ngan itu. Kini yang terlihat hanya punggung kekar seorang pria yang sedang berdiri di tepi jendela besar di sa
ersalah. Dia hanya sedang dijebak saja. Presdir, Anda percaya padanya, kan?" lirih
aimana tidak? Putranya sedang berada di kantor polisi sekarang. Entah bagaimana car
sudah menjebak Sean? Dia yakin jika pemuda itu tidak bersalah. Ia s
ah apa yang sudah diperbuatnya padamu, dia sudah melempar kotor
amat puas melihat pelayan itu menangisi putranya. Ia berharap
ti ada seseorang yang sudah sengaja menjebak Sean." Tuan Hernandez memutar tubuhnya menghadap pad
h terbukti mencuri, tapi kamu masih saja membelanya. Aku benar-benar tak habis pikir." Nyonya Hernandez mena
i dengan pengacaraku." Tak ingin terlibat pertingkaian lebih dengan istrinya, Tuan
pantas mendapatkan pembelaan dari seorang pengacara! Kamu dengar it
an dengan jasa pengacara, tentu saja dia
anak seora
kam di tahanan daripada
ebingungan memikirkan putra mereka. Xavia berjalan mendekat pada mereka dengan wajah sedih
a tangan yang melingkar di sekitar perutnya. Dengan wajah bosan gadis itu segera mencekal lengan itu la
enolak jika dirinya mengajak gadis itu untuk menghabiskan malam bersama. Tatapan lapar penuh nafsu ia tunjukan pada
ia dengan nada ketus disertai tatap
u, Xavia. Ayo kita lakukan sekarang," bisik Janied ke wajah Xavia. Bibi
seperti itu?" Xavia menggelengkan kepalanya tak habis pikir pada Janied. Bahkan
k apa kamu bersusah payah memikirkan Sean? Dia akan lebih baik jika
enjebak Sean dengan bantuan salah satu temannya. Saat pemuda itu lengah, temannya mengambil kesem
at kedinginan berada d
al Xavia segera melenggang pergi mening
Setelah menyadari Xavia telah p
ini antara dirinya dan Xavia. Dengan wajah dipenuhi oleh hawa nafsu Janied
nnya dan menggiringnya merapat pada dinding di samping pintu kamarnya. Napas pemuda itu memburu ke waj
ed menatap tajam pada gadis di hadapannya. Jarak wajah keduanya sangat dekat. Dia sudah ta
g milik Janied. Pemuda itu mengerang kesakitan sambil memegangi mili
ngah sambil bersandar di pintu kamarnya. Kenapa Janied sangat menakutkan. Dia seola
tendangan menjadi bukti amarahnya pada tunangannya itu. Benar-benar menjengkelkan! Lagi-lagi
jalan menuju ruang ganti untuk bertukar pakaian. Hh, bag
Sepertinya ada seseorang yan
tengah ranjang. Sementara kedua tungkai dibiarkan menjun
.....................
pengap dan sempit. Dua orang petugas polisi datang menemuinya. Pemuda itu menoleh sa
ran saat dua polisi
jika dirinya dib
itnya meninggalkan sel tahanan. Di sana ia melihat Tuan Hernandez yang se
ernandez. Apakah mereka yang sudah menjaminnya sampai akhirny
Dengan senyum di wajahnya Tuan Hernandez m
ersyukur dan sedikit malu pada tuannya itu. Meski dirinya tak bersalah, tapi
lu mengajaknya meninggalkan kantor polisi. Pengacara sudah mengurus semuanya. Meski
an Hernandez pada bangku penumpang. Seumur hidup
ernandez yang sedang bicara pada
engurus kasus yang menimpa anak seorang pelayan, apalagi harus mengeluarkan uangnya. Namun, pria itu
natapku se
k? Apa aku harus me
da pemuda sederhana di sampingnya. Ia tak se
ak enak hati pada Anda. Saya sudah membuat keluarga Anda mendapatk
tu aku membantumu. Lain kali kamu harus berhati-hati, karena para musuh biasanya mencari kesempat
." Sean mengan
m sambil menepuk bahu p
. Seorang pria terlihat memasukan dompet pada saku celana Sea
asal kasus yang menimpa Sean. Entah kenapa Janied melakukan hal sekeji
ikahan sudah ditentukan. Dia tak ingin semuanya berantakkan. Biarlah ini menjadi rahasianya. Sean sudah kelu