hari ini dia akan menjadi bagian da
dengan penuh tanda tanya ke arah Raisa. Bagaimana mungkin bisa kebetulan sekali ada perempuan be
isi," pang
gsung menegakkan
rang pasti jabatannya naik menjadi ketua. Raisa senang mengetahui sahab
a untuk membimbing
enti saat sadar dan dia langsung meralatnya saat i
lebar. "Salam
engan banyak perhatian yang tertuju untuk Raisa. Tentu saja, kini kabar soal karyawan baru berparas dewi dan memiliki nama yang
u adalah mejaku," ucap Linda yang meminta
arang-barangnya pun mengangguk. Dia letakkan dus itu di
di sini, ya!" ucap Anjani tiba-t
li dia melihatnya, senyuman Anjani tampak menyebalkan dan penuh
isa yang berusaha untuk
a kursinya sudah berada di samping Raisa
sa," uca
amu sang
nya di masa lalu, tapi Raisa tidak bisa pura-pura tau
dia juga sahabatku. Kebetulan dia punya nama yang sama denganmu. Itu sebabnya kedatanganmu cukup mengh
tatapan Linda yang sedih, Raisa bisa membaca bagaimana terlukanya Linda telah kehilanga
al itu membuat Raisa panik, takut k
nya nama, tapi gaya bicaramu juga m
ilangan kata-kata untu
tas mejanya dan dia berikan itu pada Raisa. "Tolong kamu bawa proposal ini ke di
ahaan mobil yang sempat dia garap sebelum meninggal. Kalau j
ambaikan tangannya di depan wajah gadis itu.
segera mendekap map itu.
ikl
nnya. Selain karena namanya, parasnya yang cantik memang cocok untuk dibahas lama-lama. Raisa jadi
isi produksi yang sedang berlalu-lalang. Karena tida
kan p
bah lebih bergaya dengan rambut yang sudah dipotong rapi berdiri di dekatnya. Di dalam h
Aku mengage
edikit,"
ka sedang sibuk, kamu bisa bicara padaku,"
a tadi padanya. "Ini proposal dari divisi perencanaan. Mo
ngan dari Raisa. "Apa kamu karyawan baru? Aku
mu perhatikan di sana adalah A
Raisa. Mohon kerja sa
terkejut dari Arzan. Wajahnya tampak memuc
u ...
sa terangkat. "Ada ya
ggak.
ng kembali terkejut oleh ucapannya. "Aku juga sudah dengar itu. Sayang sekal
u sudah menerima proposal ini. Jadi, bisa
ibuk. Kalau begitu, aku kembali dulu, ya?" Raisa mengeluarkan semua ekspresi mautnya yang bisa menarik pe
Kini rencana balas dendamnya mulai berjalan. Dia sudah menyimpan peluru
memejamkan mata sebentar untuk mereda
a bukan ... bukan Raisa yang sebenarnya?" geram Zefan
ada undangan un
ya!" bentak Z
bagian dari mereka adalah sponsor dari kl
kannya berkali-kali padamu! Tak ada wanita ma
isa tenang dengan cepat. Lebih baik Winda segera pergi sebelum menerim
H