o
aimana ekor matanya menangkap siluet mencurigakan, pria itu langsung me
kh
ka, mengeluarkan darah mengalir disusul suara hantaman keras di kaca mobil yang untungnya anti peluru. Bend
g berpakaian hitam itu mengeluarkan senjata api dari saku mereka dan memasang sikap waspada. Agaknya hal ini membuat si pembunuh b
lia, a
enyobek lengan bajunya untuk menutupi luka gores
a tak bisa melakukan apa pun selain diam membatu dengan wajah pucat. Bahkan, sekalipun ada luka goresan di lengann
segera memastikan Algeera dan Archelia masuk ke dalam mobil. Se
lalu menelpon salah satu
n satu orang pu
ung dengan wajah syok. Melihat guncangan yang menimpa Archelia, Algeera meras
u menjadi sesuatu yang bagus? Entahlah, Algeera me
erikannya untuk Archelia, berharap dengan itu Archelia bisa lebih tenang. Namun, ketika tatapan Algeera
erak membawa kedua tangan Archelia ke dalam genggaman tangan hangatnya. Tangan mulu
u. Maaf, kau dis
nya terlalu kering, rasanya bagai menelan bat
ke UGD dan mendapatkan perawatan dengan cepat. Lukany
endapatkan laporan dari Dylon
ang yang ditugaskan. Tiga orang berhasil kita tangkap, sedangkan satu oran
. "Menargetkan Archelia? Tidak menduga jika
n, kemungkinan besar mereka adalah pembunuh bayaran profesional yang hanya bis
ncangkup dagu. Tampak berpikir bebe
ormasi terbaru tentang Archelia. Sepertinya, kau melewatkan banyak hal. Kau tahu, entah kar
berbanding terbalik dengan Archelia yang terlihat lugu dan naif ketika mereka bertemu. Sepertinya, Dylon ha
an melakukan k
*
gan memegangi lengan kirinya yang terus mengeluarkan cairan merah. Pria itu meringis kesakitan. Misi mereka gagal. Tiga
ang dipenuhi coretan cat pilox. Napas tersenggal dengan keringat berca
al, bagaimana bisa dia tidak mencantumkan hal sepenting b
an saat ia berusaha menca
membuat perhitu
*
adaan Archelia di UGD sebuah rumah sakit swasta. Begitu keluar dari mobil,
a lain. Apalagi dengan posisi salah satu tangan pria itu seolah bersiaga di belakang tubuh Archel
asal dari si pria. Melupakan kekhawatiran yang membuat Alister nyaris
che
hat kemunculan Alister, pria yang telah menelantarkan Archelia hari ini, rasanya kekesalan Archelia yang sempat tered
chelia untuk menghadang Alister. Hal itu jelas membuat sang pr
ri samping tubuh Algeera secara samar, tetapi wanita itu sendiri juga merasa terintimidasi dengan aura yang dikeluarkan
n Colvin. Apa yang Anda lakukan?"
dalam alur novel "The Cruel Protagonist" di mana marga Colvin a
n keadaan syok pasca tertembak mempengaru
Anda sudah termasuk ke dalam kekerasan rumah tangga karena
angan
ngan Archelia di mana tertangkap olehnya lengan Archelia yang tampak diperban. Matanya membulat
pakah kau ba
ong tubuh Alister yang seketika membangunkan macan yang tertidur dalam dirinya. A
Colvin?!" gertak Alister b
n Archelia dengan tatapan horor melihat punggun
alah Algeera Colvin. Salah satu macan penggerak ekonomi yang p
protagonis. Pria yang akan membantu Alice dalam pembalasan dendam pada Alister. Sang protagonis pria kejam yan
disengaja oleh Algeera Colvin demi memperingatk
mua makanan yang terlanjur masuk k
tida
perutnya dengan
pu menahan rasa pening yang bagai jarum menusuk, keseimbangan tubuh Archelia mendadak goyah. Ber
lum sempat ia benar-benar terjatuh. Ia sempat
che
a. Yang jelas, ketika kedua matanya tertutup karena rasa kantuk yang ta
pa aroma pria itu