saya?" tanya Lavina lagi menimb
ndur beberapa langkah. Lelaki itu menyandarkan pantat di pinggiran meja kerja, memasukkan kedua tangan ke dalam saku
avina menggerutu pelan namun masih
dengar su
ina menatap sang captain bar penuh harap, memohon agar le
ra kerjamu salah? Apa kamu tidak bisa mendisiplinkan diri? Ceroboh bukan watak, tapi kebiasaan yang tanpa
ni impiannya untuk bisa menjadi bartender profesional seperti Jennifer Le Nechet-bartender wanita yang diakui dunia-mulai p
ei
cananya di kepala. Lelaki itu menjentikkan jari tepat di dep
"Saya cuma mikir besok mau kerja di man
ingin menggaruk tembok, gemas
yang tidak bisa dikendalikan. Lavina mengangguk lemah tanpa menanyakan kembali apa yang dikatakan Gyan sebelumnya. K
rintah Gyan ketika Lavin
ua alisnya kebingungan. "Jangan telat bua
tinggi," gerutu Gyan. "Pok
#
ing nasi yang baru tanak dengan lauk ayam goreng dan sambal bawang. Usai pulang dari bar, dia memutuskan memasak karena tidak sempat makan sejak tadi siang. Perutnya ba
ua orang tuanya beberapa tahun lalu membuat gadis itu harus berjuang seorang diri. Dia duduk berse
ita selebriti penuh sensasi daripada prestasi. Dalam diam, pikirannya masih saja kalut pada pekerjaan yang menurutnya selalu salah
anda tangan pengunduran diri?" gumam Lavina pada diri sendiri.
n seraya bola matanya menatap lurus ke layar televisi. Beberapa saat, dia terse