/0/5473/coverbig.jpg?v=7d7f596c03bc4022435fb342953ea158)
Memiliki sebuah impian menjadi seorang wanita yang dicintai, tidaklah mudah didapatkan oleh seorang wanita bernama Arabella Balqis saat ia harus berhubungan dengan pria di masa lalunya. Impiannya seketika hancur berkeping-keping saat seorang pria membuatnya terpaksa menyetujui sebuah pernikahan tanpa cinta karena sebuah fitnah. Semua itu berawal dari sebuah balas dendam dari seorang pria bernama Leonard Abraham, hidupnya dipertaruhkan karena terpaksa menikah saat pria itu mencoba untuk memperkosanya dengan menyelinap di kontrakan dan diketahui oleh para warga sekitar. Namun, Leonard memutarbalikkan fakta dengan memfitnahnya, sehingga para warga memaksa untuk segera menikah secara siri terlebih dulu sebagai pertanggungjawaban. Bahkan nasib buruk seolah mengelilingi hidupnya ketika terjadi insiden yang mengubah seluruh kehidupannya ketika berstatus sebagai seorang istri siri. Kejadian apa yang membuat hidup Arabella Balqis jauh lebih menderita? Mampukah seorang wanita yatim piatu menjalani pernikahan saat pria yang menikahinya hanya ingin membalas dendam padanya? Akankah kebahagiaan datang menyapa dan impiannya untuk menjadi seorang wanita yang dicintai?
Sosok pria dengan tubuh tinggi tegap, baru saja keluar dari pintu besi berwarna hitam dan ia mengambil napas teratur untuk menghirup udara segar di luar penjara yang sudah lama tidak dirasakan. Puas menikmatinya, sosok pria yang tidak lain adalah Leonard Abraham, menatap ke arah keluarganya yang dari tadi sudah menunggu.
Selama di dalam penjara, ia sama sekali tidak pernah merasakan yang namanya kesusahan karena setiap bulan mendapatkan kemewahan dari orang tuanya. Meskipun ia melarang orang tuanya datang menjenguknya di penjara, tetapi selalu rutin mendapatkan uang. Meskipun itu hanya untuk kebutuhan hidupnya selama di penjara.
Leonard menatap wajah ibunya yang yang sudah berjalan ke arahnya. "Aku lapar, Ma. Kita pergi ke restoran favorit keluarga kita."
"Baiklah, kita pergi ke sana sekarang, Putraku," jawab mama Leonard yang sudah menepuk bahu kokoh putra kesayangannya.
Mobil yang membawa Leonard dan orang tuanya sudah tiba di sebuah restoran yang merupakan tempat favorit keluarga besarnya. Untuk merayakan kebebasannya, ia ingin makan sepuasnya di tempat yang biasa dikunjungi dulu. Dengan langkah kaki panjang, berjalan masuk ke dalam restoran dan langsung duduk di kursi yang berada di sudut ruangan.
Begitu juga dengan orang tuanya yang langsung duduk di depannya dan langsung memanggil waiters untuk segera memesan makanan.
Leonard bangkit dari kursinya, "Pa, Ma, aku ke toilet dulu."
Nayla Sari mengangguk perlahan dan mendongak menatap ke arah putranya yang berdiri menjulang di depannya. "Iya, Nak. Kamu seperti biasa, kan? Atau ingin makan yang lain?" Masih memegang daftar menu di tangannya.
"Yang seperti biasanya, Ma. Aku sudah lama tidak makan seafood. Jadi, aku ingin makan sepuasnya hari ini." Leonard berjalan menuju toilet setelah menjawab pertanyaan dari mamanya yang sudah mengiyakan perkataannya.
Dengan langkah kaki panjangnya, ia berniat masuk ke dalam toilet. Namun, netra pekatnya menangkap siluet dari seorang wanita berseragam cleaning service yang tengah mengepel lantai dengan posisi memunggunginya.
"Kenapa aku seperti pernah melihat wanita itu? Mungkin hanya mirip," lirih Leonard yang langsung berjalan masuk ke dalam toilet karena sudah merasa tidak tahan menahan ingin buang air kecil.
Sementara itu, wanita yang terlihat tengah sibuk mengepel lantai di dekat area toilet, menghapus peluh yang menetes di pelipisnya. Hingga suara dari seseorang yang merupakan manager restoran, memanggil namanya.
"Bella, cepat cuci semua piring kotor di dapur. Hari ini ada banyak pelanggan yang datang. Cepat kerjakan tugasmu dengan menyelesaikan mengepelnya!" ucap pria berusia sekitar 40 tahunan yang menjadi manager di restoran.
Wanita berusia 25 tahun bernama Arabella Balqis menganggukkan kepala. "Baik, Bos. Saya taruh ini dulu di gudang." Mengarahkan pandangannya pada alat pel yang dari tadi dipegangnya dan juga trolley cleaning service di sebelah kanan ia berdiri.
"Baiklah. Aku mau pergi ke toilet karena itulah, aku sekalian memanggilmu." Berjalan meninggalkan Bella dan menuju ke toilet.
Wanita yang tak lain bernama Arabella Balqis pun membereskan peralatan cleaning service yang ada di trolley dan begitu selesai, berjalan ke arah gudang yang ada di sebelah toilet. Namun, saat melewati toilet pria, indera penglihatannya menangkap siluet seorang pria yang baru saja keluar.
"Pria itu ... sepertinya aku pernah melihatnya. Akan tetapi, siapa? Aku lupa, mungkin hanya perasaanku saja yang menganggapnya mirip dengan seseorang," gumam Arabella yang terus melangkahkan kakinya dan melewati pria yang sudah melakukan gerakan menyisir rambut menggunakan sela-sela jarinya.
Sementara itu, Leonard menoleh sekilas ke arah sosok wanita yang baru saja lewat di depannya dengan mendorong trolley cleaning service. Bisa dilihatnya dengan jelas wajah wanita yang masih sangat ia hafal wajahnya karena menjadi orang yang menjadi saksi atas kejahatan dan membuatnya harus mendekam di dalam penjara selama tiga tahun.
"Hei kau, berhenti!" hardik Leonard yang langsung berjalan untuk mendekati wanita yang sangat ingin dihancurkannya.
Kini, Leonard sudah berada tepat di hadapan Arabella dan mengarahkan jari telunjuknya ke arah depan. "Bukankah kau yang menjadi saksi waktu itu?"
Arabella yang awalnya merasa sangat heran karena dipanggil oleh pria yang sama sekali tidak dikenalnya, menghentikan langkah saat langkah kakinya dihadang oleh pria yang berdiri menjulang di depannya. Begitu mengingat sosok pria yang tak lain adalah seorang pembunuh yang pernah dilihatnya, refleks langsung membekap mulut.
"Anda?" Arabella mengamati penampilan pria di depannya yang terlihat tengah tersenyum menyeringai kepadanya.
Bahkan ia sampai melupakan pria dengan rambut sedikit panjang dan ditumbuhi bulu-bulu halus di area dagu dan sekitar bibir. Tentu saja itu disebabkan penampilan yang sangat jauh berbeda dari yang dulu dilihatnya. Kalau dulu pria tersebut terlihat sangat rapi dan jauh berbeda dengan penampilan hari ini yang sangat berantakan.
Leonard refleks langsung bertepuk tangan dan tersenyum menyeringai. "Tenyata kamu pun belum melupakanku. Baguslah, jadi aku sudah tidak perlu repot-repot mengingatkanmu. Sepertinya Tuhan berpihak padaku karena membuat pekerjaanku lebih mudah."
Arabella mengerutkan kening karena tidak mengerti dengan kalimat ambigu dari pria yang ada di hadapannya. "Apa maksud Anda, Tuan. Pekerjaan apa yang Anda maksud? Maaf, saya harus segera pergi karena harus bekerja. Jadi, tolong menyingkir dari hadapan saya."
'Aku harus segera pergi dari pria pembunuh ini, sebelum dia berbuat jahat padaku,' batin Arabella yang dilanda ketakutan.
Leonard yang masih tidak memperdulikan perkataan dari Arabella, mengamati penampilan wanita di depannya, mulai ujung kaki hingga kepala.
"Sepertinya kau menyadari telah melakukan sebuah kesalahan besar dan berniat untuk kabur dariku. Sebentar lagi kau akan berakhir menjadi sampah tidak berguna."
Sementara itu, Arabella hanya bisa bergidik ngeri karena merasa sangat ketakutan mendengar kalimat terakhir yang menurutnya sangat kasar.
"Anda benar-benar sama sekali tidak pernah berubah, Tuan. Sangat arogan dan tidak berperasaan," keluh Arabella dengan sangat kesal dan tanpa memperdulikan pria yang masih berdiri menjulang di depannya, berjalan melewatinya untuk masuk ke dalam gudang dan menaruh peralatan kebersihan itu.
Sedangkan Leonard yang semakin dibakar amarah, mengepalkan tangannya karena melihat suasana di sekitarnya sepi, ia mengejar wanita yang sudah masuk ke dalam gudang.
"Kamu harus menebus kesalahanmu dulu!" hardik Leonard yang langsung menutup pintu gudang tersebut dan menguncinya dari dalam.
Arabella yang berniat untuk keluar dari gudang, merasa sangat terkejut saat ruangan pengap nan sempit itu tertutup. "Apa Anda sudah gila! Kenapa ikut masuk ke sini dan menutup pintunya! Cepat buka pintunya, atau saya akan berteriak dan membuat semua orang menghajarmu habis-habisan karena bersikap kurang ajar pada pegawai restoran."
Leonard yang sudah menatap tajam Arabella, sama sekali tidak memperdulikan teriakan kemarahan itu karena saat ini, yang ada di kepalanya adalah ingin membalas dendam, agar hatinya merasa puas melihat kehancuran dari wanita yang berdiri di hadapannya.
"Berteriaklah sekuatnya dan aku akan mengatakan pada semua orang bahwa kamulah yang menggodaku. Kita lihat siapa yang akan mereka percayai. Orang sepertiku, atau wanita dari kasta rendahan sepertimu."
Leonard tersenyum smirk dan mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan sempit di hadapannya untuk mencari sesuatu.
Arabella yang merasa sangat gugup sekaligus ketakutan, kini berpikir bahwa nyawanya berada di ujung tanduk dan berpikir bahwa dirinya tidak akan pernah bisa melawan pria di depannya, karena tenaganya yang tidak sebanding.
'Apa yang harus aku lakukan? Jika aku berteriak untuk meminta tolong, orang-orang akan lebih mempercayaiku, kan? Bukan mempercayai pria gila ini. Apa ini adalah hari terakhir aku berada di dunia ini? Apa ia akan membunuhku?' gumam Arabella di dalam hati dengan perasaan ketakutan.
To be continued...
Aisyahzaara Bellova adalah seorang gadis berusia 17 tahun yang berasal dari keluarga berada. Namun, hidupnya berubah menderita saat sang ayah memilih menikah lagi dengan seorang wanita berusia masih sangat muda setelah ibu kandungnya meninggal dunia pada saat ia berusia 12 tahun. Sikap ibu tiri yang bersikap baik saat hanya ada sang ayah dan selalu menyiksanya saat sendiri. Hingga demi kebahagiaan ayah kandungnya, ia memilih memendam semuanya sendiri. Karena merasa kekurangan kasih sayang dari sosok ayah selama bertahun-tahun, Aisyahzaara Bellova memilih untuk menjadi seorang sugar baby saat kelas XI. Namun, pria yang menjadi secret daddy untuknya, ternyata memiliki sebuah rahasia besar dan berhasil mengubah seluruh hidupnya. Akankah hidup Aisyahzaara Bellova berakhir bahagia atau semakin menderita?
Riani sangat menyayangi pacarnya. Meskipun pacarnya telah tidak bekerja selama beberapa tahun, dia tidak ragu-ragu untuk mendukungnya secara finansial. Dia bahkan memanjakannya, agar dia tidak merasa tertekan. Namun, apa yang pacarnya lakukan untuk membalas cintanya? Dia berselingkuh dengan sahabatnya! Karena patah hati, Riani memutuskan untuk putus dan menikah dengan seorang pria yang belum pernah dia temui. Rizky, suaminya, adalah seorang pria tradisional. Dia berjanji bahwa dia akan bertanggung jawab atas semua tagihan rumah tangga dan Riani tidak perlu khawatir tentang apa pun. Pada awalnya, Riani mengira suaminya hanya membual dan hidupnya akan seperti di neraka. Namun, dia menemukan bahwa Rizky adalah suami yang baik, pengertian, dan bahkan sedikit lengket. Dia membantunya tidak hanya dalam pekerjaan rumah tangga, tetapi juga dalam kariernya. Tidak lama kemudian, mereka mulai saling mendukung satu sama lain sebagai pasangan yang sedang jatuh cinta. Rizky mengatakan dia hanyalah seorang pria biasa, tetapi setiap kali Riani berada dalam masalah, dia selalu tahu bagaimana menyelesaikan masalahnya dengan sempurna. Oleh karena itu, Riani telah beberapa kali bertanya pada Rizky bagaimana dia bisa memiliki begitu banyak pengetahuan tentang berbagai bidang, tetapi Rizky selalu menghindar untuk menjawabnya. Dalam waktu singkat, Riani mencapai puncak kariernya dengan bantuannya. Hidup mereka berjalan dengan lancar hingga suatu hari Riani membaca sebuah majalah bisnis global. Pria di sampulnya sangat mirip dengan suaminya! Apa-apaan ini! Apakah mereka kembar? Atau apakah suaminya menyembunyikan sebuah rahasia besar darinya selama ini?
Pernikahan itu seharusnya dilakukan demi kenyamanan, tapi Carrie melakukan kesalahan dengan jatuh cinta pada Kristopher. Ketika tiba saatnya dia sangat membutuhkannya, suaminya itu menemani wanita lain. Cukup sudah. Carrie memilih menceraikan Kristopher dan melanjutkan hidupnya. Hanya ketika dia pergi barulah Kristopher menyadari betapa pentingnya wanita itu baginya. Di hadapan para pengagum mantan istrinya yang tak terhitung jumlahnya, Kristopher menawarinya 40 miliar rupiah dan mengusulkan kesepakatan baru. "Ayo menikah lagi."
Selama dua tahun, Brian hanya melihat Evelyn sebagai asisten. Evelyn membutuhkan uang untuk perawatan ibunya, dan dia kira wanita tersebut tidak akan pernah pergi karena itu. Baginya, tampaknya adil untuk menawarkan bantuan keuangan dengan imbalan seks. Namun, Brian tidak menyangka akan jatuh cinta padanya. Evelyn mengonfrontasinya, "Kamu mencintai orang lain, tapi kamu selalu tidur denganku? Kamu tercela!" Saat Evelyn membanting perjanjian perceraian, Brian menyadari bahwa Evelyn adalah istri misterius yang dinikahinya enam tahun lalu. Bertekad untuk memenangkannya kembali, Brian melimpahinya dengan kasih sayang. Ketika orang lain mengejek asal-usul Evelyn, Brian memberinya semua kekayaannya, senang menjadi suami yang mendukung. Sekarang seorang CEO terkenal, Evelyn memiliki segalanya, tetapi Brian mendapati dirinya tersesat dalam angin puyuh lain ....
Kulihat ada sebuah kamera dengan tripod yang lumayan tinggi di samping meja tulis Mamih. Ada satu set sofa putih di sebelah kananku. Ada pula pintu lain yang tertutup, entah ruangan apa di belakang pintu itu. "Umurmu berapa ?" tanya Mamih "Sembilanbelas, " sahutku. "Sudah punya pengalaman dalam sex ?" tanyanya dengan tatapan menyelidik. "Punya tapi belum banyak Bu, eh Mam ... " "Dengan perempuan nakal ?" "Bukan. Saya belum pernah menyentuh pelacur Mam. " "Lalu pengalamanmu yang belum banyak itu dengan siapa ?" "Dengan ... dengan saudara sepupu, " sahutku jujur. Mamih mengangguk - angguk sambil tersenyum. "Kamu benar - benar berniat untuk menjadi pemuas ?" "Iya, saya berminat. " "Apa yang mendorongmu ingin menjadi pemuas ?" "Pertama karena saya butuh uang. " "Kedua ?" "Kedua, karena ingin mencari pengalaman sebanyak mungkin dalam soal sex. " "Sebenarnya kamu lebih tampan daripada Danke. Kurasa kamu bakal banyak penggemar nanti. Tapi kamu harus terlatih untuk memuaskan birahi perempuan yang rata - rata di atas tigapuluh tahun sampai limapuluh tahunan. " "Saya siap Mam. " "Coba kamu berdiri dan perlihatkan punyamu seperti apa. " Sesuai dengan petunjuk Danke, aku tak boleh menolak pada apa pun yang Mamih perintahkan. Kuturunkan ritsleting celana jeansku. Lalu kuturunkan celana jeans dan celana dalamku sampai paha.
Novel ini berisi kompilasi beberapa cerpen dewasa terdiri dari berbagai pengalaman percintaan penuh gairah dari beberapa karakter yang memiliki latar belakang profesi yan berbeda-beda serta berbagai kejadian yang dialami oleh masing-masing tokoh utama dimana para tokoh utama tersebut memiliki pengalaman bercinta dengan pasangannya yang bisa membikin para pembaca akan terhanyut. Berbagai konflik dan perseteruan juga kan tersaji dengan seru di setiap cerpen yang dimunculkan di beberapa adegan baik yang bersumber dari tokoh protagonis maupun antagonis diharapkan mampu menghibur para pembaca sekalian. Semua cerpen dewasa yang ada pada novel kompilasi cerpen dewasa ini sangat menarik untuk disimak dan diikuti jalan ceritanya sehingga menambah wawasan kehidupan percintaan diantara insan pecinta dan mungkin saja bisa diambil manfaatnya agar para pembaca bisa mengambil hikmah dari setiap kisah yan ada di dalam novel ini. Selamat membaca dan selamat menikmati!