a hendak menyampaikan pesan langsung kepada baginda raja dan ratu. Dilihatnya wanita paruh b
ng ingin beliau sampaikan kepada
n sang Ratu sedang berjaga dengan
lam ruang singgasana kerajaan. Dengan penuh khidmat dan hormat,
pesan dari Pangeran untuk disamp
ah," jawab
ni beliau ingin mengadakan pernik
tampak terkejut dengan pe
tanya R
, kemarin pangera
tepi kursi singg
daku?!" teriak Raja Zais. "Dan sekarang pangeran i
k tidak langsung menyampaikan kabar tersebut. Nona Kisha t
an Seas beberapa hari yang lalu sudah memberi kabar bahwa mereka menyetujui pernikahan Kouza
n? Karena memang itu takdirnya. Tapi kita lihat saja dahulu wanita seperti apa Kisha i
ggasana dengan anggun dan ikut bergabung. Ia menimpali uc
han, bukankah kita harus memeriksa wanita yang akan menjadi pasanganny
hadap kita dahulu. Kita sudah mengikat janji dengan Kerajaan Seas, jika kita membatalkan pernikahan Kouza dengan
Seas. Menurut ayah apa Kouza akan menerima begitu saja perjanjian pernika
. Tampak berpikir. Zais mengerutkan ke
ia inginkan, dan menyampaikan secara perlahan tentang perjanj
timbangkan ucapan
tnya murka. Kita tidak ingin berurusan dengan roh
Kerajaan Seas. Bagaimana pun dengan mempertimbangkan Raia adalah
kursi singgasananya sampai Madia, kepala p
an Ratu," Madia member
Madia?" t
ajaan Seas telah tib
Laporan Madia mengagetkan semua ya
, Ayah?" Keira
ah," bal
but Putri Raia. Untuk masalah pernikahan
undur diri dan bergegas me
Putri Raia, Ratuku." u
*
gawal dan pelayan yang telah tiba di hal
ewah dan paling besar, turun sesosok perempuan bertubuh ke
a ke hadapan Baginda Raja dan Ratu." Seorang kepala pela
a ia sampai juga di kediaman Kouza. Kerajaan Tarcha. Tempat di mana
dan pasti, Raia berj
**
aannya? dan sejak kapan ia harus memenuhi perjanjian pernikahan dengan Raia? Kenapa tidak
sha sud
Nona Kisha masih m
ak sabar bergegas keluar kamarny
ankah Anda harus menyambu
udah ada cukup banyak orang yang
jika Yang M
akan lebih meras
ikelilingi beberapa pelayan yang sedang membantunya mengenakan jubahnya. Jubah putih be
h lama?"
elayan menjawab yang sebelumnya mem
s ruang ganti begitu saja. "Apa kau tidak tahu seorang wanita membutuhkan
p." Kouza menar
terburu-bur
"Aku sudah melihat wajah polosmu, dan cukup melihat yang lainnya.
"Ap__apa maksudmu... tidak usah bicara yang tidak masuk akal." Ia tahu Kouza sedang m
l tersenyum. Ia menarik tangan Myan unt
gan Kouza yang tak sedikit pun melepaskan genggaman tangannya. Myan terpaksa b
kemana?"
ui ora
ja dan Ratu?" Jelas terpan
pasti sedang terkejut dan panik. Walau begitu, raut waja
inya tidak mendesak, mungkin ia sudah menarik gadis itu ke dalam kamarn
Kau tahu betul kan siapa di sini yang suka meng
Kouza dengan wajahnya yang bersem
rcanda!" ucapnya sedikit kesal sa
rsemu. Entah mengapa, ia sangat suka melihat perubahan e
sudah
yang besar. Menatap pintu te
egas hendak membuka pintu. Kouza mengang
dalam ruangan suara ayahnya
ikahan untuk kalian, dan aku akan segera mengirim
ul dan memotong percakapan Zais. Dalam keterkejutannya, Zai
dengan gagah di a
nar mengetahui kedatangan Kouza. Seakan tak dapat menahan kegembiraannya melihat Kouza yang sangat gagah da
inya semakin dekat, dan saat tiba-tiba dilihatnya ada s
Kouza menggenggam tangan wanita itu dari balik
**