on, buka mata
s dengan kelopak mata yang mulai tertutup. Namun, di sela kesakitannya itu, Arche
enyesalan, Alister. Jika diberikan kehidupan ke dua,
isakan keheningan ketika Alister hanya bisa terpaku mendapati tubuh bersimbah darah itu hanya bergeming.
benda dingin menempel di kepalanya. Pria itu tidak pe
a maaf?" Suara seorang wanita
ikir lagi. Pria itu tak menjawab, hanya me
dak ingin meminta m
itu menekankan lagi pistol pada kepala Alister, berharap pria brengsek yang ikut ambil ba
unuh aku, Alice. Sekarang aku tahu k
a sang istri yang telah tak bernyawa itu. Sesekali, ta
n aku,
menyuruhmu mint
yang ia inginkan, Alice pun menarik pelatuk pistolnya. Suara tembakan memekakkan telinga, memecah kehenin
*
ng banyak dan selalu kalah judi. Kami dikejar-
anita berusia dua puluh sembilan tahun itu harus dicerca dengan permintaan uang dari orang tu
han! Capek
ja menolak panggilan dari sang ibu. Masa bodoh dengan label "anak durhaka" yang
g ponselnya. "Dia yang judi dan terlili
ian di depan kantor di mana dirinya bekerja. Berapa terkejutnya Archelia kala mendapati sang ayah, pria be
k durhaka
erlalu besar sehingga mampu menahan larangan tiga security sekaligus. Agak
l
mendarat di wajahnya. Beberapa orang memekik ketakutan melihat adegan kekerasan b
besarkan malah jadi tidak diri,
nya, sedikit mengeluarkan darah. Archelia mengeraskan rahang, menatap sengit pada sang ayah.
a dengan mata yang mulai berkaca-kaca
lima puluh ribu hasil dari meminjam beberapa rekan sekantornya. Ini masih pertengahan bulan,
ya, Archelia melempar semua uang
EMUA UANG INI D
s kedua cekalan Security. Ketika bebas, tanpa belas kasih, Ginandra menjamb
LO PIKIR LO SIAPA BISA BERTINDAK
lahan. Melihat suasana yang semakin memanas, b
telpon polisi
bisa mati jika terus
gera memungut uang yang dilempar sang anak. Pria itu mengumpat kasar di sepanjang gerakannya. B
isa uang di dompet Archelia dan memeriksa tas milik sang anak. Seraya melirik sinis sang anak yang mulai d
mah sakit untuk diobati. Entah bagaimana kisah itu berakhir, ya
ubuhnya terasa remuk redam merasakan siksaan sang ayah. Bahkan, kini Arc
ah novel berjudul "The Cruel Protagonist" yang baru selesai ia baca. Novel itu adalah hadiah pemberian salah s
mereka. Tentang perebutan kekuasaan, kekayaan dan pembalasan dendam. Jelas sangat jauh berbeda dengan survive yang Archelia jalani. Dirinya hanya anak dari
sama sekali tidak
memungut novel, mengambil bolpoin la
harta, memiliki kekuasa
. Dia menaiki tangga menuju roof top apartemen. Gadis itu berdiri di pinggir pagar la
aku butuh
kehidupan yang bebas tanpa panggilan dan setoran uang gila-gilaan. Sejen
rkan asuransi kematianku un
r
lantai tujuh di atas sebuah mobil. Korban diduga bun
*
ah
apati dirinya bukan berada di rumah sakit atau neraka, melaink
ingatkan,
endapati tubuhnya terangkat. Bukan dengan cara baik-baik, tetapi karena kerah baju miliknya ditarik
lipis. Dilihat dari kainnya saja, Archelia bisa membedakan
a pria itu? Dan mengapa dia mara
. Mulut Archelia dibuat kantup mendengar
ang sehelai rambutnya pun, aku tidak
e
dingin. Suara pintu dibuka lalu ditutup dengan keras membuat gadis itu tersentak. Pri
ni di
. Hanya saja, meski pria itu memiliki tubuh yang tak kalah kekar dari pria yang sebelumnya mem
h sakit untuk memeriksa keadaan Anda." Pria itu langsun
, jelas membuat Archelia segera mengelak dan m
alian? Mengapa aku b
b, sosok pria berpenampilan serba hitam
ya. Kepala An