nya. Mungkin karena dia susah tidur dan sengaja menunda-nunda makan. Memang, cara satu-satunya untuk meng
ni pihak penanggung jawab," ucap Anj
telah menghela napas bera
Y
nting untuk dibahas di rapat nanti. Kirim semuanya lewat surel padaku," ucap Rai
Anjani yang baru pertama kali
ara Raisa yang lebih tegas dan dingin membuat karyawan divisi perencanaan langsung
kembali ke tempat duduknya. Rapat resmi akan diadakan besok pagi. Jadi ka
ikl
. "Sudah waktunya makan siang. Mari," ajak Raisa pada para rekan kerjany
ng divisi perencanaan. Raisa tau betul kalau yang akan pria itu temui adalah Anj
" tanya Linda yang bing
g. "Jangan tany
esaikan semua pekerjaannya. Merasa bahwa tugas itu bahkan bukan apa-apa dari rasa sakitnya, Raisa pun berjalan ang
antuin
semua percakapan yang ada di dalam. Tentang bagaimana manisnya Arzan memperlakukan Anj
Arzan dan Anjani bercerita tentang pengalaman mer
ntoleransinya lagi. Kalau Arzan memang menginginkan A
divisi. Di ambang pintu dia berucap, "Kalau
menatap lekat Raisa. Tubuhnya sudah kaku sejak t
au ...." Air mata Raisa jatuh. Apalagi dia bisa melihat jelas bibir Anjani yang te
mengambil kedua tangan gadis itu. "Kamu salah paham. A
mpas tangan Arzan dar
mau orang tuaku kecewa
ereka sebelum melakukan itu!" bentak Raisa
tergoda padanya?!" Bentakan Arzan kali ini benar-benar membuat Raisa terluka.
... c
s seperti sangat-sangat membutuhkanku. Setidaknya kalau mau terjebak dalam pernikahan seumur hidup sama kamu, biarkan aku menikmati
dalah gadis sok independen yang p
ara Raisa dan Arzan. Dia memeluk lengan Arzan agar pria itu
ya Arzan sudah dibutakan oleh tubuh seksi Anjani. Lantas Raisa
balik dan berlari perg
n mengejarnya. Apalagi sekarang sedang hujan deras. Bahaya kalau gadis itu pulang sekar
pun. Saat merasa jalanan sepi, Raisa langsung menyebrang. Tanpa menyadari bahwa dari arah kanan ada truk bermuatan besar yang mulai hilang kenda
AC
uling di atas aspal. Dia menubruk tiang lamp
mati h
yang Raisa
upnya adalah suara teriakan Arzan yang b
ilang perlahan-lahan, Raisa
kembali dan diberi k
menyelimuti dirinya. Hanya saja, dia merasa sedikit tidak adil. Mengapa kematian datang
mpuan berlari menerjang truk karena sakit hati di
t. Dia mengusap keningnya
h
, tu
annya bisa
u muda. Saat mengedarkan pandangan, Raisa juga melihat benda dan barang-barang asing yang bukan
ar yang kemudian dibuka. "R
g tidak kenal siapa wanita y
i piring, ya?" Wanita paruh baya itu masuk dan mulai membuka tirai-tirai
alah mamanya? Raisa masih ingat
kit dan menurunkan ka
Kakinya terasa kesemutan dan canggung. Pera
i dekat lemari. Di sana, dia melihat wajah orang lain tengah
ng
bilang, ini adalah tubuhnya? Jangan bi
, apa yang