinggalkan Alex masuk ke dalam rumah sederhana. Usai menguruk salam, terlihat Nenek sedang menonton sinetron yang aku bicarakan di awal itu.
"Nej, ini jagung bakarnya," ucapku sambil menghempaskan bokong ke kursi kayu.
Menit kemudian, wajah Alex menyembul dari balik pintu.
"Nenek ...."
"Masuk Nak Alex. Sini-sini duduk!" Nenek menepuk-nepuk kursi di sampingnya.
"Siap, Nenek calon mertua." Katanya cengengesan. Idih amit-amit. Gayanya sok dewasa, padahal ...
Aku membuang muka, pura-pura nonton televisi.
"Sinetron aku udah mulai ya, Nek?"
Hah?? Apa katanya tadi? Sinetron aku? Ampuuun ... pedenya setinggi langit. Ya emang sih, wajah Alex tampan. Agak kebule-bulean gitu. Secara Papinya kan orang Inggris. Blasteran. Tapi ya enggak gitu juga kali.
"Udah dari tadi. Makin bagus akting kamu, Nak!"
Astaga! Nenek sama Alex sebelas dua belas. Udah bisa diajak kerja sama.
"Iya dong, Nek ... kan lawan mainnya Andin cucu Nenek."
Au, ah! Mending masuk kamar, pusing dengerin omongan ngelantur dua manusia yang usianya terpaut sangat jauh itu.
"Andiiin ... Mas Al main malah ditinggal ke kamar. Temenin sini!"
Gustiii ... ada apa dengan Nenek? Kenapa jadi ikut-ikutan si Alex?
Aku membalikkan badan, menatap miris Nenek dan Alex yang memasang senyum.
"Dini mendadak mual, Nek ...."
"Bebeb, mual? Mual kenapa? Jangan-jangan ... kamu masuk angin." Alex mulai sok perhatian. Dia mendekati, berdiri di sisi. Pandangannya mengarah pada perutku.
Aku menggeleng seraya tersenyum tipis. Kalau gak ada Nenek, udah aku unyel-unyel mukanya!
Sabar, Dini ... Sabaaarr ....
"Terus mual kenapa?" tanya Alex lagi. Wajahnya tampak cemas. Aku menarik napas panjang, memejamkan kedua mata lalu melotot sambil berucap, "Mual denger ocehan kamu, Alex!!!" hardikku meninggalkan Alex yang memegang dada karena terkejut mendengar bentakan. Jadi orang ngeselin! Udah bikin malu di muka umum! Awas aja kalau sampai diulangi lagi kejadian kayak tadi, aku bakalan ngejauhin! Dasar bocah ingusan!
Brukkhh!
Kubanting pintu dengan cukup keras.
"Andiiin ... Oh ... Andiiinnn ...."
Dari dalam kamar, samar-samar kudengar Alex memanggil tetapi aku enggan menjawab. Bodo amat!
Panji mencintai seorang janda yang terkenal sangat galak bernama Riani. Terpaut usia lebih tua dari Riani, tidak menyurutkan Panji untuk mengejar cintanya Riani. Namun, Panji yang berprofesi sebagai dokter cintanya pada Riani mendapat pertentangan dari kedua orang tuanya. Mengingat Riani adalah seorang janda dan usianya jauh lebih tua dari Panji.
Wulandari, wanita berasal dari Desa ingin mengadu nasib ke ibukota. Tujuannya hanya satu ingin mengubah kehidupan perekonomian keluarganya yang kerap kali mendapat hinaan dan caci maki dari warga desa. Berhasilkah Wulan mengadu nasib di ibu kota?
Laila disuruh memilih antara bersedia dicerai atau dipoligami oleh suami dan ibu mertua karena tidak dapat memberikan keturunan selama pernikahan Lima tahun. Apakah yang Laila pilih? Memilih dipoligami atau dicerai dan menyandang status Janda Laila?
Julita diadopsi ketika dia masih kecil -- mimpi yang menjadi kenyataan bagi anak yatim. Namun, hidupnya sama sekali tidak bahagia. Ibu angkatnya mengejek dan menindasnya sepanjang hidupnya. Julita mendapatkan cinta dan kasih sayang orang tua dari pelayan tua yang membesarkannya. Sayangnya, wanita tua itu jatuh sakit, dan Julita harus menikah dengan pria yang tidak berguna, menggantikan putri kandung orang tua angkatnya untuk memenuhi biaya pengobatan sang pelayan. Mungkinkah ini kisah Cinderella? Tapi pria itu jauh dari seorang pangeran, kecuali penampilannya yang tampan. Erwin adalah anak haram dari keluarga kaya yang menjalani kehidupan sembrono dan nyaris tidak memenuhi kebutuhan. Dia menikah untuk memenuhi keinginan terakhir ibunya. Namun, pada malam pernikahannya, dia memiliki firasat bahwa istrinya berbeda dari apa yang dia dengar tentangnya. Takdir telah menyatukan kedua orang itu dengan rahasia yang dalam. Apakah Erwin benar-benar pria yang kita kira? Anehnya, dia memiliki kemiripan yang luar biasa dengan orang terkaya yang tak tertandingi di kota. Akankah dia mengetahui bahwa Julita menikahinya menggantikan saudara perempuannya? Akankah pernikahan mereka menjadi kisah romantis atau bencana? Baca terus untuk mengungkap perjalanan Julita dan Erwin.
Semua orang terkejut ketika tersiar berita bahwa Raivan Bertolius telah bertunangan. Yang lebih mengejutkan lagi adalah bahwa pengantin wanita yang beruntung itu dikatakan hanyalah seorang gadis biasa yang dibesarkan di pedesaan dan tidak dikenal. Suatu malam, wanita iru muncul di sebuah pesta dan mengejutkan semua orang yang hadir. "Astaga, dia terlalu cantik!" Semua pria meneteskan air liur dan para wanita cemburu. Apa yang tidak mereka ketahui adalah bahwa wanita yang dikenal sebagai gadis desa itu sebenarnya adalah pewaris kekayaan triliunan. Tak lama kemudian, rahasia wanita itu terungkap satu per satu. Para elit membicarakannya tanpa henti. "Ya tuhan! Jadi ayahnya adalah orang terkaya di dunia? "Dia juga seorang desainer yang hebat dan misterius, dikagumi banyak orang!" Meskipun begitu, tetap banyak orang tidak percaya bahwa Raivan bisa jatuh cinta padanya. Namun, mereka terkejut lagi. Raivan membungkam semua penentangnya dengan pernyataan, "Saya sangat mencintai tunangan saya yang cantik dan kami akan segera menikah." Ada dua pertanyaan di benak semua orang: mengapa gadis itu menyembunyikan identitasnya? Mengapa Raivan tiba-tiba jatuh cinta padanya?
Menikahi single mom yang memiliki satu anak perempuan, membuat Steiner Limson harus bisa menyayangi dan mencintai bukan hanya wanita yang dia nikahi melainkan anak tirinya juga. Tetapi pernikahan itu rupanya tidak berjalan mulus, membuat Steiner justru jatuh cinta terhadap anak tirinya.
Warning!!! Khusus 18+++ Di bawah 18+++ alangkah baiknya jangan dicoba-coba.
"Anda tidak akan pernah mengahargai apa yang Anda miliki sampai Anda kehilangannya!" Inilah yang terjadi pada Satya yang membenci istrinya sepanjang pernikahan mereka. Tamara mencintai Satya dengan sepenuh hati dan memberikan segalanya untuknya. Namun, apa yang dia dapatkan sebagai balasannya? Suaminya memperlakukannya seperti kain yang tidak berguna. Di mata Satya, Tamara adalah wanita yang egois, menjijikkan, dan tidak bermoral. Dia selalu ingin menjauh darinya, jadi dia sangat senang ketika akhirnya menceraikannya. Kebahagiaannya tidak bertahan lama karena dia segera menyadari bahwa dia telah melepaskan sebuah permata yang tak ternilai harganya. Namun, Tamara telah berhasil membalik halaman saat itu. "Sayang, aku tahu aku memang brengsek, tapi aku sudah belajar dari kesalahan. Tolong beri aku kesempatan lagi," pinta Satya dengan mata berkaca-kaca. "Ha ha! Lucu sekali, Satya. Bukankah kamu selalu menganggapku menjijikkan? Kenapa kamu berubah pikiran sekarang?" Tamara mencibir. "Aku salah, sayang. Tolong beri aku satu kesempatan lagi. Aku tidak akan menyerah sampai kamu setuju."Dengan marah, Tamara berteriak, "Menyingkirlah dari hadapanku! Aku tidak ingin melihatmu lagi!"
Cerita ini hanya fiksi belaka. Karanga author Semata. Dan yang paling penting, BUKAN UNTUK ANAK2. HANYA UNTUK DEWASA. Cinta memang tak pandang tempat. Itulah yang sedang Clara rasakan. Ia jatuh cinta dengan ayah tirinya sendiri bernama Mark. Mark adalah bule yang ibunya kenal saat ibunya sedang dinas ke Amerika. Dan sekarang, ia justru ingin merebut Mark dari ibunya. Gila? Tentu saja. Anak mana yang mau merebut suami ibunya sendiri. Tapi itulah yang sekarang ia lakukan. Seperti gayung bersambut, Niat Clara yang ingin mendekati Mark diterima baik oleh pria tersebut, apalagi Clara juga bisa memuaskan urusan ranjang Mark. Akankah Clara berhasil menjadikan Mark kekasihnya? Atau lebih dari itu?