Jari-jarinya mulai bergerak perlahan, merab
ah bernyanyi. Mungkin itu suara serangga-serangga penghuni p
erpa wajah dan rambutnya. Wangi bunga yang
unya. Perlahan, Myan mulai membuka matanya. Mengangkat tanga
uduk dengan tiba-tiba. Ia teringat dirinya terperosok jatuh ke dalam jurang saat pendakia
gannya. Menekan bagian-bagian tubuh
k merasakan nyeri atau perih sedi
u sudah mati?!"
ndiri. Sakit. Dia masih dapat merasakan cubitannya
n? baju apa ini? Di mana celana
sa berganti baju? Dan baju yang dikenakannya buka
da di bawah sebuah pohon besar yang rindang. Permukaan sekitarnya ada
at seseorang sedang menunggang kuda dan p
an mengerjapkan matanya untuk memastikan l
ampak berkilauan di bawah terik matahari. Dengan anggun dan pasti ia menyibakkan jubahnya se
alis tebalnya sangat kontras dengan kulitnya yang begitu bersih. Rambutn
enakan baju panjang semacam jubah, berwarna biru tua yan
rtanya-tanya di dalam hati. Jika memang ia adalah malaikat mau
akut-takut. Hanya bisikan kec
elihat sarung pedang panjang yang diselipkan di
han? Mengapa ia membawa pedang? Apa ia pendekar? Apa ini
ajaan Tarcha. Dan kau adalah pembeba
annya tak lepas dari wajah Myan. Ia kemudian
tuasi, mengerutkan alisnya. Ia
ari kejauhan ada begitu banyak penunggang kuda yang lain yang tengah berderap menuj
erjadi?" tanyan
ereka para pengawalku
" tanya My
ini? A_aku, aku... tadi terjatuh dari atas tebing. Bukankah seharusnya tim penyelamat sudah
akan Kouza tadi sudah mendekati mereka. Dengan sigap s
tampaknya adalah pimpinan rombon
sa, tidak tampak ada tanda-tanda perge
-lama di sini, terlalu berbahaya untuk
" Kouza kembali be
u akan membawanya ke tempat berlindung. Jadi ia hanya mengikut
ang cukup tinggi itu, dan Kouza dapat dengan mudah mengang
pun bergerak tiba-tiba. Terlebih, karena ia sesungguhnya merasa sangat
pat merasakan punggungnya menempel pada dada Kouza. Ia sedikit me
umnya," Myan terdengar sedikit panik
gan Myan pada bagian depan pelana. Myan segera mencengk
anya mulai diserang rasa panik lagi. Dia sediki
aku biarkan
yan menahan napasnya, sedikit terpekik lagi saat dir
melaju. Terasa aneh dan tak biasa baginya. Ditambah dengan gesekan yang punggungnya rasakan yang menempel p
han saja jalannya?"
za yang mengikutinya dari belakang. Sejurus kemudian, pimpin
memberi isyarat. Kouza men
ngkin bagiku untuk berjalan pela
kannya, Kouza berteriak dan menyent
sedikit oleng. Dengan sigap Kouza melingkarkan lengan
ng Myan dapat merasakan hembusan angin dari ara
atang dari arah berlawanan. Menghempaskan angin kencang, menghamburkan parti
kang agar kuda mereka berlari lebih cepat lagi
kut untuk membuka matanya. Kecepatan kuda yang ditungganginya setara denga
seberkas cahaya biru muda dari arah berlawanan datang mendekat, dan seketika se
u dengan kecepatan penuh. Dapat Myan rasakan kuda yang mereka tunggangi melompat tinggi seol
dengan cahaya itu, semakin Myan merasakan ada tekanan besar yang datang yang seolah menghimpit dadanya.
***
sisi ranjangnya itu dalam diam. Ia menyibakkan helai rambut yan
-butiran keringat yang mengalir di
menemukan gadis itu tepat sesuai ramalan yang
dingkan dengan dirinya. Apa bisa d
kin serangan Izaak tadi membuatnya shock. Kouza tidak ragu lagi
s dari serangan tadi. Bagaimana mereka bisa menembus kubah yang hend
seperti terganggu. Apakah Ia sedang be
sadar Kisha?" t
ati sekitarnya dengan seksama. Saat gadis itu menatap dir
na?" tanya
anglah Kisha. Apa yang k
memanggilku Kisha? Namaku Myan. Apa
ebutmu Kisha. Jadi namam
kantor, tiba-tiba aku terjatuh dari tebing di jalur pendakian. Dan...dan..." My
ouza memberikan segelas minuman y
ukan di sini?" ta
hanya tinggal di sini." jawab
nyum sendu dan mengusap air matanya. Dia berpikir mungkin semua i
Atau ke stasiun terdekat? Atau lokasi perkemahanku sebelumnya? Ah, bisakah aku meminjam mobilmu? M_mungkin aku harus k
kemudian saat melihat pintu besar
ni. Tapi aku berterima kasih kau mau menolong
era bergegas saat melihat pintu keluar di ruangan yang cuk
Myan karena di depannya berdiri beberapa pengawa
us penjagaan mereka. Baru selangkah Myan maju, deretan pengawal
Tubuhnya tidak sempat jatuh, karena entah
a. Dengan patuh mereka me
da di depannya. Apa mereka baru saja akan m
cap Kouza mem
uza menuntunnya untuk duduk pada se
kan melukaiku dengan pedang
ucap Kouza mene
selama ini kucari dan kutunggu-tunggu. Kau adalah p
pa yang kau bicarakan
lah padaku, kau akan tinggal, dan.... Ukh!" Kouza memeja
k-baik saja?" tanya Myan panik
kh!" Kouza tampak sangat kesakitan sehingga tidak dapat meneruskan ucapann
n sigap memapah Kouza mendekati
mbil menarik tangan Myan k
u akan panggil
!" ter
Myan, ku.. mo.. hon." tiba-tiba Kouza melepa
ketakutan, tanpa pikir pa
Siapa saja tolonglah... Pang
ilihatnya tadi sudah ber
gil tabib, cepa
i? Apa dia sakit?"
, seperti sedikit bimbang. "Kisha, tolo
at beberapa orang tergopoh-gopoh masuk
k-baik saja?" tan
s, pangeran akan
esa-gesa. Mau tidak mau Myan pun me
AA!!!!!
kan lantang seseorang yan
henti. Ia mematung sesaat. Seperti tidak menghiraukan ter
seorang pengawal berla
ama Kisha. D_dan beliau
u menghela napasnya. "Baik,
na Kisha" Aroka berbalik badan sambil mempersilakan
mana?" tanya
pangeran,
pa? Ada panger
an Kouza," jaw
mengerti ma
h bertemu dengannya
g ini." Ba
di depan ruangan besar i
n yang i
nggg!!
cah yang dibanting terdengar keras dari dalam r
a Kouza terdengar lag
dengan panik. "Apa y
g tunggu tanda dariku." Wajah Aroka berubah pucat,
ergi tadi? Pikir Myan cemas. Myan tanpa sadar mondar-mandir di depan pi
at saat ia berbalik, dirinya membentur dan bertabrakan dengan seseorang yang keluar dari
aduh karena nye
apa kau baik
eberapa orang yang sepertinya
. Ia berlutut dan meraih tanga
rgi." Perintah K
uk dan pergi meninggalkan m
a. Menutup pintu dengan perlahan. Tidak melepa
anya tiba-tiba sambi
k saja?" tanya Myan
t panjangnya yang tergerai tanpa terikat rapi sepe
tidak baik
yan. Menciumnya secara tiba-tiba! Membuat Myan
**