enghinaan yang membawa-bawa fisiknya. Tersembunyi
a berbicara seperti itu? Apa An
nya, perasaan senang Arkana semakin meluap tinggi. Mun
u seperti apa yang kamu lakukan pada
dengan nama panggilan di masa lalu, ber
ata melotot tajam. Mungkin dia sudah tak tahan menghadapi si
ukup hentikan omong kosong ini!
c. Kamu tidak pernah berubah, ya
ia membuat Arkana semakin melebarkan seri
arnya siapa
ebingungan, Arkana beranjak menghampirinya, kemudi
enuh sensual. "Halo, Sayang. Sudah lama tidak
e
a yang terbelalak kaget memb
ika Direktur Faza
ebar. Dia pun semakin mengeratkan peluka
terkesan kamu masih mengingat
yang memberontak, berusaha melepaskan diri. Namun,
Sialan." Felici
akan, S
gan main-main.
riku, Felic. Segera aku
memerangkap-nya untuk tidak melarikan diri. Sungguh, kehan
kin membuat dia minder untuk bergerak maju. Terlebih saat mengingat statu
idak berada. Lepa
ngikuti justru semakin tertantang untuk bersikap di luar ba
a meraung. "Aku bersumpah akan membunuhm
h, sangat menyenangkan ketika mengetahui bahwa
lipun Felicia masih menjunjung tinggi harga dirinya setinggi langi
erti itu, Felic. Kamu membuatku te
amu menjebakku?" Fel
an," bantah Arkana menggel
ngaja. Itu hanyalah apa yang diusulkan oleh Pandu. Aku hanya mensponsorinya. Siapa yan
kana memeluknya. Namun, saat Arkana kembali mengendus sek
serius melecehkan
u sudah lama tidak merasak
ca yang menghindar ke samping, k
lepaskan aku!" ter
oleh pegawaimu, Arka? Sikapm
p suara. Kita bebas melakukan apapun d
kita lakukan di Gudang belakang Sekolah du
e
cul di raut wajah bulatnya. "J---
ng? Aku si
Jangan
atuhkan di sofa panjang dalam ruangan kerjanya. Tatapan mata p
a, Arka! Ka
i Arkana yang melaju ke depa
kamu takut pa
dan menundukan wajahnya sehingga
bicarakan semuanya baik-baik. Sungguh, aku minta maa
ta di bawahnya. "Apa yang haru
, tatapan mata Arkana jel
u selalu mengatakan hal itu sa
ku hanya ber
gitu, anggap juga apa yang k
ibir Felicia dengan sentuhan memabukan. Be
Heaps .... kan .
nya kalah kuat. Ingin sekali menjerit meminta tolong. Namun, pernyataan Arkana tentan
rsisa, Felicia menendang tubuh Ar
berkaca-kaca. "K---kamu
ut bibirnya. Dengan tatapan penuh penghakiman membalas, "Itu j
Kenapa kamu tidak bisa move on?!" k
Arka. Kamu ini masih
manik mata sebiru lautan itu bangkit berdiri, kem
erius ingin balas dsnda
ata tegas, Arkan
u, bunuh aku
-kamu
dan mendorongnya menjauh. "Aku
membencik
berarti aku in
u sudah cukup sebagai alasan
aras, Felic," Arkan
pembalasan dendam mu itu. Hancurkan aku. Toh
ajam. Jelas Felicia bukan tidak berubah, dia justr
ban kecelakaan lalu lintas akan membuatnya lemah. Namun, ter
i batas mana Felicia mampu ber
h aku bisa mengabu
dak gentar sedikitpun. Itu terbukti dari
tu dan aku akan t
unuhmu untuk membalas
Lakukanlah dengan begitu hid
mun, dia tidak bisa menyerah. Permainan baru saja dimulai dan Arkana ti
ngejek. "Lalu, baga
e
alu Ayahmu yang kini dipenjara ka
i Felicia yang tertegun. Keterkejutan itu membuatnya mer
ga? Toh, sampah busuk seperti keluargamu pantas tinggal Ner
l
itu ber