asien 235, sekarang hubungan keduanya mulai terbangun sedikit demi sed
h maroon tersampir di lengan kirinya, menyisakan seragam putih berdasi kupu-kupu merah l
rumah di temani dua pria
at ke teras. Menyapa dua pria asing rekan
enyuman ramah. Kemudian p
ersenyum pada pria lain, bukankah aku sudah bilang hal ini sebelumnya? Kau tidak boleh menunjukkan diri ketika ada k
l. Paras cantiknya mendongak menatap wajah rupawan Pamannya, "Aku hanya t
muncul di temani dengan tatapan nakal dari iris hitam obsidiannya,
purna, lalu berlari masuk ke dalam rumah. Mengambil langkah lebar ketika menaiki anak ta
rkejut melihat pemandangan romantis yang anehnya terlih
idak sadar bahwa dokumen di kedua tan
an." Ujar Xavier tanpa menatap lawan bicara. Tatapan matanya fokus meneliti
s kata-kata tiran tua. Bibirnya terbuka hanya untuk bertanya sesuatu, "Kau dan Serena menjadi lebih dekat? Benar
na. Dia menjawab malas, "Memangnya kenapa jika aku dan dia semakin dekat? Kau tidak
ang menarik banyak perempuan, tapi bagaimana reaksi gadis kecilmu
sosok pemuda di dekat pintu masuk. "Coba saja, besok harinya,
h baik berpikir dua kali. Ata
pik segera, "Kakak perempuan mengundang kalian bergabung makan malam di kapal, malam ini. Kau mau atau tidak? Sudah
ak tangga tersenyum gembira, "Kak Yifei menga
yuman menawan, "Benar gadis cantik, kau mau atau tidak? Selama kau mau, tiran tua pasti akan ikut,
ek
ngong Lie, pemuda itu berubah pucat pasi. Salah sedikit saja bidika
s caramelnya menurun memandang wajah tampan Xavier ya
rtancap di dinding susah payah. Benda tajam seperti ini di produksi oleh Xavier sendir
vier dari belakang, tendon nampak menonjol di balik kulit lehernya, "SIALAN
dan dia ingin memotong sesuatu. Kepalanya menoleh ke belakang, tangan kirinya terjulur ke atas, menunjukan pisau tipis terjepit
jarang menghadapi penindasan seperti yang di lakukan Xavier saat ini. Walau ini bukan kali pertama, tetap sa
it menahan tubuh Serena yang hampir jatuh sebab kak
maupun dunia bisnis. Dua orang ini menjalin hubungan
itu menyukai sesama jenis, bukan lawan jenis. Hal
an Yifei di masa lalu karena berani meleta
Serena tidak berjumpa
arkan pisau di tangannya ke wajah rupawan Nangong Lie andai pemuda tengi
gaikan anjing yang ket
annya terangkat, terhenti pada Serena yang juga
t heran, "Pam
emilih beranjak dari sofa, berjalan
mpainya di kamar atas, ia melemparkan Serena ke ranjang. Tidak lupa mengunci pintu, wajah tampannya berkila
ia tersebut malah menarik tubuhnya untuk di pel
a bersentuhan di bagian ujung. Nafas hangat berbeda arom
lusup ke dalam kaos merah muda Serena, menelus
an..." Erangan lolos dari c
atu payudaranya melumpu
alu membenamkan wajah di antara gundukan lembut b
u ruangan kamar. Kedua tangannya mere
kh
erak mencium seluruh wajah memerah perempuan yang dia rawat dengan hati-hati sedari kecil. Ekspresi cemb