buk membersihkan kotoran yang berbau busuk di dalam sana. Sementara di sampingnya t
alah Bobby, hewan kesayangan Nyonya Hernandez. Seperti p
loyal dan cerdas. Tidak semua orang bisa memelihara anjing jenis ini karena beberapa ind
ini terbilang cukup mahal. Seekor rottweiler yang cakap dan memiliki sertifikat kepelatihan bisa mencapai harga di a
i ke kandangmu, karena aku harus pergi kuliah sekarang." Dengan perlahan Sean
us Bobby sejak ia datang ke rumah itu. Nyonya Hernandez membeli Bobby saat
n diterkam oleh Bobby saat ingin memandikan atau memberinya makan. Benar-benar perjua
kamu suda
Janied minta dijemput ke rumahnya.
ggi bak seorang model, wajahnya cantik dengan sepasang manik hazel yang i
andang Bobby ia segera bangkit lalu memutar tubuhnya mengha
ahkan saat sedang menatapnya heran seperti saat ini. Sean selalu mengagumi Xavia sejak mereka masih kecil. N
gadis itu yang selalu membuatnya bertahan dari segala hinaan Nyonya Hernandez
ajah kesal yang menggemaskan di mata Sean, tangan Xavia segera menarik le
nuntunnya sampai pada mobil sport warna orange yang masih terparkir di ga
dirinya belum bersiap
rlihat tampan dengan kemejanya itu. Tersipu pemuda itu dibuatn
mereka harus menjemput Janied di rumahnya. Sean sedikit kesal setiap kali mendengar nama pemud
epati rumah Janied. Dengan wajah tampak kesal ia segera keluar dari mobilnya, ber
nied itu mengecup Xavia. Panas yang dirasakannya. Seperti ada api besar yang sedang berkobar
di hatinya? Bodoh! Sean mencengkeram kendali mobil sambil menggelengkan kepalanya. Kapan mere
an sekali! Bagaimana bila kita ke bioskop saja? A
g. Kamu ingat? Kemarin kita baru saja kena h
Hal seperti ini sudah sering terjadi pada Xavia dan pacarnya itu. Janied memang bukan pemuda baik-baik. Dia sering mengaja
pelayan itu berada di antara dirinya dan Xavia. Dia memang tak menyukai Sean sejak pertama Xavia mengenalkan pemuda itu padany
ikan! Kamu in
ukanmu, Sayang. Ayolah Sa
duduk dengan
Apa yang sedang terjadi di bangku belakangnya bukan halTerpaksa, sungguh terpaksa Sean harus mendengar desahan Xavia karena permainan Janied. K
asnya sampai menjauh darinya. Tangannya buru-buru mem
lihatmu," seringai Janied setel
Sudah satu tahun mereka berpacaran, tapi Xavia tak pernah mau diajak
a juga adalah putri tunggal dari keluarga Hernandez, konglomerat paling kaya di kota San M
akit karena harus diam membiarkan pemuda brengsek itu menyentuh Xavia. Lantas, mau bagaimana l
hany
melakukan hal seperti ini padaku di depan Sean. Aku malu padan
ya. Itu bagus untuk pemuda tak laku macam dia, bukan?" Mulut besar Jan
anya dengan wajah kesal pada pemuda yang
i dengan perilakunya yang buruk. Dia menyuka
ampus. Xavia merasa beruntung menjadi pacarnya. Namun, akhir-akhi
nyaman berada di sampin
a Sean, sungguh. Entah apa yang sedang dipikirkan pemuda itu tent