lap dan membersihkan lantai yang kotor. Dia berdiri
k, saya m
a. "Suasana hati saya sedang tidak bai
endongak, melirik sekilas kedua mata Gyan yang menghunus dadanya hingga pedih. Lelaki itu hanya membisu seraya mengantar tamu ke tempat yang lebih nyaman de
at, sepatu pantofel hitam yang terlihat mengkilap di bawah temaram lampu bar, membuat kepala gadis yang diikat tinggi itu menengad
di hari pertamamu kerja, Lavi
a, Pak. Jadi ... tidak sengaja jatuh shak
Sementara belum pernah ada bartender
n, batin Lavina. Dia mulai sadar bahwa kecerobohannya dalam memegang benda akan selalu terbawa walau ke planet lain sekali pun. Dulu, di bar sebelumnya, Lavina sering mengalami h
s membantah ucapan captain bar yang bisa berujung ke pihak manager bar. Ah,
Lavina kini memandang wajah tegas lelaki itu. "Jika kamu ceroboh dala
vina sambil menggeleng ce
Gyan meninggalkan Lavina yang berdiri sambil mema
#
vina lebih memilih berhati-hati kala meracik minuman terutama ketika melakukan teknik shaking. Apalagi Gyan yang sedari tadi me
menuangkan koktail Singapore sling ke
y Moore bergincu merah menyala meneguk min
ma ka
ui kehebatanku, batin La
ge liqueur tanpa menimbulkan efek mabuk berlebihan, pasti membuat siapa saja akan merasa bahagia. Lavina yakin, minuman s
u tamu. Merasa diperhatikan, Gyan menoleh ke arahnya membuat Lavina salah ting
sana menoleh kepadanya. Lavina membeku, menggigit bibir seraya meneb
vin
mera