Mengandung adegan dewasa 21+ Raisa Anastasya mengalami kematian tragis, tertabrak truk, setelah melabrak tunangannya yang tengah berselingkuh. Bukannya mati dan kembali ke alam baka, Raisa malah masuk ke tubuh perempuan lain yang juga bernama Raisa, seolah semesta memberikan kesempatan kedua padanya. Sembari memanfaatkan paras cantik tubuh barunya, Raisa mulai menjalankan rencananya untuk balas dendam. Tapi tiba-tiba Zefan, direktur perusahaannya yang terkenal punya sifat sangat dingin, menarik Raisa ke salah satu kamar. Di bawah pengaruh alkohol, dia merenggut keperawanan Raisa karena mengira wanita itu adalah Raisanya yang lama. Setelah menghabiskan malam-malam menggairahkan bersama direktur, Raisa selalu terbayang saat mereka melakukan hubungan dan dibuat ketagihan oleh sang direktur, sehingga bimbang untuk melanjutkan balas dendamnya. Bisakah Raisa tetap fokus pada rencana utamanya di saat direktur terus menghantui melalui godaan sentuhan yang begitu menggairahkan? Dan apakah Raisa bisa menemukan benang takdirnya yang sebenarnya? Ngobrol sama author di Instagram dan TikTok @hi.shenaaa ya~
"Selamat pagi, Sayang."
Bibir Raisa mengembang. "Selamat pagi juga, Sayangku." Kemudian dia memejamkan mata dan menerima kecupan hangat dari pacarnya.
Raisa Anastasya, perempuan berusia 24 tahun yang kini berada di posisi ketua divisi perencanaan. Berparas cantik, rambut panjang bergelombang, dan pipi merona. Iris matanya yang berwarna coklat cerah sering membuat beberapa pria salah fokus. Namun, statusnya tak lagi sendiri. Dia sudah bertunangan dengan pacarnya. Hubungan mereka terjalin begitu lama dari SMA. Sehingga rasanya tak akan ada yang bisa memisahkan keduanya.
Arzan Pamungkas namanya. Dia berada di posisi yang sama dengan Raisa, yaitu sebagai ketua divisi produksi. Perbedaan bidang dan kesamaan kedudukan seringkali memudahkan keduanya untuk bekerja sama setiap ada proyek baru. Kinerja mereka jadi dinilai bagus oleh perusahaan. Bahkan keduanya sepakat untuk menikah setelah kenaikan jabatan.
"Nanti malem mau jalan ke mana?" tanya Arzan sembari menekan tombol lift untuk keduanya masuk. Meski mereka adalah pasangan, di dalam kantor mereka ingin terlihat sebagai partner kerja saja lantaran khawatir hubungan mereka jadi mengganggu profesionalitas kerja.
"Emm ...." Raisa tampak memikirkannya baik-baik. Setiap akhir pekan mereka memang selalu menghabiskan waktu bersama. Ada baiknya Raisa mengajak Arzan untuk mendatangi beberapa tempat yang baru dibuka. "Mungkin kita bisa--"
Ting!
Bunyi lift yang dibuka menginterupsi ucapan Raisa. Saat keduanya mendongak untuk melihat keadaan di dalam lift, tampak seorang perempuan yang tersenyum ramah. Dia melambaikan tangan tanpa peduli dengan raut Arzan dan Raisa.
"Anja ... ni?"
Raisa menoleh ke arah Arzan yang tampak sangat syok. Apa ini adalah momen reuni? Tanpa pikir panjang, Raisa memeluk lengan Arzan dan menariknya masuk ke dalam. "Hai, Nja! Lama nggak ketemu, ya? Ada keperluan apa kamu ke sini?" tanya Raisa dengan tatapan menyelidik.
"Oh, hai, Ca!" Raisa memang selalu dipanggil dengan sebutan 'Caca'. Rasanya sedikit aneh kalau diucapkan oleh mantannya pacar. "Aku mau mengantar dokumen ini ke pabrik, sesuai perintah wakil ketua divisi."
"Kenapa kamu--"
"Ah, iya! Aku udah diterima sebagai karyawan di sini. Mohon kerja samanya, ya," ucap Anjani dengan senyuman lebar.
"Kerja di sini?" gumam Arzan yang tampak merenung.
"Divisi mana?" tanya Raisa.
"Perencanaan," jawab Anjani tanpa beban. Lagi-lagi Raisa terkejut sebab divisi itu adalah miliknya.
"Kebetulan aku juga di divisi perencanaan. Selamat bekerja, ya," ucap Raisa, bersamaan dengan Anjani yang berjalan ke luar lift. Wanita itu membalas ucapan Raisa dengan senyuman, kemudian melirik Arzan yang masih terpaku. Pria itu tampak sama seperti saat bersamanya. Dia hanya bertambah tinggi dan tampan.
"Duluan, Arzan."
Hingga lift menutup kembali, Arzan hanya terdiam. Raisa jadi merasa aneh. Sepanjang lift naik, pria itu tak lagi merespon ucapannya. Seperti sedang fokus dengan pikirannya sendiri. "... tapi mungkin bisanya begitu ya, Zan."
Bahkan sampai akhir, ucapan Raisa diabaikan. Hingga akhirnya Raisa memutuskan untuk menggoyangkan lengan Arzan. "Zan?"
Arzan tersadar dan langsung menatap Raisa. "Eh, ya? Maaf tadi kamu ngomong apa?"
Ada banyak hal yang tadi sudah dia katakan. Rasanya akan berbeda kalau diulang. Raisa pun menjawab dengan gelengan. "Bukan apa-apa. Kita sudah sampai. Selamat bekerja!"
"Iya, kamu juga."
Mereka pun berpisah ke ruangan masing-masing. Kalau dipikir-pikir, sikap Arzan tadi sangat aneh. Baru kali ini pria itu mengabaikan ucapan Raisa. Padahal selama ini, dia akan selalu menjadi pendengar pertama. Apa Arzan sedang tidak enak badan, ya? Setelah ini Raisa harus sering-sering mengecek kondisi pria itu dan memastikannya dalam keadaan sehat. Dia jadi mengkhawatirkan kekasihnya.
"Halo, Ca! Ini buat kamu." Linda datang dan meletakkan sebuah cup kopi di atas meja Raisa.
"Makasih."
Kemudian Linda mendudukkan diri di meja yang ada di depan Raisa. Dia memang bagian dari divisi perencanaan, sekaligus teman akrab Raisa. "Eh, kamu udah ketemu belum sama anak baru itu?"
"Anjani?" Raisa langsung mengucapkannya karena kenal dan baru saja bertemu.
"Loh, kok tau? Kalian saling kenal?" Tatapan Linda sudah dipenuhi rasa penasaran. Pasalnya dari awal kedatangan Anjani, perasaan Linda sudah tidak enak. Cara berpakaian dan ekspresi Anjani terlihat tidak tulus, tapi mana mungkin Linda berani mengatakannya secara gamblang? Bisa saja itu hanya prasangka buruknya.
"Kebetulan dia mantannya Arzan."
"HAH?!" Bola mata Linda langsung melebar. Saking kagetnya, dia sampai berdiri dari tempatnya dan menghampiri Raisa lagi. "Kamu serius, Sa?"
Raisa mengangguk dua kali. "Kenapa, sih?"
"Kamu bilang kenapa?" Linda mengetuk-ngetukkan jarinya di atas meja Raisa. Walaupun posisinya adalah bawahan, Linda berani melakukan ini karena karyawan lain belum datang. "Kamu kan pernah bilang sama aku kalau mantan Arzan cuma satu. Itu artinya, anak baru itu cinta pertamanya Arzan, kan? Emang kamu nggak khawatir gitu?"
"Kenapa aku harus khawatir?" Raisa masih belum menemukan maksud ucapan Linda sebenarnya.
"Duh, masa nggak ngerti? Biasanya ... cinta pertamanya cowok itu selalu membekas di hati! Apalagi kalau ketemu lagi di usia matang begini. Bisa-bisa mereka balik lagi, Caca!"
"Nggak mungkin," jawab Raisa langsung. Dia mulai menyalakan laptopnya dan memakai kacamata miliknya. "Aku percaya sama Arzan."
"Yakin?"
"Ya. Aku percaya sama dia."
Awalnya itu yang ingin Raisa percaya.
***
"Eh!"
Arzan merasa pinggangnya di senggol seseorang. Lantas dia berbalik dan melihat Anjani sudah berjongkok dengan kertas-kertas yang berserakan. Spontan pria itu ikut berjongkok untuk membantu Anjani memunguti kertasnya. "Habis fotokopi?" tanya Arzan.
Anjani mendongak. Dia menggerai anak rambutnya ke belakang telinga agar bisa melihat lebih jelas. "Eh, Arzan? Iya, aku habis diminta fotokopi."
Arzan dan Anjani pun kembali berdiri. Sebelum mengembalikan kertas itu, Arzan menatap isi kertasnya. "Proyek iklan mobil?"
"Iya. Baru nekan kontrak sama perusahaan kita," kata Anjani, dia menerima kertas yang diulurkan Arzan padanya. "Ngomong-ngomong, lama ya kita nggak ketemu?"
Entah mengapa Arzan bisa merasakan sinyal yang dikirim Anjani lewat kedua matanya. "Emm, ya."
"Aku seneng lihat kamu sama Caca masih langgeng."
Arzan berdeham sebentar. Dia tidak tau harus bicara apa untuk menanggapinya.
"Emm, kalau dilihat-lihat ... kamu makin tinggi, ya?" Tangan Anjani yang masih dalam posisi memegang kertas yang dipegang Arzan tiba-tiba mengelus jemari Arzan. "Makin ganteng juga."
Sontak Arzan menjauhkan tangannya. "Aku udah tunangan."
Mendengar itu, Anjani terkekeh. Dia memberikan tatapan kuat untuk memikat Arzan. "Memangnya aku bilang apa? Aku kan nggak ada ngajak kamu balikan."
Kemudian Anjani melewati tubuh Arzan untuk pergi lebih dulu, tapi sebelum itu dia sempat berbisik di samping Arzan. "Tapi kalau kamu kesepian, nomorku masih yang lama."
Darah dalam tubuh Arzan langsung berdesir. Daya pikat yang sulit dia lupakan dari tubuh Anjani hampir membuat Arzan kehilangan kendali. "Aku ... waktu itu ... kenapa kamu ninggalin aku?"
Anjani menatap Arzan dengan seulas senyuman. "Kalau mau dengar jawabannya, malam minggu nanti aku kosong."
"Tapi ... Caca ...."
"Kenapa? Bukankah ini pertemuan antar teman biasa?" ucap Anjani yang diakhiri oleh tawa kecil.
Mengandung adegan 21+ Harap bijak dalam memilih bacaan! "Kamu mau mati?" terdengar suara Jonathan yang mengancam di telepon. Devanda menarik napas dalam-dalam. Dia sudah tahu resikonya ketika dia menolak perjodohan dengan Jonathan, seorang pria kaya dan kejam yang sudah dua kali membunuhnya di kehidupan sebelumnya. Dia bertekad untuk mengubah takdir dengan menikahi Andriyan, sepupu Jonathan yang dikenal sebagai pemain wanita. Devanda berpikir bahwa Andriyan tidak akan mengganggunya dan bisa bercerai dengan mudah. Namun, Andriyan justru menjadi sangat terobsesi dengan Devanda yang dingin dan acuh tak acuh itu. Dia menjadi semakin penasaran dan ingin mendapatkan cinta Devanda. Di sisi lain, Jonathan masih mengincar Devanda dan berusaha merebutnya kembali dengan segala cara. Devanda harus berjuang untuk melindungi dirinya dan menemukan kebahagiaan yang selama ini dia impikan. Namun, apakah Devanda bisa menghadapi mereka berdua? Akankah Devanda mendapatkan kebahagiaan dari cinta sejati yang selama ini ia impikan? IG @hi.shenaaa
Sejatinya apa itu cinta? Bagi Husein, cinta adalah saat dia mengatakan 'saya terima' dalam sebuah akad pernikahan, yang berarti dia menyatakan menerima tanggung jawab untuk mencintai, dan melindungi istrinya. Sementara bagi Mutia, pernikahan adalah hal paling merepotkan yang ingin segera dia akhiri apabila ada kesempatan. Hati yang sudah dimiliki orang lain menjadi salah satu alasan untuknya. Lalu, bagaimana jika mereka berdua dipaksa bersama dalam sebuah pernikahan? Apakah mereka sanggup untuk saling menerima dan mempertahankan pernikahan? Instagram @hi.shenaaa
Mengandung Adegan 21+ Natta terkejut saat memergoki suaminya, Hasbi, berselingkuh. Namun, saat menemukan jam misterius di dekat jembatan, hidupnya berubah drastis. Natta tiba-tiba terlempar kembali ke masa SMA mereka, dengan niat awal untuk membalas dendam. Namun, semakin Natta mengenal sisi lain dari Hasbi di masa lalu, dia mulai merasa terpesona dan jatuh cinta lagi. Natta menyadari bahwa ada banyak hal yang selama ini tersembunyi, termasuk kegelapan dan trauma yang Hasbi sembunyikan darinya selama bertahun-tahun. Dalam kebingungannya, Natta dihadapkan pada pertanyaan sulit. Apakah dia akan melanjutkan rencana balas dendamnya ataukah menyadari bahwa semuanya hanya kesalahpahaman? Dalam cerita ini, Natta harus menghadapi dilema antara cinta dan balas dendam. Dia harus menggali kebenaran yang terpendam dan menghadapi konsekuensi dari pilihan-pilihan yang dibuatnya. Bisakah Natta menemukan kebahagiaan dalam rumah tangganya? Follow me ig @hi.shenaaa
Lita terhempas oleh kenyataan pahit setelah sepuluh tahun pernikahannya dengan Khalid berakhir tragis bersama dengan kehilangan sang buah hati. Nyawa bayi yang malang itu pun terlepas di tangan pengasuhnya sendiri, seorang gadis remaja yang sebelumnya diselamatkan oleh Lita beberapa bulan lalu. Memanfaatkan kesempatan itu, Jenni dengan licik merayu Khalid, rela menjadi istri kedua untuk membalaskan dendamnya yang telah terpendam selama bertahun-tahun. Di tengah-tengah pergumulan atas kehilangan anak mereka dan munculnya saingan yang penuh kebencian di dalam rumah tangga, apa yang menanti Lita dan Khalid di masa depan? Follow author di Instagram dan TikTok @hi.shenaaa ya~
Tunangan Lena adalah pria yang menyerupai iblis. Dia tidak hanya berbohong padanya tetapi juga tidur dengan ibu tirinya, bersekongkol untuk mengambil kekayaan keluarganya, dan kemudian menjebaknya untuk berhubungan seks dengan orang asing. Untuk mencegah rencana jahat pria itu, Lena memutuskan untuk mencari seorang pria untuk mengganggu pesta pertunangannya dan mempermalukan bajingan yang selingkuh itu. Tidak pernah dia membayangkan bahwa dia akan bertemu dengan orang asing yang sangat tampan yang sangat dia butuhkan. Di pesta pertunangan, pria itu dengan berani menyatakan bahwa dia adalah wanitanya. Lena mengira dia hanya pria miskin yang menginginkan uangnya. Akan tetapi, begitu mereka memulai hubungan palsu mereka, dia menyadari bahwa keberuntungan terus menghampirinya. Dia pikir mereka akan berpisah setelah pesta pertunangan, tetapi pria ini tetap di sisinya. "Kita harus tetap bersama, Lena. Ingat, aku sekarang tunanganmu." "Delon, kamu bersamaku karena uangku, bukan?" Lena bertanya, menyipitkan matanya padanya. Delon terkejut dengan tuduhan itu. Bagaimana mungkin dia, pewaris Keluarga Winata dan CEO Grup Vit, bersamanya demi uang? Dia mengendalikan lebih dari setengah ekonomi kota. Uang bukanlah masalah baginya! Keduanya semakin dekat dan dekat. Suatu hari, Lena akhirnya menyadari bahwa Delon sebenarnya adalah orang asing yang pernah tidur dengannya berbulan-bulan yang lalu. Apakah kesadaran ini akan mengubah hal-hal di antara mereka? Untuk lebih baik atau lebih buruk?
Nafas Dokter Mirza kian memburu saat aku mulai memainkan bagian bawah. Ya, aku sudah berhasil melepaskan rok sekalian dengan celana dalam yang juga berwarna hitam itu. Aku sedikit tak menyangka dengan bentuk vaginanya. Tembem dan dipenuhi bulu yang cukup lebat, meski tertata rapi. Seringkali aku berhasil membuat istriku orgasme dengan keahlihanku memainkan vaginanya. Semoga saja ini juga berhasil pada Dokter Mirza. Vagina ini basah sekali. Aku memainkan lidahku dengan hati-hati, mencari di mana letak klitorisnya. Karena bentuknya tadi, aku cukup kesulitan. Dan, ah. Aku berhasil. Ia mengerang saat kusentuh bagian itu. "Ahhhh..." Suara erangan yang cukup panjang. Ia mulai membekap kepalaku makin dalam. Parahnya, aku akan kesulitan bernafas dengan posisi seperti ini. Kalau ini kuhentikan atau mengubah posisi akan mengganggu kenikmatan yang Ia dapatkan. Maka pilihannya adalah segera selesaikan. Kupacu kecepatan lidahku dalam memainkan klitorisnya. Jilat ke atas, sapu ke bawah, lalu putar. Dan aku mulai memainkan jari-jariku untuk mengerjai vaginanya. Cara ini cukup efektif. Ia makin meronta, bukan mendesah lagi. "Mas Bayuu, oh,"
Setelah diusir dari rumahnya, Helen mengetahui bahwa dia bukanlah putri kandung keluarganya. Rumor mengatakan bahwa keluarga kandungnya yang miskin lebih menyukai anak laki-laki dan mereka berencana mengambil keuntungan dari kepulangannya. Tanpa diduga, ayah kandungnya adalah seorang miliarder, yang melambungkannya menjadi kaya raya dan menjadikannya anggota keluarga yang paling disayangi. Sementara mereka mengantisipasi kejatuhannya, Helen diam-diam memegang paten desain bernilai miliaran. Dipuji karena kecemerlangannya, dia diundang menjadi mentor di kelompok astronomi nasional, menarik minat para pelamar kaya, menarik perhatian sosok misterius, dan naik ke status legendaris.
Hidup itu indah, kalau belum indah berarti hidup belum berakhir. Begitu lah motto hidup yang Nayla jalani. Setiap kali ia mengalami kesulitan dalam hidupnya. Ia selalu mengingat motto hidupnya. Ia tahu, ia sangat yakin akan hal itu. Tak pernah ada keraguan sedikitpun dalam hatinya kalau kehidupan seseorang tidak akan berakhir dengan indah. Pasti akan indah. Hanya kedatangannya saja yang membedakan kehidupan dari masing – masing orang. Lama – lama Nayla merasa tidak kuat lagi. Tanpa disadari, ia pun ambruk diatas sofa panjang yang berada di ruang tamu rumahnya. Ia terbaring dalam posisi terlentang. Roti yang dipegangnya pun terjatuh ke lantai. Berikut juga hapenya yang untungnya cuma terjatuh diatas sofa panjangnya. Diam – diam, ditengah keadaan Nayla yang tertidur senyap. Terdapat sosok yang tersenyum saat melihat mangsanya telah tertidur persis seperti apa yang telah ia rencanakan. Sosok itu pelan – pelan mendekat sambil menatap keindahan tubuh Nayla dengan jarak yang begitu dekat. “Beristirahatlah sayang, pasti capek kan bekerja seharian ?” Ucapnya sambil menatap roti yang sedang Nayla pegang. Sosok itu kian mendekat, sosok itu lalu menyentuh dada Nayla untuk pertama kalinya menggunakan kedua tangannya. “Gilaaa kenyel banget… Emang gak ada yang bisa ngalahin susunya akhwat yang baru aja nikah” Ucapnya sambil meremas – remas dada Nayla. “Mmmpphhh” Desah Nayla dalam tidurnya yang mengejutkan sosok itu.
Warning area dewasa (21+) Bijaklah memilih bacaan! ~~~ "Jika kau mau aku akan membantumu. Membiayai seluruh operasi ayahmu yang terkena kanker paru-paru. Setahuku, biaya pasien yang terkena kanker paru-paru itu tidak sedikit. Jumlahnya bahkan lebih dari lima puluh ribu dolar. Tentu, jika kau mau menerima tawaran dariku." Gwen bergeming. Mencerna semua pernyataan Nich barusan. Tetapi, belum selesai Gwen mencernanya, Nich kembali berkata, "Jadilah istriku, Gwen." "A-apa?" "Menikahlah denganku, Gwen. Aku mohon …." Gwen nampak berpikir sejenak, sambil menjilat sisa-sisa jejak bibir Nich. Beberapa saat kemudian dia mengangguk. "Aku mau menerima tawaranmu, asal kau juga mau menerima syarat dariku, Nich." Sebelah alis Nich terangkat. "Apa?" sambil mengusapkan ibu jari di bibir Gwen. "Kita menikah kontrak. Hanya sebatas itu, Nich." *** Gwen Florine terpaksa menerima tawaran mantan kekasih sekaligus pria yang telah menorehkan luka di hatinya sejak 10 tahun yang lalu, lantaran pergi tanpa pamit. Demi sang ayah yang membutuhkan biaya besar untuk operasi. Lantas, apakah Gwen akan terjerat oleh pesona seorang Nicholas Kennedy kembali, di saat hatinya telah membeku? Lalu, apa sebenarnya alasan Nicholas pergi meninggalkan Gwen 10 tahun yang lalu? ### Simak yuk!
Dua tahun lalu, Regan mendapati dirinya dipaksa menikahi Ella untuk melindungi wanita yang dia sayangi. Dari sudut pandang Regan, Ella tercela, menggunakan rencana licik untuk memastikan pernikahan mereka. Dia mempertahankan sikap jauh dan dingin terhadap wanita itu, menyimpan kehangatannya untuk yang lain. Namun, Ella tetap berdedikasi sepenuh hati untuk Regan selama lebih dari sepuluh tahun. Saat dia menjadi lelah dan mempertimbangkan untuk melepaskan usahanya, Regan tiba-tiba merasa ketakutan. Hanya ketika nyawa Ella berada di tepi kematian, hamil anak Regan, dia menyadari, cinta dalam hidupnya selalu Ella.