ang akan keluar dari mulut Putra dengan perasaan berdebar. Lama, hingga desau angi
h keheningan yang mendekap c
dan kamulah yang ditakdirkan untuk mendampingi hidupku." Putra
ak terduga, membuat Embun terpaksa harus memeras otak lagi demi menggiring pertanyaan sebelum dia mendapatkan jawaban yang memuaskan. Embun hanya tak ingin suaminya
n hal yang sama sekali
arena aku harus tahu alasanmu menikahiku s
anya bisa diucapkan Embun dalam
ngin tah
ia itu kembali hanya untuk meraih tangannya yang masih bergeming
Meski jalan yang kamu pilih sekarang pun sudah membuat karirmu cukup bersinar, bukankah akan sayang sekali jika kamu tidak menggunakan kepintaranmu padahal kamu bisa men
gi Embun karena perangai Putra yang memang jarang berbicara, ta
dak tega melihat orang sakit, melihat luka atau banyak darah saja sudah membuatku pingsan." Emb
atarbelakangi karena ingin bisa menyembuhkan orang yang dia sayangi, dan masih banyak alasa
k kakak iparmu yang juga merupakan sahabatku. Kami se
anmu, kak,' batinnya. 'Sayang, aku tahu s
lai memikirkan tempat mana saja yang a
serah Ka
kita kunjungi lebih dulu, kita harus menyusun rencana dengan baik agar
aku pikirk
ata begitu. Mereka terus mengobrol, Embun mencoba bersikap biasa agar tak menimbulkan kecurigaan
anggup membayangkan akan melewati malam ini bersama Embun. Istrinya itu memang baru berusia dua puluh tahun, dan selalu Putra anggap sebagai anak kecil. Akan tetapi Embun memiliki be
al
yangkannya. Siapa yang bisa menjamin kalau Embun tida
adi begitu Embun keluar dari kamar mandi nanti, mau tidak mau Embun juga akan menyusulnya tidur. Putra baru saja merubah po
tas nakas terdengar memenuhi ruangan. Putra meliriknya sekilas dan gegas
yapa indera pendengaran Putra, membuat le
gini? Kita kan sudah membuat kesepa
u. Sejak kemarin sore kamu susah dihubungi, bahkan sampai ng
erantakan? Dia sudah curiga karena sejak kemarin aku sibuk balas pesan k
engke
lepon, tapi dia tak mau mengambil resiko. Rencananya bisa
menghubungiku selagi aku di sin
au takut akan ada yang gangguin ma
akan nyentuh dia, berhenti bicara omong kosong! Semakin bulan madu
kan pernah jatuh cinta sama Emb
ini? Aku sampai mengambil resiko besar jika sampai S
t pulang ya,"
ngkangnya saat melihat Embun keluar dari sana, kemudian berjalan dengan gemulai ke arahnya. Gaun malam yang dikenakan Embun membuat Putra dapat dengan jelas meliha
at samar ia dengar suara Giska memanggilnya. Beruntung Putra langsung menyadari jika panggilan te
irnya akan bisa memenangkan hati Kak Putra.' Embun membatin, ia merangkak naik ke pembaringan, pun denga
merebah dengan posisi memunggunginya. Jakunnya naik turun tak karuan terlebih saat melihat Embun menyibakkan rambutn
ska saja hati dan cintaku, aku nggak bisa melakukannya tanpa cinta. Ini tidak benar.' Putra terus berusaha
ma
ntuk tidur dia bisa terbebas dari rasa yang menyiksanya, tapi jelas saja dia menjadi semakin gila. Miliknya kini sudah sangat menegang dan sesak di bawah sana dan itu sangat menyakitkan. Ia juga pria
elimut yang menaungi tubuhnya, juga tubuh Embun. Dipegangnya bahu
gilnya dengan
seperti orang yang marah saat tidurnya terganggu, padahal sej
un masih dalam mode
ebenarnya
" Tanya gadis itu mem
un. Ia menjadi tak tahan saat melihat benda kenya