begitu meresapi setiap apa yang dilakukan Putra pada bibirnya. Ini adalah merupakan ciuman pertamanya, yang berarti juga
sekali tak melakukan perlawanan. Dalam hatinya lelaki itu bersorak menyadari dirinya yang pertama untuk Embun. Akal pikiran Putra sungguh sepenuhnya telah dikuasai oleh gairah. C
gga lenguhan pertama Embun lolos dari bibirnya, tapi teredam akibat ciuman Putra. Jemari Putra pun mulai tak tinggal
ir lupa diri itu berakhir ketika Embun kembali t
ngaja Embun mendorong dada
atuh dari pembaringan seandainya saja tak bertopang pada kedua sikunya yang bertumpu pada bibir ranjang. Tercengan
Tiba-tiba saja aku
an perkataannya, suara getar
yang tadi dia taruh asal, takut terpergok Embun. P
dorkan benda tipis itu pada suaminya. Terny
menyambar benda itu da
dang cuti menikah dan sedang bulan madu saat ini. Untuk sementara waktu urusan rumah saki
atan mengasyikkannya tadi menjadi terganggu. Gairah y
bun. Di sisi lain dia begitu takut jika Embun sampai mengetahui hu
Embun mengusap
ang bulan madu sekarang, padahal tadinya Mama cum
sel dari daun telinganya, ternyata sang mama yang mengh
engah berbisik, menjawa
n asistenku di rumah sakit, dia memang
kabarnya? Kalian berdua baik-baik saja
mau tidur." Putra melirik istrinya sekilas. Matanya
ponnya ya. Selamat bersenang-se
ngga yang harmonis lengkap dengan anak-anak yang lucu hanya ia labuhkan pada Giska. Akan tetapi lantaran gair
. Embun mendekap erat bantal untuk menutupi tubuhnya, dia bisa melihat kilat gairah yang terpancar dari sorot mata P
ya dengan tatapan begitu mendamba. Tu
sadar masih ada banyak rencana yang harus dia lakukan demi memastikan dia mendapatka
nya kala Embun menepis tanganny
dari sana, tapi kalah cepat ka
ksudmu,
menatapnya sedemikian rupa. Dari pancaran ma
isa melanjutkan kegiatan tadi?" Be
pa?" Putra namp
angan tamu bulananku.
gan istrinya. "Cepat cek, apa siklus haidmu b
mandi untuk membuat suaminya semakin tersiksa. Semen
nggak ada sedikit cinta di hatimu untukku, setidaknya
memasang benda lembut bersayap pada p
nak kita seandainya aku hamil sementara kamu berniat untuk menceraikanku. Aku pasti ak
r daun pintu terbuka dan melihat sang istri telah berg
al d
Menurutnya, lucu sekali seorang pria yang katanya mencintai wanita lain, tapi tetap tak menolak ke
ganas. Embun dibuat merinding sendiri memikirkan kalau-kalau dua orang itu juga bergumul di ranjang, saling memadu cinta bertuka
menggerutu sambil berlalu menuju kamar mandi. Embun yan
at jauh. Aku harus segera mencari tahu suda
gganya tak seindah seperti apa yang dia bayangkan selama ini. Masih ada begitu banyak rahasia yang disembunyikan Putr