Y RE
*
cis, bawang bombay, tomat, paprika, kubis, brokoli, bayam hijau, jagung, kangkung, timun, kacang panjang, kentang dan percabean. Tidak lupa jug
h, ia membuka bagasi dibantu oleh bibi. Resti
ucap bibi, menaruk barang bel
u, saya lebih suka lihat makanan seperti d
i semua, nanti taruh di wadah te
k, n
hkan semua sayur-sayur hasil pilihan Resti. Resti pu
aran periksa
ini saya yang
ik
an di rumah, bi?" Tan
Taran keluar kota, kadang juga keluar negri. Yang makan biasa bibi sama non Kejora a
uncul malah besok pagi mau sekolah. Sekarang sih rumah ini udah hidup lagi, semenjak ada non Resti. N
Taran, pernah ke sini, b
ra datang, nangis-nangis minta maaf sama
Taran bag
eberapa orang datang ke sini, katanya non Sierra sakit, tapi bapak ju
erra bisa pisah?" Tanya Resti lagi, ia se
n sama sahabatnya bapak
rangkat, "Owh
ada niat nikahin non Sierra. Terus non Sierra mau balikan sama p
us,
ggak tau lagi non
Resti menatap bibi, ah bisa-bisanya ia ingin tahu tahu kisah percintaa
a bi. Mau ketemu klien," ucap Resti
a,
ran seperti apa wajah mantan istri Taran, sehingga wanita itu rela selingkuh d
alah bisnis terpampang wajahnya di mana-mana. Harusnya Sierra bersyukur memiliki suami miliader seperti Taran. E
sahabatnya sendiri. Jujur ia sebagai pengamat yang baik, tidak menyalahkan salah satu sisi s
n dengan lawan jenis, walau sebatas teman ngobrol atau teman main. Awalnya tidak berniat bersel
Inilah realita kehidupan, diselingkuhi itu sangat pahit. Lebih baik perbanyak menerima bagian kecil dari hubungan, perbaiki yan
*
har
ke arah lemari pendingin, ia membuka chiller itu, ia memandang isi lemari pendinginnya ada yang berubah
ah. Tidak ada lagi makanan kaleng yang tersusun rapi di rak ini. Taran
an memanggil asist
ap bibi keluar
enapa isi dalam kulkas berubah?" Tanya Taran ia menahan amarah,
u, yang ruba
erutkan da
an-makanan instan. Makanan yang di kulkas, di taruh di dalam lemari ini semua,
ak k
sian
emandang bibi, "Kenapa tid
ang tanggung jawab pa
ada yang mengobrak
f, p
itu terlalu ikut campur dalam urusan rumah ini. Taran memandang bibi, ia tahu bahwa bibi pasti tidak akan melakukan ini, ini pasti ulah Resti. Taran lalu
*
a jam k
hwa yang masuk itu adalah Resti dan Kejora. Taran keluar dari kamar, ia
a Taran memandang Resti yang ba
itu. Suara itu penuh tekanan dan sedikit menggeram. Resti terdiam
lebih baik," gu
l Taran, jujur ia tidak suka ada orang baru y
ya sendiri ...," uc
Saya suka dapur saya yang dulu. Kembalikan
na terbakar emosi, hingga membuatnya takut. Inginnya ia menuru
isi semua kulkas kamu, dan frozen food, Taran. Bagaimana bisa saya membiarkan artis saya ma
bisa tampil prima di panggung hiburan. Saya lebih berpenga
ti itu silahkan, tidak untuk Kejora,
ak habis pikir bahwa ada wanita yan
i. Saya hanya mengatur pola makan dia menjadi lebih baik. Kalau
esti, ia melangkah mendekati wanita itu,
!" Desis Taran penuh emosi, bisa-bisany
tampan dari jarak dekat, dia sangat keras kepala dan
l Resti dengan suara bergetar, karena ada kesadaran
n manager Kejora, bukan babysitternya. P
n memecatnya setelah ini. Ia juga sadar bahwa dirinya salah, karena tidak mengk
unya mengurusi dapur. Kecuali basic nya memang kerja sebagai chef atau crew kitchen yang kerja
presi Taran yang ia ketahui Taran belum bisa meredakan emosinya. Taran melangk
Resti, setiap melihat wanita itu rasanya ingin meledak. Siapa wanita itu? Berani sekali mengatu
umpat Tara
*
hh
t dan lidahnya bermain merajalela. Sementara tangan kirinya menelusup diba
erasakan denyutan hebat dititik sensitifnya. Taran masih me
gga ke atas. Taran memandang area kewanitaannya. Ia membuka tu
. ahhh,
ali lolos, membuatnya semakin bersemangat melakukannya. Awalnya
. ahhh .
h desahan sang semakin membuatnya gila. Jemari Taran semakin cepat hin
?" Tanya Ta
," ucapnya parau, nafasnya
nikmat, tubuh itu berdenyut hebat. Wanita itu tidak bisa menolak ketika Taran melakukan ini, rasanya
h ..." lenguh sang wan
akin lebar agar bisa leluasa menghujaminya. Bibir itu berganti dengan jemari Brian menusuk hingga dalam, ia tusuk semakin cepat. Tubu
hanya bisa bersandar di kursi memandan
hh
ling menempel satu sama lain. Suara desahan mereka saling bersahutan, ini merup
mainan panas. Taran menatap wanita itu dengan fokus, mata lentik, bibir ranum, ali
ahhh ...
edua tangannya meremas dada. Hingga akhirnya tubuh Taran dan wanita
na puas. Wajahnya sangat cantik, ia tahu bahwa ini adalah hal ternikmat yang mereka lakukan sepanjang hidupnya
i yang bukan siapa-siapanya. Seumur hidupnya ia tidak pernah memimpikan Sierra yan
uma mimpi buruk
ya. Ia membuka matanya lebar-lebar, kenapa mimpi itu seakan terasa nyata. Ia masih ingat bagaimana tangan
engan wanita yang suka mengatur dirinya dan Kejora. Semua makanan yang ia impor langsu
a. Ia harus sadar dan waras, bahwa Resti merupakan mimpi buruknya sel
*
engobrak-abrik dapurnya dan masakan wanita ternyata enak. Ia bisa berdama
itu mengusap tangannya dengan tisu. Dia melangkah mendeka
nya Resti, seketika ia teringat
andang Resti cukup serius, "Kam
a hubungannya dewasa dengan BDSM
au tahu, ap
pa?" Uc
sebentar, saya ke kemar. Saya kasih tau apa it
pria itu keluar lagi dengan memegang lipatan dasi abu-abu. R
g, ia tidak mengerti apa hubu
ti, ia malah menyambar tangan Resti
memandang Taran menaikan ke dua tangannya ke atas dan mengikat pergel
ha
ikat saya seperti in
esti, menatap senyum Taran. Senyum pr
Masochism. Sebuah praktik seksual yang melibat kan rasa sakit dan kekerasan saat be
lah menyungging senyum, "Saya tidak mengerti masih saja ada
up menejelaskan saja. Bukan berarti langsung mengikat saya seperti
kan BDSM. Jika kita sama-sama sepakat, kenapa tidak. Saya ok
anga, bisa-bisanya Taran menguc
pa yang oke, dan apa yang not, oke. Kunci hubungan BDSM itu menurut saya komunikas
rena Resti mulai frustasi
ngan kamu di ranjang. Dan kamu akan mencapai
ah melakukan BD
ra terbuka. Selama ini saya melakukan sexual secara n
a tidak mengajak kamu melakukan B
least it's something I can actually understand unlike the
in tangan s
ng paham BDS
BDSM, padahal umurnya masih belia. Jangan-jangan Kejora membaca novel erotis. Ah,
alimatnya, ia masih menatap Res
?" Resti m
na denga
n berm
Ia mulai resah ketika tangan Taran menyentuh pahanya. Ini lah pertama kali mereka bersentuhan secara
Jari itu mulai turun ke celana dalamnya, lalu mengelusnya hingga denyutan hebat ada da
ran
u?" Tany
ti menahan get
aku h
N
ggoda Resti, membuat R
lease lep
lepas ikatan itu dan Resti lolos dari jeratan Taran. Resti merasa lega akhir
in, hubungi say
i meninggalkan Taran begitu saja
is Taran dan Resti menoleh ke arah sumber suara,
gat bahwa ia sudah janji makan m
an," ucap Ben di
saya k
ka berhadapan dengan Taran. Ia baru tahu bahwa Taran semes
gi, dan saya su
. Taran ingin tahu pria mana yang menghubungi Resti. Resti menatap mobil Jeep berada di depa
kamu?" Ta
amu," dengus Resti,
endaratkan pantatnya di kursi, tidak lupa memasang sabuk pengaman. Ben menatap d
" Tanya Ben
udaranya
an de
sekali nggak,"
r dia akan menja
tertawa, "Y
ah kalau
pria yang berada di dalam mobil jeep itu. Siapa dia? Apa itu kekasihnya? Sejak kapan mereka pacaran? Yang ia tahu bahwa Resti belum menikah
*