bawah pohon rindang. Ia merasa iba saat melihat wanita yang dari tadi ti
arena wanita yang sangat dicintainya telah menikah. Karena itul
ang duduk di bawah pohon rindang deng
y tengah membawa satu kantong plastik cukup besar. Ia baru saja kembali dari mini m
ti Arabella dan mempunyai sebuah ide untuk menghentikan t
angan be
mengangkat wajahnya yang dari tadi menunduk dan menatap
rgetar efek menangis dan seolah melupak
at wanita yang tengah menangis itu menj
edua mata dan tubuhnya seketik
Tubuhnya seketika bergetar hebat karena efek ketakutan, te
lakangmu. Biar aku yang menyingkirkannya!" Billy berpura
di sebelah ia berdiri dan berjalan ke arah soso
hanya merupakan karangannya semata. Untuk beberapa saat, ia masih
an. Di mana bisa dilihatnya kaki panjang di balik celana hitam dengan sepat
ena merasa sangat takut jik
a sudah kamu
li ke sini lagi." Billy beralih melangkah ke arah s
kurl
a refleks langsung menoleh ke belakang untuk mel
ih menatap ke arah pria yang masih belum
u datang ke sini lagi?" tanya Billy yang berp
elihat ularnya seberapa besarnya. Itu saja. Bukan menyuruh ularnya datang ke sini."
e depan. "Tidak masalah, santai saja. Lain kali,
erganggu dengan suara tangisanmu itu. Astaga, es krim yang tadi aku beli jadi meleleh." Ber
dikenalnya. Sejujurnya ia sangat ingin menikmati sensasi dingin dan manis dari es krim tersebu
erima kasih atas bantuannya." Arabella berlalu pergi me
an untuk sekedar berbicara, menghentikan wanita
berhenti begitu mendengar suara
ahu berterima kasih? Bukankah aku tadi sudah mengucapkan terim
gratis di dunia ini. Itu yang dikatakan oleh semua orang." Bill
mbayarnya." Dengan wajah masam, Arabella membuka res
memberikannya pada pria yang hanya di
depannya memberikan uang padanya. "Aku bukan seorang pe
uat Arabella merebut es krim rasa dari tangan pria tersebut. "H
dari ia berdiri dan langsung membuka es krim di tangannya, kemudian menik
y hanya terkekeh. Ia ikut mendaratkan tubuhnya di sebelah wanita
takkan kantong plastik besar berisi makanan itu di tengah, menjad
ir digigit ular saat sedang menangi
yang sudah membuka snack. "Baiklah, aku minta maaf karena membuat es krimmu mel
lirik ke arah kantong plastik berisi banyak jajanan ringan tersebut. "Kamu membeli
iran, tetapi memang sangat pas dengan apa yang teng
ari ini telah menikah. Padahal kami sudah menjalin hubungan selama d
r keluhan dari pria yang sama sekali tidak diken
kokoh pria di sebelahnya dengan masih tidak bisa menahan tawanya karena baru kali
a yang baru dijumpainya. "Astaga, bukannya menghibur, teta
contin