linganya. Bunyi yang begitu nyaring, dia tidak bisa memikirkan apa yang kesalahannya kali ini. Memegang pipi yang sedikit membe
erti, mengapa dirinya mendapat perlakuan kasar dari Edward. Itu satu hal yang buruk, tidak b
ti ini, dan menghabiskan waktu bersama dengan pria lain. Di mana harkat dan
ng malam. Apa kamu tidak memikirkan bagaimana perasaanku yang tidur di sebelah kamar itu? Mendengar suara kalian, membuat kepalak
menyalahkanmu?" sarkas Edward yang sangat kesal, meny
la Alex yang mencoba untu
pannya. "Memangnya siapa dirimu? Ini urusan pribadi kami, dan dia adalah istriku. Wajar saja jika kami terlibat da
uaminya. Apa pantas memperl
. Ini rumah tanggaku, dan dia adalah istriku. Sudah sepa
Dia tidak melakukan apapun yang
uat wanita itu meringis kesakitan. "Kamu sangat
. "Pergilah dari sini! Ini urusanku dan juga dia, tidak ada hakmu untuk mengaca
at suasana menjadi salah paham dikala Selin pulang bersama dengan Alex. "Dibayar berapa kamu untuk mel
Jawab Selin yang semaki
bersama?" sindir Edward sembari melepask
pulkan sesuatu dengan cepat, bahkan yan
n itu sangatlah menarik." Edward begitu bersemangat dan bertepuk tangan,
nyum menatap Edward, dia tahu
mbong mengatakan tidak mencintai ataupun cemburu, kepada dua
an Tari lebih parah, dan aku sangat menyayangkan hal ini. Meninggalkan
menghiraukan kemana Selin pergi dan bersama dengan siapa, tapi kali ini sedikit merasa kejanggalan yang menyelinap di dalam hati. Tak
darinya. Kesabaran yang sudah habis, membuatnya terlihat seperti seekor singa. "Jangan bersi
nggilan Alex yang menggema. Bahkan Selin berusaha untuk terlepas dari suamin
skan
k ke dalam kamar, menguncinya seraya melempar anak kunci semb
ra mencari kemana arah kunci yang di lempar. Dia terus mencari kemana
yum tipis seraya melonggarkan dasinya. Tanpa menunggu waktu lagi, d
usuri pandangan wanita yang berada di bawahnya, sangat cantik dan juga seksi. Dia tak suka jika Alex yan
pir meneteskan air liur. Segera menikmati setiap inci tubuh sang istri yan
lam gejolak di hati Edward membuat pria itu bermain dengan kasar. "Aku akan
klukkan dan meruntuhkan kekuatan dari Selin hanya dengan menggunakan jari saja. Setelah puas berm
i sambil melihat banyak bekas memerah di tubuh, melirik wajah sang suami
sang suami di saat melepaskan gairah dan hasrat. "Aku bukanlah patung dan juga pemuas nafsu setannya, mengapa hidupku