ng di dalam kamarnya. Mencari barang-barang yang sangat unik membuatnya begitu bersemangat dan juga a
e
ra di pusat perbelanjaan yang sama. Waktu seakan berhenti dan terdengar suara gemuruh di hatinya yang teriris. Berdiam
at kebersamaan dua orang yang tak berada jauh. "Siapa wanita yang bersama Edward?"
nya. Kedua tangannya meremas ujung pakaian, luka yang ditorehkan begitu dalam. Bahkan tidak bisa d
ya pergi. "Ini sangat sakit, kenapa dia begitu tega menggores luka yang sangat dalam?" gumamnya sela
ti. "Aku sudah berusaha keras menjadi istri yang baik, tapi dia masih saja menghianatiku. Apa yang harus aku lakukan, Tuhan. Aku sudah tidak sanggup melihat kemesraan mereka d
an menjadi simpananmu," ucap sang wanita dengan sangat
Tapi, kamu tenang saja, tidak lama lagi wanita jelek itu
kedua orang tua. Hubungan mereka juga sangat hampa, bahkan hingga saat ini Selin belum juga dikaruniai buah hati,
n selama tujuh tahun." Keluh wani
raukan perasaan dari istrinya sendiri yang tidak pernah dicintai. "Aku akan mencari waktu yang t
strimu tapi apa yang aku dapatkan? Hubungan yang tidak jelas membuatku san
icarakan? Aku sa
ia yang mengantri untuk mendapatkan ku, seorang wanita cantik dan juga model p
. Cepat atau lambat, aku ak
. Aku pegang
ir mata yang ingin membludak keluar. "Aku sudah berusaha keras untuk mendapatkan hatinya, tapi tetap saja usahaku tidak pernah dihargai sedikitpun. Apa yang harus aku l
dalam. Dia membuka jendela mobil dan membiarkan semilir angin menerpa wajah nya yang sedikit pucat, karena dirinya jarang berdandan sete
tapi itu hanya terlihat bagai sangkar emas yang tidak ada artinya. Tidak a
antal dan meluapkan segala emosi. "Apa salahku? Mengapa dia mengkhianatiku?
sana. Penampilan yang sangat sederhana dan jauh dari kata menarik, membandingkan dirinya dan juga sa
rang model dan sekaligus sekretaris di kantor, pantas saja jika Edward jarang pulang ke rumah dan meluangkan waktu untukku.
yang didominasi milik Edward, dibandingkan pakaiannya yang hanya sedikit. Sebab dirinya tidak terlalu menyukai untuk berbel
li ini dia tidak menghiraukan hal itu, melainkan untuk menarik perhatian Edward agar kembali dalam pelukannya. "Aku sudah hidup berhemat selama lima tahun ini, tetapi dia membelanjakan wanita lain dengan keb
rambut hingga ujung kaki sambil memegang telepon genggam
al
em
na peker
kerja, ada ap
am ini, karena ada sesuatu
ba-tiba menjadi sangat boros? Begitu banyak notif tagihan di ponselku mengenai kartu kredit yang
mu, dan ini kali pertamanya aku berbelanja. Kekayaan mu
ing aku akan men
ng, ada sesuatu hal yang ingin aku beritahu padamu dan juga aku p
ah. Akan ak
h dirasakan oleh Selin. Tetapi, dia berusaha tetap tersenyum dan mengh
n Selin. Walau dia pulang dengan terlambat, tetapi rasa lelah dan juga letih saat bekerja berkurang. Dia melihat wanita cantik yang turun melewati an
ampiri suaminya, memberikan senyuman manis dan juga bergelayutan manja. "Bagaimana d
u sekeras apapun kamu mencoba tetaplah kembali ke kodrat mu. Wajah jelek itu tidak akan sebanding denganku, yang tampan dan juga kaya. Hapus make up mu, dan semua dandananmu seperti semula, kamu membuatku
knya. Apa yang harus aku lakukan?" lirihnya yang kembali mene