mil
Ru
ar
R.D.L
indah ke rumah baru Nenek. Rasa k
n tak pernah terlintas di pi
atku bergidik ngeri. Bagaimana jika malam ada makhluk seperti kun
ii
y sama Ajeng, nikmati banget suasana perjalanan," suar
edikit dari rumah lama doang. Kalo Kakak mah seneng aj
anak-anak di perkampungan. Ga banyak mobil yang lew
paan mereka ini? kenapa sepertin
rasa amat lama dan membosankan. Mama bilan
k ke kiri, masuk lorong yang lumayan lebar. Tak
uasana kampung yang ... no
sisi kanan dan kiri jalan. Empang d
k to nature! pemandangannya ker
n Kak Ajeng. Suasananya e
dan memandang ke arah mobil. Meski kaca tak di turunkan, mere
mereka sangat bertolak belakang dengan oran
em. Dan senyum tiba-tiba
embali berbelok ke kiri, masuk ke dalam loron
n jalan. Masih banyak semak dan rumah-rumah kosong yang sebagian rusak dan
or banget!
banyak rumah kosong dan pohon gede-gede. Mungkin ban
ri Kota pindah ke
ama tinggal di sini!" suara Mama tiba
ri pada Mama murka, trus aku ditingga
luas dan menepi tepat di sebuah rumah
sama Bik Jumi sudah nu
run, menatap dengan antusias rum
nku tak enak. Bulu kudukku seketika be
kapan di situ, Gas?" Ka
aki aku akhirnya masuk ke rumah be
rgap tubuhku. Tengkukku t
tu juga Ghandy. Cuma kak Ajeng yang nampak bias
at khawatir dan bergegas mencari dua orang yang tak n
Nenek, yuk. Kok Nenek ga
an ucapan Ghandy. Kami pun
kk! k
Ya, halaman Nenek penuh dengan pepohonan dan daun-daun mengering, s
ekat," Ghandy menghentikan lan
hendak berbalik
l
oleh ke arah Ghandy. Tangan kanannya sedang memegang
ngan siap
ada, dan keringat yang mengucur
anti hilang," suara serak dan para
t berbeda. Matanya kosong dan lurus, seo
kembali berbicara. "Ayo, pulang. Bi
lan. Langkahnya terasa cepat, yang
ibik," keluh Ghandy yang namp
aneh, ya Ka
s. Kita main terlalu jauh. Mungk
rang menatap marah. Aku dan Ghand
tang sudah buat riweh," omel Ma
Nenek, Ma,"
tadi di kamar
ka tak ingin ada hal buruk menimpa kalian!" suara Nenek menggema
k bicara. Sangat berbeda dengan sosok Nenek y
yang penuh dengan suasana
a terasa canggung
unjukkan satu persatu kama
asuki kamar, hawa lembab begitu menyergap. Aroma yan
hat Ghandy yang kelelahan langsung ber
, memilih mandi. Sedikit bergidik saat m
perti jatuh diatas punggung dan benda itu m