mil
H NE
ar
R.D.L
unggung dan benda itu menggeliat. Saat aku meraihnya, ternyata
is. Tanpa sadar keluar dari kamar ma
ahku. Tak lama ia terkikik dan
g tak menentu serta napas yang memburu mengikut
los tanpa penutup. Seketika aku menutupny
ng kalau Kak Ajeng yang lihat, pasti langsu
!" ma
an menghirup udara sebanyak-banyaknya hingga paru-pa
utan," tanya Ghandy saa
k mengerikan! cacing gede banget
ama ia beranjak dan meletakkan pons
Aku penasar
! geli dan ng
terpaksa mengikutinya dari bela
di ia berhenti. Ku dengar
udzubika minal khub
ndy menarik tanganku d
eter itu terlihat lenggang. Tak a
pa-apa. Semua baik-baik saja. Merasa tak ada
bil menepuk bahuku. Bocah sepuluh tahun ini memang ter
ma halusinasi? tapi
ca doa, ya. Soalnya kamar mandi
nar kata Ghandy, seharusnya masuk kamar mandi baca doa. Apa aku terken
Kakak tak hapal doa masuk kamar mandi?" Ghandy menyunggi
a bacaan masuk kamar mandi. A
ga ngelakuin," sambil ngomel Ghandy melangkah menuju meja dan mera
yerahkan secarik kertas. "Nih, di hapal
enti sejenak tepat di depan pintu kamar mandi dan membaca doa yang a
an. Aku menghela napas lega. Mungkin tadi memang hanya halu
*
aa! M
ah. Aku dan Ghandy yang lagi mabar mobile legend l
h terbuka lebar, suara obr
-teriak," dengan raut wajah khawatir Ma
. Ia menunjuk ke arah kamar mandi
eserta belatung yang mengapung di atas air dalam bak," dengan
Sulit diartikan. Antara m
kuti dari belakang. Melangkah pelan dengan d
intu, sebuah suara serak dan parah seketika membuat k
ar mandi. Itu cuma piki
dan menatap nanar ke arah Nenek yan
berucap, Nenek berlalu begitu saja. Kali ini te
tuk
saling melempar tatapan, seolah mengiyakan ucapan Mama, sedang Kak A
eberapa kali menghirup udara dan
l
dengar. Dengan perasaan was-was aku pun
l
mandi dihi
mar mandi bersih. Tak ad
menghela
mandi dan mendek
. Coba cek lagi," Mama dengan l
k Ma, warna putih. Belatung juga berenang banyak, hiiiii
Mama menarik tangan Kakak. Masih denga
mungkin! masak tadi cuma halusinasi. Yakin tadi itu nya
get, nempel lagi, tapi begitu keluar, masuk lagi ke
i bertiga secara bergantian. T
uk, sekarang kita ke meja makan. Hari ini Mama ya
ngguk. Hari suda
Cuma Mama yang sedari tadi memanggil
dalam. Bi Juni pun tak nampak, apa Nenek baik-
b, bunyi deru kendaraan t
mi melihat siapa yang datang. K
kan makan saat mendenga
bu
arah Mama. Menatap Mama y
yang datang, hingga membuat Mama te
dan hendak terlontar keluar, mendapati sosok y
Nenek
"Kak, kalau itu Nenek, terus siapa
*