obil polisi terdengar begit
ang yang berkerumun dari posisi kejadian. Te
osisi ini," ujar seorang polisi
rada di m-mobil i-itu," tunjukku dengan berumobil ambulans, di mana para perawat sedang berusaha menolong Finn. Entah kapan
yang penuh dengan darah akhir
kan aku!" ucapku tidak b
lihat Finn membuka matanya san
untuk tersenyum sambil menggerakka
gan tinggalkan aku! Maafkan aku!"
akan pernah terjadi. Maafkan aku, Finn.' Aku melanjutkan perkataanku di dalam hati
Finn. Dan Finn juga membalas genggaman tanganku. Namun, te
galkan aku! Aku mo
ngan Resusitasi Jantung Paru (RJP) atau CPR, dan seorang perawat yang lain m
alam bahasa Inggris samb
akit, beberapa orang perawat pun bergegas m
i, Nona!" perinta
engan jernih, jadi aku hanya bi
tukku meminta maaf padanya saat sudah s
g perawat yang la
" sa
ta data pasien?" tany
iya," j
kan nomor ponsel Finn dan orang tua Finn pada seorang perawat itu. "M-maaf, h-hran, seorang perawat itu mengangguk dahubunganmu dengan korban?"
jawabku tidak bisa ka
h membantumu menghubungi orang tua
u sudah siap kalau kedua orang tua Finn akan mara
menolong Finn di dalam ruang opera
dari Indonesia. Jadi, mereka bisa
adi dengan Finn?" tany
a orang tua Finn, tanpa menutupi apa pka aku selesai menceritakan semuanya. Demikian ju
akukan apa pun untuk menolong Finn," kata Tante
sai bicara, seorang Dokter
sien bernama Finn?" tanya seorang Dokter
aku praktis bangkit berdiri
gaimana kondisi Finn, anak
rkan diri dan pendarahannya tidak bisa dihentikan la
ter, aku merasa sekelilingku mendadak
*
nan
berwarna biru kesayanganku. Aku tidak berniat ingin jalan-jalan, tetapi hanya sekada
tuk ke apartment Erina dan menunggunya di sana saja. Aku tahu passwo
parkir gedung apartment yang menjadi tempat tinggal E
rjadi sesuatu dengannya. Erina tidak menjawab panggilanku namun
aku tetap saja berdebar-debar seaka
uju pada keluarga y
pada Papa Mario, dan Kei, adikk
ga ponselku kembali berbunyi
i sini. Bagaimana deng
Aku hanya ingin menanyakan kabar saja,"
an, ada pesan l
a juga baik-baik saja
menunggu Erina dan ingat kalian di Bali.
, membuatku tersenyum senang. Adik kesayanganku
kasih,
mobil dan melangkah masuk ke dalam lift, menuju ke
alan sambil berdebar-debar. Hanya saj
ah mendekati sofa hendak duduk. Namun, tiba-tiba a
ulan ada di atas meja lalu perlaha
dengar suara seorang wanita yang sedang mendesah sambil berbicara dalam bahasa
e