Memiliki sebuah impian menjadi seorang wanita yang dicintai, tidaklah mudah didapatkan oleh seorang wanita bernama Arabella Balqis saat ia harus berhubungan dengan pria di masa lalunya. Impiannya seketika hancur berkeping-keping saat seorang pria membuatnya terpaksa menyetujui sebuah pernikahan tanpa cinta karena sebuah fitnah. Semua itu berawal dari sebuah balas dendam dari seorang pria bernama Leonard Abraham, hidupnya dipertaruhkan karena terpaksa menikah saat pria itu mencoba untuk memperkosanya dengan menyelinap di kontrakan dan diketahui oleh para warga sekitar. Namun, Leonard memutarbalikkan fakta dengan memfitnahnya, sehingga para warga memaksa untuk segera menikah secara siri terlebih dulu sebagai pertanggungjawaban. Bahkan nasib buruk seolah mengelilingi hidupnya ketika terjadi insiden yang mengubah seluruh kehidupannya ketika berstatus sebagai seorang istri siri. Kejadian apa yang membuat hidup Arabella Balqis jauh lebih menderita? Mampukah seorang wanita yatim piatu menjalani pernikahan saat pria yang menikahinya hanya ingin membalas dendam padanya? Akankah kebahagiaan datang menyapa dan impiannya untuk menjadi seorang wanita yang dicintai?
Sosok pria dengan tubuh tinggi tegap, baru saja keluar dari pintu besi berwarna hitam dan ia mengambil napas teratur untuk menghirup udara segar di luar penjara yang sudah lama tidak dirasakan. Puas menikmatinya, sosok pria yang tidak lain adalah Leonard Abraham, menatap ke arah keluarganya yang dari tadi sudah menunggu.
Selama di dalam penjara, ia sama sekali tidak pernah merasakan yang namanya kesusahan karena setiap bulan mendapatkan kemewahan dari orang tuanya. Meskipun ia melarang orang tuanya datang menjenguknya di penjara, tetapi selalu rutin mendapatkan uang. Meskipun itu hanya untuk kebutuhan hidupnya selama di penjara.
Leonard menatap wajah ibunya yang yang sudah berjalan ke arahnya. "Aku lapar, Ma. Kita pergi ke restoran favorit keluarga kita."
"Baiklah, kita pergi ke sana sekarang, Putraku," jawab mama Leonard yang sudah menepuk bahu kokoh putra kesayangannya.
Mobil yang membawa Leonard dan orang tuanya sudah tiba di sebuah restoran yang merupakan tempat favorit keluarga besarnya. Untuk merayakan kebebasannya, ia ingin makan sepuasnya di tempat yang biasa dikunjungi dulu. Dengan langkah kaki panjang, berjalan masuk ke dalam restoran dan langsung duduk di kursi yang berada di sudut ruangan.
Begitu juga dengan orang tuanya yang langsung duduk di depannya dan langsung memanggil waiters untuk segera memesan makanan.
Leonard bangkit dari kursinya, "Pa, Ma, aku ke toilet dulu."
Nayla Sari mengangguk perlahan dan mendongak menatap ke arah putranya yang berdiri menjulang di depannya. "Iya, Nak. Kamu seperti biasa, kan? Atau ingin makan yang lain?" Masih memegang daftar menu di tangannya.
"Yang seperti biasanya, Ma. Aku sudah lama tidak makan seafood. Jadi, aku ingin makan sepuasnya hari ini." Leonard berjalan menuju toilet setelah menjawab pertanyaan dari mamanya yang sudah mengiyakan perkataannya.
Dengan langkah kaki panjangnya, ia berniat masuk ke dalam toilet. Namun, netra pekatnya menangkap siluet dari seorang wanita berseragam cleaning service yang tengah mengepel lantai dengan posisi memunggunginya.
"Kenapa aku seperti pernah melihat wanita itu? Mungkin hanya mirip," lirih Leonard yang langsung berjalan masuk ke dalam toilet karena sudah merasa tidak tahan menahan ingin buang air kecil.
Sementara itu, wanita yang terlihat tengah sibuk mengepel lantai di dekat area toilet, menghapus peluh yang menetes di pelipisnya. Hingga suara dari seseorang yang merupakan manager restoran, memanggil namanya.
"Bella, cepat cuci semua piring kotor di dapur. Hari ini ada banyak pelanggan yang datang. Cepat kerjakan tugasmu dengan menyelesaikan mengepelnya!" ucap pria berusia sekitar 40 tahunan yang menjadi manager di restoran.
Wanita berusia 25 tahun bernama Arabella Balqis menganggukkan kepala. "Baik, Bos. Saya taruh ini dulu di gudang." Mengarahkan pandangannya pada alat pel yang dari tadi dipegangnya dan juga trolley cleaning service di sebelah kanan ia berdiri.
"Baiklah. Aku mau pergi ke toilet karena itulah, aku sekalian memanggilmu." Berjalan meninggalkan Bella dan menuju ke toilet.
Wanita yang tak lain bernama Arabella Balqis pun membereskan peralatan cleaning service yang ada di trolley dan begitu selesai, berjalan ke arah gudang yang ada di sebelah toilet. Namun, saat melewati toilet pria, indera penglihatannya menangkap siluet seorang pria yang baru saja keluar.
"Pria itu ... sepertinya aku pernah melihatnya. Akan tetapi, siapa? Aku lupa, mungkin hanya perasaanku saja yang menganggapnya mirip dengan seseorang," gumam Arabella yang terus melangkahkan kakinya dan melewati pria yang sudah melakukan gerakan menyisir rambut menggunakan sela-sela jarinya.
Sementara itu, Leonard menoleh sekilas ke arah sosok wanita yang baru saja lewat di depannya dengan mendorong trolley cleaning service. Bisa dilihatnya dengan jelas wajah wanita yang masih sangat ia hafal wajahnya karena menjadi orang yang menjadi saksi atas kejahatan dan membuatnya harus mendekam di dalam penjara selama tiga tahun.
"Hei kau, berhenti!" hardik Leonard yang langsung berjalan untuk mendekati wanita yang sangat ingin dihancurkannya.
Kini, Leonard sudah berada tepat di hadapan Arabella dan mengarahkan jari telunjuknya ke arah depan. "Bukankah kau yang menjadi saksi waktu itu?"
Arabella yang awalnya merasa sangat heran karena dipanggil oleh pria yang sama sekali tidak dikenalnya, menghentikan langkah saat langkah kakinya dihadang oleh pria yang berdiri menjulang di depannya. Begitu mengingat sosok pria yang tak lain adalah seorang pembunuh yang pernah dilihatnya, refleks langsung membekap mulut.
"Anda?" Arabella mengamati penampilan pria di depannya yang terlihat tengah tersenyum menyeringai kepadanya.
Bahkan ia sampai melupakan pria dengan rambut sedikit panjang dan ditumbuhi bulu-bulu halus di area dagu dan sekitar bibir. Tentu saja itu disebabkan penampilan yang sangat jauh berbeda dari yang dulu dilihatnya. Kalau dulu pria tersebut terlihat sangat rapi dan jauh berbeda dengan penampilan hari ini yang sangat berantakan.
Leonard refleks langsung bertepuk tangan dan tersenyum menyeringai. "Tenyata kamu pun belum melupakanku. Baguslah, jadi aku sudah tidak perlu repot-repot mengingatkanmu. Sepertinya Tuhan berpihak padaku karena membuat pekerjaanku lebih mudah."
Arabella mengerutkan kening karena tidak mengerti dengan kalimat ambigu dari pria yang ada di hadapannya. "Apa maksud Anda, Tuan. Pekerjaan apa yang Anda maksud? Maaf, saya harus segera pergi karena harus bekerja. Jadi, tolong menyingkir dari hadapan saya."
'Aku harus segera pergi dari pria pembunuh ini, sebelum dia berbuat jahat padaku,' batin Arabella yang dilanda ketakutan.
Leonard yang masih tidak memperdulikan perkataan dari Arabella, mengamati penampilan wanita di depannya, mulai ujung kaki hingga kepala.
"Sepertinya kau menyadari telah melakukan sebuah kesalahan besar dan berniat untuk kabur dariku. Sebentar lagi kau akan berakhir menjadi sampah tidak berguna."
Sementara itu, Arabella hanya bisa bergidik ngeri karena merasa sangat ketakutan mendengar kalimat terakhir yang menurutnya sangat kasar.
"Anda benar-benar sama sekali tidak pernah berubah, Tuan. Sangat arogan dan tidak berperasaan," keluh Arabella dengan sangat kesal dan tanpa memperdulikan pria yang masih berdiri menjulang di depannya, berjalan melewatinya untuk masuk ke dalam gudang dan menaruh peralatan kebersihan itu.
Sedangkan Leonard yang semakin dibakar amarah, mengepalkan tangannya karena melihat suasana di sekitarnya sepi, ia mengejar wanita yang sudah masuk ke dalam gudang.
"Kamu harus menebus kesalahanmu dulu!" hardik Leonard yang langsung menutup pintu gudang tersebut dan menguncinya dari dalam.
Arabella yang berniat untuk keluar dari gudang, merasa sangat terkejut saat ruangan pengap nan sempit itu tertutup. "Apa Anda sudah gila! Kenapa ikut masuk ke sini dan menutup pintunya! Cepat buka pintunya, atau saya akan berteriak dan membuat semua orang menghajarmu habis-habisan karena bersikap kurang ajar pada pegawai restoran."
Leonard yang sudah menatap tajam Arabella, sama sekali tidak memperdulikan teriakan kemarahan itu karena saat ini, yang ada di kepalanya adalah ingin membalas dendam, agar hatinya merasa puas melihat kehancuran dari wanita yang berdiri di hadapannya.
"Berteriaklah sekuatnya dan aku akan mengatakan pada semua orang bahwa kamulah yang menggodaku. Kita lihat siapa yang akan mereka percayai. Orang sepertiku, atau wanita dari kasta rendahan sepertimu."
Leonard tersenyum smirk dan mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan sempit di hadapannya untuk mencari sesuatu.
Arabella yang merasa sangat gugup sekaligus ketakutan, kini berpikir bahwa nyawanya berada di ujung tanduk dan berpikir bahwa dirinya tidak akan pernah bisa melawan pria di depannya, karena tenaganya yang tidak sebanding.
'Apa yang harus aku lakukan? Jika aku berteriak untuk meminta tolong, orang-orang akan lebih mempercayaiku, kan? Bukan mempercayai pria gila ini. Apa ini adalah hari terakhir aku berada di dunia ini? Apa ia akan membunuhku?' gumam Arabella di dalam hati dengan perasaan ketakutan.
To be continued...
Aisyahzaara Bellova adalah seorang gadis berusia 17 tahun yang berasal dari keluarga berada. Namun, hidupnya berubah menderita saat sang ayah memilih menikah lagi dengan seorang wanita berusia masih sangat muda setelah ibu kandungnya meninggal dunia pada saat ia berusia 12 tahun. Sikap ibu tiri yang bersikap baik saat hanya ada sang ayah dan selalu menyiksanya saat sendiri. Hingga demi kebahagiaan ayah kandungnya, ia memilih memendam semuanya sendiri. Karena merasa kekurangan kasih sayang dari sosok ayah selama bertahun-tahun, Aisyahzaara Bellova memilih untuk menjadi seorang sugar baby saat kelas XI. Namun, pria yang menjadi secret daddy untuknya, ternyata memiliki sebuah rahasia besar dan berhasil mengubah seluruh hidupnya. Akankah hidup Aisyahzaara Bellova berakhir bahagia atau semakin menderita?
Nafas Dokter Mirza kian memburu saat aku mulai memainkan bagian bawah. Ya, aku sudah berhasil melepaskan rok sekalian dengan celana dalam yang juga berwarna hitam itu. Aku sedikit tak menyangka dengan bentuk vaginanya. Tembem dan dipenuhi bulu yang cukup lebat, meski tertata rapi. Seringkali aku berhasil membuat istriku orgasme dengan keahlihanku memainkan vaginanya. Semoga saja ini juga berhasil pada Dokter Mirza. Vagina ini basah sekali. Aku memainkan lidahku dengan hati-hati, mencari di mana letak klitorisnya. Karena bentuknya tadi, aku cukup kesulitan. Dan, ah. Aku berhasil. Ia mengerang saat kusentuh bagian itu. "Ahhhh..." Suara erangan yang cukup panjang. Ia mulai membekap kepalaku makin dalam. Parahnya, aku akan kesulitan bernafas dengan posisi seperti ini. Kalau ini kuhentikan atau mengubah posisi akan mengganggu kenikmatan yang Ia dapatkan. Maka pilihannya adalah segera selesaikan. Kupacu kecepatan lidahku dalam memainkan klitorisnya. Jilat ke atas, sapu ke bawah, lalu putar. Dan aku mulai memainkan jari-jariku untuk mengerjai vaginanya. Cara ini cukup efektif. Ia makin meronta, bukan mendesah lagi. "Mas Bayuu, oh,"
Mature Content. Please be awise to reading!!! Bocil harap menyingkir, please!! Menikah selama 2 tahun dan belum di karuniai anak menjadikan Nay sedikit sedih. Apalagi suaminya jarang sekali menyentuh. Dia mencari kesibukan dengan berjualan kue dan takdir mempertemukan Nay dengan Alex.
Warning!!!!! 21++ Dark Adult Novel Aku, Rina, seorang wanita 30 Tahun yang berjuang menghadapi kesepian dalam pernikahan jarak jauh. Suamiku bekerja di kapal pesiar, meninggalkanku untuk sementara tinggal bersama kakakku dan keponakanku, Aldi, yang telah tumbuh menjadi remaja 17 tahun. Kehadiranku di rumah kakakku awalnya membawa harapan untuk menemukan ketenangan, namun perlahan berubah menjadi mimpi buruk yang menghantui setiap langkahku. Aldi, keponakanku yang dulu polos, kini memiliki perasaan yang lebih dari sekadar hubungan keluarga. Perasaan itu berkembang menjadi pelampiasan hasrat yang memaksaku dalam situasi yang tak pernah kubayangkan. Di antara rasa bersalah dan penyesalan, aku terjebak dalam perang batin yang terus mencengkeramku. Bayang-bayang kenikmatan dan dosa menghantui setiap malam, membuatku bertanya-tanya bagaimana aku bisa melanjutkan hidup dengan beban ini. Kakakku, yang tidak menyadari apa yang terjadi di balik pintu tertutup, tetap percaya bahwa segala sesuatu berjalan baik di rumahnya. Kepercayaannya yang besar terhadap Aldi dan cintanya padaku membuatnya buta terhadap konflik dan ketegangan yang sebenarnya terjadi. Setiap kali dia pergi, meninggalkan aku dan Aldi sendirian, ketakutan dan kebingungan semakin menguasai diriku. Di tengah ketegangan ini, aku mencoba berbicara dengan Aldi, berharap bisa menghentikan siklus yang mengerikan ini. Namun, perasaan bingung dan nafsu yang tak terkendali membuat Aldi semakin sulit dikendalikan. Setiap malam adalah perjuangan untuk tetap kuat dan mempertahankan batasan yang semakin tipis. Kisah ini adalah tentang perjuanganku mencari ketenangan di tengah badai emosi dan cinta terlarang. Dalam setiap langkahku, aku berusaha menemukan jalan keluar dari jerat yang mencengkeram hatiku. Akankah aku berhasil menghentikan pelampiasan keponakanku dan kembali menemukan kedamaian dalam hidupku? Atau akankah aku terus terjebak dalam bayang-bayang kesepian dan penyesalan yang tak kunjung usai?
Joelle mengira dia bisa mengubah hati Adrian setelah tiga tahun menikah, tetapi dia terlambat menyadari bahwa hati itu sudah menjadi milik wanita lain. "Beri aku seorang bayi, dan aku akan membebaskanmu." Pada hari Joelle melahirkan, Adrian bepergian dengan wanita simpanannya dengan jet pribadi. "Aku tidak peduli siapa yang kamu cintai. Utangku sudah terbayar. Mulai sekarang, kita tidak ada hubungannya satu sama lain." Tidak lama setelah Joelle pergi, Adrian mendapati dirinya berlutut memohon. "Tolong, kembalilah padaku."
Lenny adalah orang terkaya di ibu kota. Ia memiliki seorang istri, tetapi pernikahan mereka tanpa cinta. Suatu malam, ia secara tidak sengaja melakukan cinta satu malam dengan seorang wanita asing, jadi ia memutuskan untuk menceraikan istrinya dan mencari wanita yang ditidurinya. Dia bersumpah untuk menikahinya. Berbulan-bulan setelah perceraian, dia menemukan bahwa mantan istrinya sedang hamil tujuh bulan. Apakah mantan istrinya pernah berselingkuh sebelumnya?