ngkan wajah pun terasa amat berat. Putra memejamkan mata. Suara Satria te
berdiri saja di sit
an yang sempat tercipta. Tubuh Putra
s mempertanggungjawabkan perbuatanmu p
urang berhati-hati tadi, aku jatuh karena menabraknya jad
enghela napas lega begitu mengetahui kejadian yang sebenarnya. Saat perhatian Satria teralihkan pada pembicaraannya dengan Embun, bu
ngkar detik ini juga," Lirih Gisk
ku mendapatkan apa yang aku inginkan." Putra menyempatkan
a yang terasa nyeri. Baru saja dia menabrak salah satu pelayan yang k
tu yang membungkus telapak kaki adiknya.
Kamu kenapa? Apa
kut mengecek kaki gadis yang selama
gat tujuannya semula membuntuti adik ipar
ak. Tadi nggak sen
andai memerankan lakonnya, tak ubah seperti seorang
tra menggumam usai memeriksa kaki istri
, kamu balik ke meja sama suamimu s
itu, adikmu juga adalah istriku, sudah
api jangan harap aku akan tinggal diam, kak. Akan aku pastikan kamu akan menjila
kalimat lagi, sedangkan Putra membantu meng
lah Satria memasuki kamar mandi. Wajah kekasih Putra itu tampak menahan kesal, kedua tangannya terkep
mainkan peranku dengan baik.' Embun memejamkan mata semakin menem
*
ubahan wanita itu mungkin tak begitu tampak bagi orang lain lantaran Giska terbiasa berkamuflase, tapi tidak bagi Embun. Selihai apa pun Giska berusaha m
madu ke mana? Sudah ada
a menjadi ibu kedua baginya, terang-terangan begitu memperhatikan gadis lain. Meski telah mempersiapkan mental sebelum menerima keputu
nggak mau sampai mengganggu kegiatannya." Embun melirik suaminya, kemudian tatapanny
at cuti seminggu, dan lagi dia kan bekerja di rumah sakit milik keluar
rku, ini Mama kelihatan semangat banget seolah Mama
duduk di sampingnya, meraih tangan gadis itu. "Mama tahu kamu masih sangat muda dan pasti masih banyak sekali pencapaian yang ingin kamu raih, tapi Mama
, aku juga sudah siap dengan segala konsekwensinya, ter
ah kalau
kali melirik sang kekasih. Tanpa berniat menghabiskan sarapannya, Giska berpamitan
telah berada di mobil dalam
in sore uring-uringan terus. Ini adalah hari bah
a karena melihat suaminya yan
nemui banyak masalah. Dia harus bisa menyesuaikan diri dengan kehidupan barunya." M
is lain seusianya dan aku percaya dia bisa menjadi istri yang baik buat suaminya. Jangan terlalu
panjang yang tercipta hingga k
*
buka, ponsel dalam genggamannya hampir saja terlepas seanda
kasihnya.' Embun melangkah ragu menghampir
aja Embun tak mengetahui fakta menyakitkan tentang perasaannya yang ternyata bertepuk sebelah ta
rus bisa menahan diri. Ra
" Putra berujar kaku seakan lidahny
pengantin baru rasakan begitu menikah. Embun memang telah menyusun rencana kedepannya, tapi untuk saat ini dia benar-benar tak tah
kak nggak nyaman berada di sini,"
un, tak percaya dengan apa yan
gi dari tempat terkutuk seperti ini. Jangan sampai aku terbuai de