t melihat Cheryl sibuk melakukan serangka
dan tak memberikan
aja. Kita kembali ke
nya untuk istirah
gangguk
ya di k
r kemudian dia menatapku lurus, seaka
cara sesuatu.
'kan du
rtinya ini berkaitan dengan k
mental di mana seseorang mengalami serangan panik, yang dipicu o
apas sejenak sebe
api, menurut pengalaman dan pengamatanku, seper
ahaya?" tanyaku
itu datang tiba-tiba," jawab Cheryl. Tata
edang tidak pada tempatnya. Bisa dibilang,
amu konsumsi, serta memberi tahu detail-nya nanti secara bertaha
ah ke tempat tinggalku dan dia selalu saja menolak? Sekarang Cheryl den
u, 'kan?" tanya Cheryl l
ih," j
stirahatlah!" titah Cheryl sambil meme
t merindukan Finn. Andai ada Finn saat ini, dia pasti akan menjelaskan
kirkan Finn lagi
il terisak. "Aku sa
mut dan duduk di sampi
ngga saat ini karena Tuhan tahu hari ini akan
lukan Cheryl dan
berteman denganku?"
nda " jawab Chery
ambil berbaring. Candaan Cheryl tidak lucu.
tok
ah pintu. Terlihat Tante Iva masuk ke
akan dimakamkan besok pagi. Sekarang Tante dan Om mau pulan
gangguk
ante Iva dan Om Dane
*
n harin
nan
aku memutuskan untuk pulang ke apartment-ku send
uh sangat berlebihan. Tidak berselera makan, dan tidak ingin melakukan
an aku sama sekali tidak berselera makan
ya. Hanya saja, rasa sakit yang ada di hatiku ini seakan berhasil melu
mengingatkanku pada sikap mama, yang
at kuliah ke Singapura. Walaupun papa dan Kei, adikku, tidak mengatakannya, namun aku tahu
i Singapura. Seandainya waktu itu papa tidak mau membantuku, maka sudah dapat dipastik
hasil menjadi seorang Dokter. Namun, menjadi Dokter bukanlah cita-citaku. Sementara
, apa yang harus ak
ri dan melangkah masuk ke dalam
a pemakaman mungkin bisa membuatku lebih mud
berwarna hitam. Kemudian, tanganku meraih kunci mobil yang semalam aku letakkan di atas nakas. Tanpa berp
urun dari mobil dengan mengenakan kacamata hitam dan melangkah menuju ke keru
angi orang-orang yang menangis, berha
sedang menangis sambil berlutut, didampingi seseora
pa sadar ikut meneteskan air mata. Siapa pun yang mendengarkan isakan
ami hal yang serupa. Sama-sama k
orang pamit pergi meninggalkan tempat itu. Hanya seorang gadis d
pi, Finn akan selalu memiliki ruang di hati kita, juga di hati kamu." Seorang pria paruh baya
reka keluarga
n air mata lalu mengangguk dan perlahan dia bangkit be
jalan bersama-sama, sem
aku pernah bertemu den
pria paruh baya itu
ambil membungkuk sedikit,
is yang terus memerhatikanku. S