s teratur untuk menghirup udara segar di luar penjara yang sudah lama tidak dirasakan. Puas menikmatinya, s
n mendapatkan kemewahan dari orang tuanya. Meskipun ia melarang orang tuanya datang menjenguknya di penj
ah berjalan ke arahnya. "Aku lapar, Ma. Ki
Putraku," jawab mama Leonard yang sudah
a besarnya. Untuk merayakan kebebasannya, ia ingin makan sepuasnya di tempat yang biasa dikunjungi dulu. Dengan
sung duduk di depannya dan langsung meman
kursinya, "Pa, Ma,
yang berdiri menjulang di depannya. "Iya, Nak. Kamu seperti biasa, kan
ku ingin makan sepuasnya hari ini." Leonard berjalan menuju toilet sete
n, netra pekatnya menangkap siluet dari seorang wanita berseragam clea
rip," lirih Leonard yang langsung berjalan masuk ke dalam toile
kat area toilet, menghapus peluh yang menetes di pelipisnya. Hingga su
ggan yang datang. Cepat kerjakan tugasmu dengan menyelesaikan mengepelnya
. Saya taruh ini dulu di gudang." Mengarahkan pandangannya pada alat pel yang da
itulah, aku sekalian memanggilmu." Berjal
di trolley dan begitu selesai, berjalan ke arah gudang yang ada di sebelah toilet. Namun, saat
aanku saja yang menganggapnya mirip dengan seseorang," gumam Arabella yang terus melangkahkan kak
rolley cleaning service. Bisa dilihatnya dengan jelas wajah wanita yang masih sangat ia hafal wajahnya karena m
ng langsung berjalan untuk mendekati w
ella dan mengarahkan jari telunjuknya ke arah de
ghentikan langkah saat langkah kakinya dihadang oleh pria yang berdiri menjulang di depannya. Begitu mengin
n pria di depannya yang terlihat ten
sekitar bibir. Tentu saja itu disebabkan penampilan yang sangat jauh berbeda dari yang dulu dilihatnya. Kal
pun belum melupakanku. Baguslah, jadi aku sudah tidak perlu repot-repot menginga
g ada di hadapannya. "Apa maksud Anda, Tuan. Pekerjaan apa yang Anda maksud? Maaf, sa
uh ini, sebelum dia berbuat jahat padaku
aan dari Arabella, mengamati penampilan wanit
lahan besar dan berniat untuk kabur dariku. Sebentar
geri karena merasa sangat ketakutan mendengar
keluh Arabella dengan sangat kesal dan tanpa memperdulikan pria yang masih berdiri menjulang di
lkan tangannya karena melihat suasana di sekitarnya se
rdik Leonard yang langsung menutup pintu
tup. "Apa Anda sudah gila! Kenapa ikut masuk ke sini dan menutup pintunya! Cepat buka pintunya, atau saya akan
kemarahan itu karena saat ini, yang ada di kepalanya adalah ingin membalas dendam,
ahwa kamulah yang menggodaku. Kita lihat siapa yang akan mereka pe
pandangannya ke sekeliling ruangan sem
a nyawanya berada di ujung tanduk dan berpikir bahwa dirinya tidak akan p
mempercayaiku, kan? Bukan mempercayai pria gila ini. Apa ini adalah hari terakhir aku berada
contin