ent
rpikir
erlahan. Pertama-tama dia harus memastikan hal ini la
Anehnya, semua ini masih sulit untuk dipercaya. Harusnya tidak begini dan harusnya dia tidak di sini. Apa y
ulus. Pasti perempuan bernama sama dengannya ini punya k
ntik. Bahkan lebih cantik daripada tubuhnya yang lalu. Bicara soal fisik, Raisa jadi teringat ucapan Arzan sebelum dia meni
segera membersihkan diri dan berganti pakaian. Setelah selesa
ehat?" tanya seorang pria ya
ya? Apa
, su
a sembari mendorong beberapa piring lauk ke ara
anya balik Raisa
an-jalan. Apa kali ini mampir ke ru
mendengarnya. Tidak salah lagi, gad
k mau ke mana-mana dulu
bah. Mereka tampak saling bertukar pandang sebel
rang?" kata pria yang dimenunj
dia adalah ayah p
" kata Raisa yang mulai menatap piringnya. Kalau dipikir-p
rikan apa pun yang kamu mau. Jadi kamu tidak perlu hidup susa
esempatan hidup lagi ini akan sia-sia. Dia tidak bisa mati dan menikmati kehidupan baru tanp
sempatan untuk berusaha de
a biarkan saja Raisa melakukan apa yang dia mau.
a. "Perusahaan iklan terbes
*
has
akukan wawancara. Walau memang harus menunggu selama hampir satu bulan, tapi
g hidup di raga lain tak bisa melakukan apa-apa selain memperhatikan mereka. Rasanya memang sang
menjalankan rencana balas dendamnya dengan maksimal. Sembari menatap
akannya sama sekali. Selain berbeda penampilan dan nama, pemilik tubuh
ggerai rambutnya ke belakang, Raisa bisa melihat betapa cantik dirinya sekarang. Meski merasa ber
ekarang, Rais
akaian formal dan mendekap erat meja dadanya meng
as
gan. Sejak satu bulan lalu, direktur mereka yang punya sifat buruk memang tampak semakin kacau. Tak hanya uring-uringan, ada banyak
wawancara hari ini akan datang
nya. Uluran tangan dari pria itu menjadi isyarat agar sekretaris menyerahkan dokumen berisi
embar per lemba
Tak ada yang bisa menggantikan gadis itu. Se
...
anya. Sebelumnya gadis ini hanya lulusan SMA yang tidak berminat lanjut kuliah. Kala
kat, Zefan berikan kembali semua dokumen
alisnya. Baru kali ini bosny
isa beberapa kali. "Aku ingin dia bek
menuju ruangan direktur yang akan mewawancarainya hari ini. Rasanya tidak gugup sama sekali sebab in
melihat tempat ini. Raisa jadi teringkat saat dia melakukan wawancara dengan Pak Zefan dulu. Wajahnya yang muda dan tampan m
sa Nareysandra Oet
tempatnya berdiri, Raisa bisa melihat Zefan yang sedang be
ar," ucap Winda sembari
ak sedikit berubah. Rahang bawahnya dipenuhi brewok tipis. Kemeja putih yang kerah lenga
a selama menjadi bawahan, tidak hanya sekali Raisa mengagumi paras menawan Zefan. Tubuhnya yang menjadi incaran banyak perempuan tentu sangat sesuai dengan selera Raisa. Tapi dulu dia ta
m, m
s berdiri lagi saat Zefan su
mbuat jantung Raisa sempat berdebar. Kalau ber
sih, Pak,"
mu Ra
elelahan. Sebenarnya ada apa dengannya? Padahal dulu saat bekerja, dia selalu membent
mamu Raisa
yang aneh. "Karena saat bayi saya masih be
ff
ngan memalingkan wajahnya. "Baiklah, kamu diterima. Silakan ke lu
Saya di
melayangkan pertanyaan yang aneh padanya lalu tiba-tiba sudah
Mau saya tolak s
an segera menemui sekretaris Bapak! Sebe
napas berat. Bahkan cara gadis itu bicar
rasa bahwa dirinya