lebih tinggi dan layanan yang lebih personal dibandingkan dengan kelas ekonomi. Dengan disiapkan taplak meja, gelas kaca,
s atas saat merasa bosan berada di dalam pesawat. Terlihat seorang pria dengan netra pekat, alis hitam tebal dilengkapi bulu mata lentik
esawat dari Amerika menuju ke Jakarta. Arkan yang dari tadi asyik membaca surat kabar unt
m ponsel pintar miliknya. Kini, ia telah sibuk memuaskan indera penglihatannya untuk menatap sebu
yang telah merebutmu dariku. Aku bukan lagi pria miskin seperti yan
intainya. Ia pun menyandarkan kepalanya di punggung kursi dan memejamkan kedua mata untuk mengingat malam
*
hun yan
el sepulang dari kantor. Satu tahun menjadi rekan kerja sekantor dan sekaligus menjalin hubungan percinta
ar hotel begitu berada di dalam bersama d
ng, apa yang kamu lakukan? Kenapa mengajakku ke hotel? Jangan bilang kalau kamu men
mulai mengungkapkan isi hatinya, "Sayang, aku mencintaimu," ucap Rini dengan mata yang
sudah tahu itu, kan? Kalau aku juga sangat mencintaimu. Lalu, apa maksudmu mengajakku k
ri pria yang mengusap lembut punggungnya. "Jangan meragukan
sisi lengan sang kekasih, lalu menatapnya dengan int
ncintaimu," ucap Rini
hatmu menangis seperti ini!" Arkan menangkup kedua sisi wajah cantik yang sudah pen
ya. Ia sama sekali tidak pernah menyangka akan menjadi salah satu wanita bernasib sama s
suara, "Sayang, aku sangat mencintaimu, tapi orang tuaku men
g melepaskan tangannya dari wajah cantik yang masih berlinang air mata itu. Kakinya melangka
selama ini tidak mengatakan apa-apa p
ini karena mempunyai hubungan denganmu. Akan tetapi, orang tuaku tidak meres
an tatapan penuh dengan
pada bosnya di perusahaan. Sayang, aku sangat mencintaimu, tapi aku tidak bisa berbuat apa-apa.
ri cara untuk membayar utang-utang keluargamu. Apa pun akan aku lakukan agar ki
rnya, Sayang karena gaji kita
rengut Arkan dan kembali men
u mengajakmu ke sini karena ingin membuktikan bahwa aku sangat mencintaimu." Rini mengusap
juta, sehingga ia sama sekali tidak bisa mengeluarkan sepatah kata p
menyerahkan kesucianmu padaku? Agar orang tuamu mem
ak bisa menikah denganmu. Hari ini, aku akan menyerahkan kesuciank
aru saja meninggal satu bulan yang lalu." Rini mulai mengarahkan tanganny
kan." Tatapan penuh cinta tampak jelas di wajah Rini
ang kekasih. "Pria tua? Kamu gila, apakah kamu setuju untuk menikah denga
sang kekasih dan bisa melihat tubuh sixpack di
eninggalkan mereka. Karena aku tetap menyayangi mereka. Jadi, aku tid
gat mencintaimu? Lebih baik kita nikmati saja malam ini!" ucap Rini yang sudah mulai mele
contin