emasuki rumah sakit. Mereka berlarian, Alister terlalu heboh dengan berteriak-te
ku atau aku akan
kan. Pria itu mulai berjalan santai mengikuti Alister dan be
Dari kejauhan, Algeera tampak berjalan santai. Mendapati keberadaan pria yang telah bersama istriny
ini kembali saling berhadapan dengan tatapan sengi
istri orang," tegas
sinis. Ia memutar bola mata malas sebelum ke
lkan istrinya sendirian dan tertidur di halt
ster yang langsung ditepis kasar oleh sang
san rumah tangga orang. Ini t
dibuang begitu saja. Kau tahu," Algeera mendekat, berbisik tepat di s
an bogem mentah tepat di wajah Algeera hingga membuat pria itu jatuh ke lan
poli. Dengan kemampuan otaknya, ia tidak perlu bersusah-payah mengotori tangannya untuk menj
padaku, Tuan Fernando muda,
ri dari kejauhan hendak menolong Algeera
ulan bertubi-tubi yang tidak dibalas sedikit dibalas. Dylon berusaha menolong,
etapi ada sebuah isyarat kedipan mata oleh Algeera yang ia tangkap mengarah ke sudut atas ruangan. Ketika mata Dylon menelisik
dengan beberapa security yang berdatangan untuk melerai pertengkaran
tap setia memasang senyum lebar yang membuat emosi Alister naik turun. Pak
nnya. Sebelum ia benar-benar pergi, pria itu melempar senyum miring seraya mengangkat
dengan berusaha melepaskan cekalan dua orang security
ap." Seorang perawat memberi informas dengan wajah pucat. Tak
edua security dengan tatapan tajam. Wajahnya masih meme
*
Dominic yang tampak menarik perhatian Alister. Wanita itu memasakka
uaminya itu tampak rapi dengan setelan formal, menuruni tangga dengan
dulu. Aku sudah memas
ktasi. Pria itu hanya mengangkat wajah sekilas, sebelum
rchelia pun segera melepas celemeknya
menyebut nama Alice, sahabat kesayangan Alister yang jelas-jelas diketahui
daknya karena sebelah tangannya sedang membawa tas. Archelia segera membantu Alister membawa
Aku akan seger
mbali tas yang dibawakan Archelia. Masih dengan s
! Aku sudah memasak makanan
an, Arc
wajah pria itu tiba-tiba menge
hubungan tanpa perasaan ini. Sejak awal, aku sudah memperingatkanmu bahwa ada seseorang yang telah mengisi hatiku. Dan k
l, memang benar semua ini adalah salahnya. Memaksakan perasaan cinta sepihak, memupuk harap
Alice, bahkan sekalipun Alister sudah berkeluarga. Arche
h Archelia terlalu kelu untuk menjawab. Pada akhirnya, ia hany
u hanya ingin memula
udian tetes hangat meremas membasahi pipinya. Dengan cepat Arch
lister hanya butuh waktu unt
da
helia Dominic. Betapa bodohnya wanita itu, kehidupan sempurna
adi pengamat bagaimana Archelia Dominic membalikkan badan dengan sok tegar. Be
at dan waktu yang berbeda. Jika sebelumnya ada di rumah megah kediaman Alister, ki
ya begitu pas. Meski terlihat imut, tetapi dengan warna merah yang menunju
satu. Seketika itu Archelia Monic teringat akan satu scene dalam novel "The Cruel
ia sudah tahu apa yang
kaian mewah bertukar canda, tawa dan cerita bersama orang-orang kesaya
n bahwa malam ini adalah anniversary pernikahan mereka yang pertama. Alister telah berj
a. Berpikir bahwa hati Alister mulai terbuka untuknya, meski sebenarnya Alister
empat jam, tetapi ini sudah lebih dari tengah malam dan Tuan Alister belum me
lelah, tetapi keteguhannya tampak ta
agi. Alister itu sibuk. Aku a
Archelia terus mengirim pesan dan menelpon Alister tetap
hati Archelia Monic mendadak merasakan nyeri yang teramat dalam. Geleng kepala, Archelia tahu betul ji
t untuk menangis. Air matanya seolah sudah mengering, tak ada wa
rotagonist", Archelia Monic tahu ending scene i
ng." Sekali lagi, lagi
sangat perhatian kepadanya. Foto itu menunjukkan sang suami, Alister Fernando sedang berada di sebuah taman bersama dengan Alic
il
pu lagi memegang ponsel miliknya yang akhirnya terjatuh ke lant
Alister tidak main-main. Namun, men