amu suda
erlahan membuka matanya. Pandangan Lita yang masih kabur itu pun b
ini?" tanya Li
an panggilan dari Lita. "Iya,
merindukan pria itu. Lita mengangkat tangannya, berusaha untuk
ah kamu, selama ini aku selalu merindukan dirimu dan ber
idak akan membiarkan kita untuk bertemu. Tapi, saat aku tahu bahwa putramu telah t
ergi untuk selamanya. Pandangan Lita kian kabur saat butiran hangat itu jatuh mem
laskan rasa sakit yang mereka berikan untukmu sehingga mereka tidak akan pernah berpikir untuk
ntar lagi akan menikah. Dia tega menyakitiku di saat aku butuh kekuatan u
, Lita,"
u bahwa saat ini wanita rapuh yang ada di hadapannya itu pasti sudah melihat dengan
n tangan dan kaki. Dia sengaja kembali ke dalam kehidupan kami hanya untuk balas dendam. Aku tid
umpuh yang diberikan Jenni sudah berhasil aku berikan penawarnya di dalam tubuhmu. Makanya
"Apa kamu ini nyata, Theo? Aku sedang tidak bermimpi kan?
, Lita. Sekarang kamu nggak perlu khawatir lagi karena aku akan
kasih,
at, aku akan tetap di
na kalau nanti
kan menghadapinya nanti, asalkan kamu
ji a
ada orang yang sedang menjadi musuh dalam selimut saat ini. Aku ingin kamu t
u obat penawarnya lagi?
kan membiarkan Jenni berh
n. Dia menuruti perkataan Theo dan seg
amu tidur,
as
ruangan Lita. Suaranya terdengar sangat tidak asing. Sebelum berbalik, Theo yang menyamar sebagai Hasan itu m
*
kaki terikat di sudut ruangan itu berusaha untuk melihat siapa yang datang. Pandangannya yang ter
i sebelahnya ada Jenni yang membawa piring berisi makanan. Gadis itu mengalihka
tanya Bian seperti
gaimana bisa Bian melontarkan pertanyaan itu sem
pertanyaan dari Kakak saat mulutnya masih ditutup kain seperti
a, Kakak l
Wulan. Tapi, sepertinya Wulan tidak ingin hal itu ter
gin keluar dari gudang ini?" tan
i dalamnya. "Lebih baik aku terkurung di sini dari pada berada
alid yang sudah membuatmu menderita seperti
ariku saat ini, itu akan lebih baik dari pada aku b
iat untuk mengkhianati mereka berdua, sehingga dari caranya b
menentangnya karena menurutku itu berlebihan. Tapi, setelah melihat bagaimana r
itu. Tapi, senyumannya itu justru membuat Bian dan Jenni murka, me
Wulan. Atau aku akan merobek
apa yang menurut kalian
sedang putus asa atau memang lelah dan takut dikurung di dalam gudang itu tanpa diberi makan. Makanya W
Wulan. Ini aku membawakan makanan untukmu, makan
ntar, kemudian mendorong dengan menggunakan kakinya sehi
marah, matanya melo
akanan? Lauk ini lebih berharga d
cara lagi nanti." Jenni berbicara dengan tenang karena
di budak kalian lagi. Keluar dari gudang ini dan jan
da Wulan yang membuatnya semakin memberontak nanti, Jenni langsung
. Kak Bian keluar saja dan serah
i di
n untuk membujuknya, Kakak nggak
u. Wulan bisa saja menyakiti adiknya nanti, tapi Bian ingat bahwa saat ini tang
an tunggu kalian d
ng masih mengikat tangan dan kaki Wulan. Bian terkejut melihat itu, d
rumah. Sebaiknya kamu segera makan agar kita b
n palsu yang Jenni tunjukkan. "Nggak usah sok perhatian, Mbak. Aku tahu yang k
pada kesetiaan. Kamu harus menunjukkan pa
uk a
oleransi pada orang yang mencoba untuk mengkhianatinya. Kamu tahu apa yang
aku berikan pada Tuan Khalid? Mbak Jenni tahu sendiri saat ini dia sedang m
paham pada Wulan. Maksud gadis itu dari awal hanya menginginkan barang m
mu, Wulan. Kami khawatir jika kamu mau bekerja lagi untuk
anya memikirkan hal itu padahal aku sepupu kalian sendiri." Wu
berdua sudah menyakiti perasaanmu dan menyi
gan sampai hal ini terjadi lagi dan aku nggak
lagi. Sekarang kamu makan dan kita akan kembali
hal lain lagi? Seperti menyakiti Nyonya L
alam pikirannya saat ini. sehingga Wulan mengerti
gin kamu menghabisi Lita yang saat ini masih berad